No Paranoid

33 2 0
                                    


            Jarum jam telah menunjukkan angka 11 pertanda malam sudah semakin larut. Diluar suasana sudah senyap, para tetangga di kamar apartemenku sudah terlelap tidur. Hanya satu dua kendaraan yang berlalu lalang dengan kecepatan tinggi diluar sana. Udara malam ini cukup dingin akibat sore tadi kota diguyur hujan yang cukup lebat. Aku masih berkutak-katik dengan laptopku untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan bulan ini. Tugas yang menumpuk tidak bisa diselesaikan semua di kantor sehingga sebagian tugas kubawa pulang. Masih ada dua hari kerja lagi sebelum akhir pekan yang membuatku tidak bisa banyak beristirahat. Secangkir kopi yang sudah tak lagi panas menemaniku dengan setia disudut meja kerja.

Kamar di apartemen ini tidaklah terlalu luas sesuai dengan harga sewanya yang pas di kantong karyawan perusahaan swasta sepertiku. Kamar sederhana ini hanya terdiri dari ruang utama sekaligus ruang tidur, kamar mandi, dapur dan sebuah ruang kosong kecil yang biasanya digunakan sebagai gudang oleh para penyewa apartemen lainnya. Terhitung baru sekitar dua bulan aku tinggal disini setelah sebelumnya tinggal di apartemen dekat pusat kota yang harga sewanya cukup mahal. Di apartemen lamaku, fasilitasnya tergolong lengkap dengan suasana yang nyaman. Salah seorang teman sekantorku juga tinggal disana.

Setelah tak tahan lagi menahan kejenuhan akibat terus mengerjakan tugas, aku menghidupkan TV sekedar untuk mengalihkan pikiran sejenak. Tak banyak acara menarik pada jam malam seperti ini. Satu siaran TV menayangkan film yang dibintangi seorang bintang Asia yang telah diputar berulang-ulang kali. Di siaran lain terdapat acara talkshow yang diisi oleh para artis lokal. Remot TV terus kutekan sampai akhirnya berhenti pada salah satu stasiun TV yang menampilkan acara berita malam hari.

Berita itu dibawakan oleh seorang presenter ternama yang masih tergolong muda. Saat itu sedang ditampilkan berita tentang kasus penculikan yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini. Dikabarkan seorang pria yang tinggal di sebuah apartemen telah menghilang sejak tiga hari yang lalu. Pria tersebut merupakan karyawan di suatu perusahaan dan baru dilaporkan hilang ketika atasannya tidak melihatnya masuk kerja selama dua hari tanpa pemberitahuan. Terakhir kali terlihat oleh orang yang tinggal di sebelah kamarnya pada Sabtu malam pergi dengan seseorang dan akhirnya tidak kembali lagi sampai saat ini.

Bukannya menghibur diri, berita itu malah membuatku takut dan was was. Korban penculikan itu memiliki latar belakang yang sama denganku yakni seorang karyawan yang tinggal sendirian di apartemen. Berita ini juga sudah dikabarkan di koran pagi yang kubaca di kantor tadi. Di kabar harian itu dituliskan bahwa korban merupakan orang yang dikenal ramah oleh rekan sekantornya dan penghuni apartemen lainnya. Akhir akhir ini memang banyak kasus penculikan yang tidak memiliki motif untuk meminta uang tebusan. Pelaku hanya senang melakukan perbuatannya sambil melihat korbannya terus meminta tolong.

Suasana malam malah terasa semakin senyap setelah menonton berita itu. Kupindah saluran TV ke acara musik untuk meramaikan suasana kamar dan kembali mengerjakan tugasku. Rasa paranoid pun muncul, setiap ada suara sekecil apapun aku langsung berpikiran yang tidak-tidak. Suara langkah kaki di koridor apartemen yang tadinya terasa biasa saja kini membuatku waspada. Bisa saja itu langkah kaki si penculik. Kendaraan yang berlalu lalang pun semakin sedikit. Sesaat terdengar suara gaduh kecil di sudut ruangan namun karena keinginan untuk segera beristirahat, kuabaikan saja suara itu dan melanjutkan pekerjaan.

Tak terasa jam sudah tepat berada pada angka 12, malam semakin larut dan senyap. Kurentangkan kedua tanganku keatas sambil menguap lebar. Akhirnya laporan keuangan telah selesai dan sekarang saatnya tidur. Jika bos perusahaanku melihat seberapa keras aku bekerja seperti sat ini seharusnya ia sudah mempromosikanku ke posisi yang lebih tinggi pikirku. Tapi itu mungkin sangat sulit terjadi karena bosku yang terkenal sangat keras. Acara musik di TV tadi sudah berganti dengan acara dari stasiun TV lokal. Aku segera beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi sebelum tidur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 14, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

No ParanoidWhere stories live. Discover now