bagian 5, dyan2

24 3 1
                                    

     Sejak setengah jam yang lalu hanya suara keributan dari audio tv yang terdengar dirumah yang luas , tapi telihat lenggang itu. Orang yang menatapnyapun sama sekali tidak mengeluarkan suara.

Hanya sesekali menghela nafas kasar.

 Brak!!

Srak srak...

"Haduh.."

Dyan menajamkan pendengarannya, terdengar suara bising dari luar pintu utama.

"Bodoh loe"

"Loe kali yang bodoh!"

"Heh! Gua duluan.."

 Dyan beranjak dari sofa, berjalan pelan tanpa suara menuju pintu utama yang tertutup.

"Sialan! Loe kalo ngomong gak usah kaya' toak masjid sebelah..kalo situris nyasar denger, gagal rencana gue..!"

Suara dua orang pria yang bercekcok semakin jelas ditelinga dyan.

"Rencana loe gak jelas...!! Gak guna!"

Suara mereka berdua samar samar terasa familiyar diingatan dyan.
 
Brak brak

"Woi!! turis lawas..ab........
Sial jangan tarik kaos gua nyet.."

Tangan kanan dyan pelan pelan terangakat. Dengan ingatan yang terus mendesak untuk diperjelas oleh otak geniusnya.

 Sudut kanan bibir dyan terangkat, menunjukan smrik khasnya.

'Biar gua aja bodoh!'

Kedua tangan dyan menggenggam erat ganggang pintu yang dilapisi warna emas tersebut.

'Heh nyingkir loe.. gua bilang nyingkir loe sekarang'

Pintu terbuka lebar, dengan sekali tarikan.

Buk Buk

"Sial.."

Dyan membewa mundur tubuhnya, agar tidak ikut tertimpa kedua menusia yang sekarang terkapar melas di lantai. Yang tepat berada dibawahnya.

" kalian...?!" Ucap dyan spontan, ucapnya dengan heran, setelah melihat wujut muka dari kedua tamunya.

Perlahan lahan mereka berdiri, sambil menepuk nepuk bagian baju yang dirasa kotor.

"Sial loe..." ucap pria yang terlihat sebaya dengan dyan. Kaos biru lengan panjang menbalut tubuhnya, dan celana jins hitang panjang membungkus tubuh idealnya. Rambut hitam dengan poni tipis. Namanya hendry gautama.

"Ya gusti... kangen banget abang sama kamu.." ucap pria satunya lagi. Dia membentangkan kedua tangannya. Dia agak lebih pendek dari hendry. Kaos putih lengan panjang, celana jins pendek, dan topi hitam bertuliskan moster terletak sembarangan diatas kepalanya, dia adalah galih, Galih prayugo.

"Bagaimana kalian tau aku kembali..?" Tanya dyan heran. Mengetahui kenyataan bahwa kedua sahabat lamanya telah singgah dirumahnya tampa pemberitahuan.

"Heh.......  gc penting banget......"ucap galih sembari mengibas ngibaskan tangannya.
Galih menatap dyan manis "Ayo main basket bareng..."

Dyan memasang muka jijik dibuat buat, lalu sedetik kemudian dia merangkul kedua orang di depannya, sambil tersenyum bahagia "ayo..!!"

Hay hay...😀😊
Saya hadir lagi... jangan bosen bosen ya .. ama saya.
Jangan lupa vote dan komennya biar author tambah semangat.
See you😉😉😇

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 06, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Stay With Me My LoveWhere stories live. Discover now