Kumpulan Puisi Perjuangan >> Puisi Wiji Thukul

Mulai dari awal
                                    

yang ingin merayah hartamu

ia ingin bicara

mengapa kau kokang senjata

dan gemetar ketika suara-suara itu

menuntut keadilan?

sesungguhnya suara itu akan menjadi kata

ialah yang mengajari aku bertanya

dan pada akhirnya tidak bisa tidak

engkau harus menjawabnya

apabila engkau tetap bertahan

aku akan memburumu seperti kutukan

PERINGATAN

jika rakyat pergi

ketika penguasa pidato

kita harus hati-hati

barangkali mereka putus asa

kalau rakyat sembunyi dan berbisik-bisik

ketika membicarakan masalahnya sendiri

penguasa harus waspada dan belajar mendengar

bila rakyat tidak berani mengeluh

itu artinya sudah gawat

dan bila omongan penguasa

tidak boleh dibantah

kebenaran pasti terancam

apabila usul ditolak tanpa ditimbang

suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

dituduh subversif dan mengganggu keamanan

maka hanya ada satu kata: lawan!

Solo, 1986

Sampai di Luar Batas

Kau lempar aku dalam gelap

Hingga hidupku menjadi gelap

Kau siksa aku sangat keras

Hingga aku makin mengeras

Kau paksa aku terus menunduk

Tapi keputusan tambah tegak

Darah sudah kau teteskan

Dari bibirku

Luka sudah kau bilurkan

Ke sekujur tubuhku

Cahaya sudah kau rampas

Dari biji mataku

Derita sudah naik seleher

Kau menindas

Sampai

Di luar batas

Wiji Thukul,17 November 1996

Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa

aku bukan artis pembuat berita

tapi aku memang selalu kabar buruk buat

penguasa

puisiku bukan puisi

tapi kata-kata gelap

yang berkeringat dan berdesakan

mencari jalan

ia tak mati-mati

meski bola mataku diganti

ia tak mati-mati

meski bercerai dengan rumah

ditusuk-tusuk sepi

ia tak mati-mati

telah kubayar yang dia minta

umur-tenaga-luka

kata-kata itu selalu menagih

padaku ia selalu berkata

kau masih hidup

aku memang masih utuh

dan kata-kata belum binasa

(Wiji Thukul.18 juni 1997)

Nah, itulah, puisi perjuangan karya Wiji Thukul..... Mantabs....! Sayang, kita tidak akan lagi mendapatkan puisi-puisi dari Sosoknya, karena dia telah hilang Ditelan Ketidakadilan dan arogansi kekusaan. Sampai sekarang tidak ditemukan..!

Pertama kali saya mendengar ada seniman bernama Wiji Thukul adalah dari sepenggal kalimat "maka hanya ada satu kata: LAWAN...!" Kalimat ini bahkan lebih terkenal dari Wiji Thukul itu sendiri.

--

Posting oleh Gen ke Cerita Cinta dan Kehidupan Remaja

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2010 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Puisi Perjuangan >> Puisi Wiji ThukulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang