Captured In Her Eyes

I Need Some Friends

   "He eh.... he eh.... he eh." Nafas yang tidak terkontrol, seperti nafas seorang yang sedang dikejar sesuatu yang menakutkan.

    "Mengapa ?, mengapa bayangan hitam itu selalu mengejar ku ? Tolong ! Hentikan ini, aku tidak mau bersamamu lagi. Aku ingin hidup normal. Aku tidak ingin lagi, menjadi seseorang yang diasingkan oleh orang lain. Aku tidak ingin dipandang sinis oleh orang lain. Mungkin, seburuk itukah diriku dimata mereka ?"

    "Shusss... ." Dengan cepat bayangan hitam itu bergerak menuju wanita yang tengah berbicara dengannya.

    Dengan spontan, wanita tersebut berlari akibat perintah dari otaknya agar segera menjauh dari bayangan itu. Wanita tersebut tak dapat berlari dengan cepat. Tenaganya telah habis, dia hanyalah seorang wanita yang lemah.

     "Wraaa... ." Mulut lebar dengan penuh darah yang ada didalamnya, bayangan tersebut berusaha untuk menelannya.

     Wanita tersebut dengan spontan berteriak, namun sayang. Akhirnya dia habis dilahap oleh bayangan tersebut.

_______________________________________

   "Tidak....... ." Dia terbangun dari mimpi buruknya, mimpi yang benar benar terasa nyata. Kasurnya basah akibat keringatnya. Rambutnya terlihat acak acakkan. Nafasnya tidak teratur akibat mimpi tersebut.

    "He eh.. he eh..., mimpi buruk itu lagi. Sudah puluhan kali, bahkan ratusan kali aku telah dihantui oleh bayangan itu" sambil beranjak dari tempat tidurnya.

    Dengan malas, wanita muda itu melangkah ke kamar mandi. Menghidupkan keran pada wastafel dan menampung air yang keluar dengan tangannya. "Crusss..." air yang sangat dingin keluar dari kran yang mulai berkarat akibat termakan usia. Air dingin tersebut merangsang neuron yang ada pada kulitnya, dan menghantarkan rangsangan tersebut ke otaknya.

    Dibasuh wajahnya, dengan malas dia memandang wajahnya yang ada di cermin yang retak tersebut.

    "Apakah hari ini, aku akan mendapatkan teman ?"