DUA

2.7K 119 13
                                    

.
Selamat Membaca
.

Di Konoha High School tepatnya di koridor yang terlihat sangat sepi tampak pemuda bersurai merah dengan mata jadenya tengah menemukan sosok gadis yang dicarinya, ia berlari sambil memanggil nama sang gadis. Koridor yang sepi memudahkan sang pria berlari tanpa takut menabrak orang lain, ya karena sekarang masih terlalu pagi untuk datang ke sekolah.

"Hinata Hinata", panggil si pria sambil menghampiri Hinata.

"Ga-Gaara-kun", cicit Hinata sambil menundukan kepalanya.

Ya, Gaara nama pemuda itu seseorang yang sangat dikenalnya. Hinata sengaja datang pagi-pagi sekali untuk menghindari Gaara tapi mau bagaimana lagi dia gagal menghindari ternyata.

"Dengarkan penjelasanku dulu Hinata", ucap Gaara berdiri di hadapan Hinata.

".....", tidak ada jawaban dari Hinata dan ia masih menundukan kepalanya.

"Hina-",

"Aku ingin sendiri Gaara-kun", potong Hinata masih menundukan kepalanya.

"Baiklah, aku mencintaimu", ucap Gaara sambil mengecup pucuk kepala Hinata, gadis yang sangat dicintainya melebihi apapun. Yap, Gaara dan Hinata adalah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan hampir 4 tahun. Kesalah pahaman seperti ini sering terjadi bahkan hampir putus pun hampir hampir pernah terjadi karena bagaimanapun mereka hanya pasangan biasa.

Hinata pergi meninggakkan Gaara yang masih setia memandangi punggung kecil Hinata yang perlahan menjauh. Ia harus segera menyelesaikan kesalah pahaman ini tapi Hinata belum mau mendengarkan penjelasannya bahkan Hinata masih terus mencoba menghindarinya.

Hinata terus berjalan sambil terus menunduk menuju lokernya hingga kepalanya menabrak punggung seseorang, seseorang lelaki.

"Ouch", ringis Hinata sambil mengelus kepalnya.

"Bukankah lebih tepat aku yang mengatakannya", ucap lelaki tersebut membalikan badan dan melebarkan matanya senang karena bertemu dengan gadis yang saat itu berada di taman Kota. "Hinata-chan", ucap lelaki tersebut yang ternyata adalah Naruto sambil memeluk Hinata senang.

"Huaaa le-lepas, siap kau ? apa yang kau lalukan, LEPASSS", teriak Hinata pada akhirnya karena Naruto tidak mau melepaskan pelukkannya.

"Aisshh kau membuat kupingku pengang", ucap Naruto sambil menutup telinganya.

"Ka-kau", ucap Hinata sambil menunjuk wajak Naruto hingga jari telunjuknya menyentuh hidung mancung Naruto. "Siapa", tanya Hinata sambil memiringkan kepalanya.

"Aku Namikaze Naruto yang di taman Kota itu yang kau dorong hingga tercebur di su....", belum sempat Naruto menyelesaikan ucapannya Hinata sudah lari terbirit-birit.

"ngai. Hoi mau lari kemana kau", ucap Naruto sambik berlari mengejar Hinata.

.
.
.

Gaara kebingungan kenapa Hinata bersembunyi di balik tubuhnya ? dan kenapa juga jika tidak salah Naruto sahabat si Uchiha Sasuke yang berdiri tanpa minat beranjak atau bersuara terus memperhatikan ketiga mahluk tersebut. Naruto terus mencoba menangkap Hinata yang sekarang-, hey apa-apaan mereka kejar-kejaran mengelilingi tubuhnya.

Greb

Gaara menarik Hinata kedalam pelukannya, pusing juga lama-lama.

"Hoi hoi ! kenapa kau main peluk-peluk Hinata-chan ?", protes Naruto yang tidak rela Hinata-nya ya menurutnya yang di peluk Gaara.

"Bukan urusanmu", ucap Gaara datar masih memeluk Hinata yang menenggelamkan wajah di dadanya. 'Dan apa tadi chan', batin Gaara.

"Gaara bisa kau lepaskan Hinata-chan dan Hinata seharusnya kau memelukku saja daripada pria berwajah panda tersebut", oceh Naruto.

"Tidak mau, pergi sana dasar mesum", ucap Hinata menolehkan kepalanya ke arah Naruto sambil masih memeluk Gaara erat meminta perlindungan.

'Mesum ? apa yang si kuning ini lakukan pada Hinata', batin Gaara mengeluarkan aura gelapnya sambil memandang tajam Naruto.

"Mampus kau Dobe", ucap Sasuke yang baru mengeluarkan suaranya.

Glek

Naruto menelan ludahnya susah payah merasakan aura mengintimidasi Gaara.

"Hinata sebaiknya kita ke kelas biarkan Gaara menghajarnya", ucap Sasuke sambil menarik Hinata agar mengikutinya.

"Sialan kau Teme kembalikan Hinata-chan ku", teriak Naruto mencoba mengejar Hinata tetapi di hadang Gaara.

"Coba kau ulangi lagi",

"Apa ?", tanya Naruto tak mengerti.

"Hinata-chan ku ?", ulang Gaara.

"Oh itu tentu saja, aku bahkan sudah memberikan pelukan selamat pagiku tadi bahkan kemarin saat kami di taman me-", ucapan Naruto terpotong dengan wajah menahan sakit dan detik berikutnya dia sudah berguling-guling di lantai sambil memegangi satu kakinya. "AAKKKHH sakit sialan", erang Naruto menahan sakit di tulang keringnya. Gaara menedangnya sekuat tenaga ternyata.

"Berani menyentuhnya sekali lagi kupastikan akan menggergaji kaki bahkan tanganmu", ucap Gaara memeringati lalu pergi meninggalkan Naruto yang masih mengerang menahan sakit.

Poor lagi untukmu Naruto

TBC

Makin tidak nyambung ya mina ?
Maap keun😅

Chance Choice MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang