Aku tak mencintainya?

Start from the beginning
                                    

Kyle memelukku erat. Lebih tepatnya, aku yang memeluknya lebih erat. Aku merindukan Kyle sangat, merindukan kehangatan yang biasa ia berikan untukku. Tak terasa, aku menangis sekali lagi. Kyle melepaskan pelukannya dan menatap tajam mataku. Dengan lembut Kyle menghapus air mataku.

"Kau tidak diizinkan untuk menangis disini. Aku sudah tidak ingin melihatmu menangis lagi. Lebih baik kita makan malam. Aku lapar."

Aku tertawa kecil mendengar gurauannya.

"Kau harus mencoba masakan Sharon. Istriku berbakat menjadi Chef terkenal sebenarnya. Tapi dia lebih memilih menikah denganku."

"Lebih tepatnya, aku terpaksa untuk menikah denganmu Tuan." Balas Sharon.

Kyle membimbingku menuju meja makan, disana sudah Sharon dan Aaron sudah menunggu. Kami berbincang ringan selama makan malam. Membicarakan seputar selebritis atau politik yang tidak aku mengerti. Sesekali Aaron menceritakan tentang sekolahnya, tentang ia berkelahi karena mainannya direbut. Kami tertawa bersama, tanpa sedikitpun menyinggung rasa penasaran tentang kedatanganku kesini.

Selesai makan malam, aku mandi untuk membersihkan diriku. Sharon meminjamkam pakaiannya untukku, untunglah ukuran pakaian kami tidak berbeda jauh, hanya saja aku sedikit lebih kurus. Selesai membersihkan diri, aku kembali keruang keluarga dan berbincang dengan Kyle, atau sekedar menemani Aaron menyusun mainan legonya.

"Sharon, menurutku Clari bisa menemani kita di acara rekreasi Aaron besok."

"What? Tidak Kyle, aku baik-baik saja."

"Kuras itu ide yang bagus. Kenapa kau harus berdiam di rumah saja. Lebih baik kau ikut kami."

"Auntie Clari, come with. Mama?" Aaron meloncat-loncat kegirangan begitu melihat ibunya mengangguk. Lalu dia berlari kearahku dan memelukku.

Aku tak bisa menolak lagi sekarang. Kurasa tak ada salahnya menyegarkan pikiranku sejenak.

***

Udara Peru dipagi hari ini sangat menyegarkan. Udara panas tapi tidak terik seakan mengerti bahwa cuaca cerah ini yang kami butuhkan saat ini.

Aku dan Kyle pergi menggunakan mobil pribadi, sedangkan Sharon harus berangkat lebih dulu karena harus berangkat bersama teman-teman dari sekolah Aaron.

Aku tak banyak berbincang dengan Kyle sepanjang perjalanan. Obrolan kami hanya sebatas mengomentari percakapan siaran radio lokal.

"Nikmatilah hari ini, Clarise."

Aku tersenyum mendengar ucapan Kyle, dan memutuskan mengikuti perintahmya untuk menikmati hari ini.

Kami sampai di kebun binatang, tak terlalu ramai mungkin karena bukan hari libur. Aku melihat Aaron dan teman-temannya berlarian saling mengejar. Ada perasaan bahagia saat melihat mereka bermain seperti itu, perasaan bahagia namun hangat yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Kami berkeliling kebun binatang, seorang gadis muda sebagai guru dari sekolah bermain Aaron menjelaskan tentang hewan-hewan yang mereka lihat di balik kandang. Aku, Kyle dan Sharon mengekor di belakang kumpulan anak-anak itu. Begitu juga dengan para ibu teman Aaron. Tak terasa hari sudah semakin siang, matahari persis berada di atas kepala.

Para guru memutuskan bahwa kami akan beristirahat sejenak untuk makan siang. Kami memutuskan untuk makan di taman rekreasi yang sudah di sediakan. Dengan beralaskan kain, aku, Kyle dan Sharon menikmati makan siang kami, sedangkan Aaron masih sibuk bermain dengan teman-temannya.

Aaron berlari-lari kecil menendang bola dan saling mengejar dengan teman-temannya. Seorang teman Aaron menendang bola itu terlalu kencang dan mengenai Kyle. Aaron berlari menghampiri Kyle dan meminta maaf.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Damn!!! you!!!Where stories live. Discover now