Flashback pov end
Sso tersenyum mengingat kenangan kebersamaannya dengan Kim Bum. Sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Hanya beberapa kali Sso melihat Kim Bum di suatu tempat atau di jalan. Dan setelah hampir 4 tahun akhirnya mereka kembali bertemu hari ini. Dan entah kapan lagi mereka akan bertemu.
Kriiiingggg.....bel tanda istirahat telah berakhir. Sekarang saatnya Sso melanjutkan tugasnya mengajar. Sso sangat menikmati mengajar di sekolah tersebut. Walau awalnya takut namun pembawaan Sso yg ramah dan tidak merasa pintar sendiri membuatnya disukai murid2nya. Sso yg terkadang kekanakan membuat muridnya bersikap layaknya pada teman sendiri. Dan itulah yg Sso harapkan agar mereka bisa belajar bersama.
~oO0Oo~
Sso saat ini sedang berada di ruang tunggu di RS. Sso sudah tiba 10 menit yang lalu namun Sso masih ragu untuk masuk ke ruangan yang dituju. Ara yang gemas dengan tingkah sahabatnya ini akhirnya langsung menarik Sso menuju salah satu ruang rawat RS tersebut. Sso merasa takut, khawatir, dan gugup saat berada di depan ruangan itu. Ara mencoba melihat dari kaca kecil pintu tersebut apakah ada orang yang dimaksud atau tidak. Setelah memastikan bahwa itu ruangan yang dimaksud Ara mencoba membuka pintu diikuti Sso.
Ketika sudah masuk ruangan Sso melihat seorang namja terbaring di ranjang dan diinfus dengan beberapa alat RS di sekitarnya. Namja tersebut langsung tersenyum melihat kehadiran Sso dan Ara. Ara membalas tersenyum dan mengucapkan salam. Sedangkan Sso hanya bisa tersenyum kecil dan menahan airmatanya. Hufh.... itulah alasannya waktu itu Sso jua ragu untuk menjenguk namja ini. Karena Sso pasti akan susah menahan airmatanya.
Setelah beberapa menit Sso hanya bisa diam mendengarkan sedikit cerita namja tersebut bagaimana dia bisa dirawat di RS. Ara akhirnya berinisiatif meninggalkan Sso dan namja tersebut agar bisa leluasa bicara. Setelah Ara keluar ruangan namja tersebut langsung memanggil Sso dan menepuk ranjangnya sebagai kode meminta Sso duduk di dekatnya.
"Mau sampai kapan Sso berdiri di sana? Kemarilah. Jangan sampai sunbae berdiri dan menarik tanganmu kesini." Ucap namja tersebut berusaha membuat Sso tersenyum. Sso akhirnya berjalan mendekati namja tersebut namun Sso tidak duduk di ranjang melainkan di sofa yg berada di sebelah ranjang.
"Kau tidak mau di dekat sunbae? Araseo....kalau begitu sunbae yang...."
"Ani Kim Bum Sunbae..." ucap Sso cepat dan langsung mendekati namja tersebut yang ternyata Kim Bum
"Kamu tidak ke sekolah? Semua lancar kan?" Tanya Kim Bum setelah Sso duduk di dekatnya.
"Ani.....hari ini tidak ada jadwal. Semua lancar dan mudah karena Sso melakukakan penelitian pada siswa yang Sso ajar saat PPL." Jawab Sso semangat. Kim Bum senang akhirnya dapat melihat Sso tersenyum lagi. Sso telah menyelesaikan PPLnya 3 bulan yang lalu setelah PPL selama 3 bulan. Sekarang Sso sedang melakukan penelitian untuk skripsinya. Penelitian telah berjalan 3 minggu dan mungkin memakan waktu 2 bulan. Rencananya akhir tahun ini.
"Kenapa sunbae tidak memberitahuku sunbae sudah dirawat 3 hari?" Tanya Sso menatap Kim Bum. Sso tahu keadaan Kim Bum dari Ara karena kemarin Ara tidak sengaja bertemu Ilwoo di mini market yang sedang membeli buah untuk menjenguk Kim Bum.
"Sunbae harus bilang bagaimana? Sso-ya, sunbae sedang di RS tapi bukan sebagai dokter melainkan sebagai pasien karena sunbae menumpahkan air keras ke tubuh sunbae. Lalu membiarkan kamu mengomeli sunbae begitu?" Jawab Kim Bum mencoba bergurau dengan Sso. Tentu alasan Kim Bum tidak memberitahu Sso bukan karena takut diomeli tetapi karena tidak ingin Sso khawatir dan sedih. Lagipula dalam beberapa hari dia juga akan pulih.
Sso memasang wajah cemberut pura2 kesal mendengar jawaban Sso. Namun akhirnya tersenyum karena tentu saja Sso tau Kim Bum tidak serius. BumSso sepertinya sudah tidak terlalu canggung lagi sekarang sehingga mereka bisa asik berbicara dan sesekali bercanda. Setelah lama bercerita dan seperti kehabisan topik akhirnya BumSso kembali terdiam.
Bagian atas tubuh Kim Bum yg terkena luka bakar karena air keras membuatnya susah bergerak. Dengan susah payah Kim Bum mencoba menggerakkan tangannya untuk memegang tangan Sso akhirnya berhasil. Sso sedikit terkejut namun Sso tidak menolak, Sso hanya bisa tersenyum malu dan gugup.
"Gumawo sudah mau menjenguk sunbae karena sunbae yakin kamu sebenarnya tidak mau melihat sunbae begini" ucap Kim Bum lembut.
"Ne....itu karena aku ingin mengomeli sunbae agar jangan ceroboh lagi, Arraseo?" Jawab Sso seperti menasehati anak kecil. Kim Bum tersenyum dibuatnya apalagi sekarang Sso juga membalas genggaman tangan Kim Bum walaupun sedikit ragu, ragu karena memikirkan sesuatu.
"Apa aku terlalu lama atau terlalu cepat kembali?!" Suara Ilwoo terdengar memecah keheningan antara BumSso. Sontak Sso langsung melepaskan genggaman tangannya dan Kim Bum.
"Oh Ilwoo sunbae..... Emm Sunbae melihat Ara? Kenapa dia sudah lama tidak kembali kesini?" Tanya Sso mencoba menghilangkan gugupnya karena hampir tertangkap basah.
" Aku sudah mengantarnya ke toko rotinya. Katanya Hye Sun Eonnie akan pergi jadi tidak ada yang menjaga tokonya" jawab Ilwoo yang sedang duduk di sofa dan mengupas jeruk.
"Kau bertemu Ara?"tanya Kim Bum.
"Hmm....kami tadi sempat mengobrol lama di loby. Ternyata dia masih saja galak dan suka membuatku kesal. Walaupun penampilannya sudah lebih feminin."jawab Ilwoo sambil terkekeh geli mengingat cekcok-cekcok yang sering terjadi jika mereka bertemu.
Sso merasa sekarang sudah hampir sore jadi Sso memutuskan untuk pulang. Ilwoo menawari untuk mengantar Sso namun Sso menolak karena tidak ingin Kim Bum sendiri.
"Sunbae, Sso pulang dulu ya. Sunbae jangan ceroboh lagi yang membuat tubuh sunbae terluka lagi. Dua kali saja cukup jangan ada yang ketiga. Arraseo." Pesan Sso panjang. Kim Bum terkekeh senang mendengar perhatiannya.
"Arraseo Chaggy..." Deg....Sso terkejut mendengar jawaban seperti itu. Walaupun bukan dari orang yang diharapkan tapi Sso merasa ada yg berbeda. Seperti mengingatkan Sso tentang sesuatu yang cukup membuat Sso bingung. Sso tidak mau menanggapi Ilwoo yang kini sedang terkekeh melihat Sso kaget dan melihat Kim Bum yang melirik tajam kepada Ilwoo. Akhirnya Sso pergi dari ruangan itu setelah memegang tangan Kim Bum sekilas karena tidak mau Ilwoo melihatnya lalu menggodanya lagi.
Selama perjalanan pulang Sso memikirkan sesuatu. Memikirkan kejadian hari ini bersama Kim Bum yang sudah mulai berani menunjukkan perasaannya. Sso pun senang dengan kedekatannya dengan Kim Bum hari ini. Tapi Sso juga memikirkan perkataan Ayahnya beberapa hari yang lalu.
"Sso..... sebentar lagi kau wisuda. Apakah kau ingin langsung menikah? Ada sahabat Ayah yang melamar kamu untuk anaknya. Ayah rasa anaknya cukup baik. Lagi pula sahabat ayah menyayangimu jadi ayah yakin dia juga akan menjagamu nanti."
Itulah kata2 ayah Sso saat Sso bilang mungkin 4 bulan lagi Sso wisuda. Sso tidak masalah menikah kapan pun. Namun kini Sso bingung harus mengikuti keinginan Ayahnya atau tidak. Sso mencintai Kim Bum dan Sso juga yakin Kim Bum mencintainya. Tapi belum ada ketegasan dari Kim Bum. Apakah Sso harus memberi tahu Kim Bum. Tapi kenapa, lagi pula mereka tidak ada hubungan apapun.
Bagaimana reaksi Kim Bum nanti jika mengetahui rencana Ayah Sso. Apakah Kim Bum akan menerimanya dan mengikhlaskannya atau malah akan mempertahankan Sso......
To Be Continue
Part 3
Start from the beginning
