part 17

1.5K 244 60
                                    

Vote dan komen kalian adalah semangatku..

.

.

.

.

Cinta, penuh dengan banyak rasa. Ada sedikit rasa pahit ada sedikit rasa manis juga ke hampaan. Tak banyak orang tau apa sesungguhnya Cinta tapi saat kau mulai merasakan, kau akan gila karenanya.

Seseorang pernah berkata Cinta dan benci adalah hal yang nyaris serupa tapi memiliki tempat yang sama disuatu tempat, yaitu si pemilik hati.

*

"Mereka adalah orang yang sama tuan".

Perkataan Xiumin cukup memberikan penjelasan tapi sepenuhnya Sehun belum benar-benar mengerti. Setiap kata yang keluar dari bibir bawahannya itu hanya bagaikan cerita dongeng dalam pendengaran nya, Sehun merasa hampa tentu saja.

"Itu terjadi tepat setelah nyonya kim--"

"Kim?" ulang Sehun.

"Benar, nyonya Kim yuri. Mereka sudah menikah tuan". Lagi dan lagi gemuruh menghantam kenyataan yang baru saja ia terima. Apakah karna Cinta itu masih ada? Bukan.

Ini hanya rasa kecewa, kebencian dan penghianatan yang cukup lama sehun pendam.

"Lanjutkan" perintah sehun.

"Tepat setelah pertemuan terakhir anda dengan mereka, mereka memutuskan pergi dari Korea dan lama menetap di China"

"Lalu bagaimana aku tidak tahu?" tanya Sehun.

"Mereka menggunakan nama lain tuan, Yuri sangat yakin ayahnya akan mencari keberadaan mereka maka Yuri mengambil langkah besar dan memalsukan identitas mereka" tutup Xiumin.

"Ternyata hanya aku yang bodoh" bathin sehun.

"Lalu dengan nona Yoon..". Lagi-lagi Sehun menghentikan perkataan Xiumin.

"Aku sedang tidak ingin mendengar nama itu, kau boleh keluar". Perintah Sehun.

Luka yang nyaris tersimpan rapi kini dengan mudah terkuak dan bagaikan beberapa tetesan jeruk yang menambah rasa sakit, membuat Sehun hanya terbujur kaku. Tidak bohong saat Sehun mengatakan Yoona mampu merubahnya, tidak bohong saat Sehun mengatakan ia mulai mencintai Yoona.

Tapi haruskah ia melupakan rasa penghianatan itu?

Drtt Drtt..
Drtt Drtt..

Sehun melirik benda persegi panjang yang terletak tak jauh dari tempatnya.

~My sexy Yoong calling~

*

Yoona melihatnya, melihat bagaimana mata itu menatapnya. Walaupun hanya persekian detik tapi Yoona tidak akan lupa tatapan itu. Tatapan yang mengatakan kebencian, tapi kepada siapa? Dirinya kah?

"Mengapa Sehun tidak menjawab panggilanku? Apa ada sesuatu yang buruk terjadi?". Yoona hanya berusaha menutupi rasa takut yang tiba-tiba muncul.

Takut akan keberadaannya ditolak, takut akan kenyataan Sehun menolak benih yang tumbuh dirahimnya.

Ya tuhan., sungguh Yoona sangat bahagia dengan janin ini dan Yoona berani bersumpah bahwa janin ini adalah kebahagiaan terbesar yang pernah ia dapat.

Tapi dia terlalu takut. Takut jika mimpi buruknya kembali datang, mimpi-mimpi buruk yang sama saat Yuri meninggalkan nya.

My sexy girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang