ALIS 1

2.6K 52 23
                                    

Gadis mungil itu keluar dari ruang rapat bersama dengan teman-temannya, asyifa annggraeni azahra biasa dipanggil rara, sekarang adalah hari terakhirnya bisa berkumpul dengan teman-teman dan sahabat smpnya, rapat tadi adalah membahas tentang gladi perpisahanya

"ra, mau pesan apa" Tanya salah satu temannya yang di depan rara. Setelah rapat rara dan teman kelasnya menuju kanti utama karena gak ada kegiatan lagi dari pada gak ada tujuan mending kekantin

"gua biasa deh nasi goreng sama es jeruk" katanya yang kembali melirik sekilas teman-temannya, - apa bisa gua dapet temen seperti mereka lagi- tanyanya pada dirinya sendiri

"ei" ditepuk pundak rara"napa lu bengong aja gua liat dari tadi" bukannya dijawab rara malah senyum sedih gitu yang membuat temannya ikut memperhatikan interaksi dua cewek itu,

"ra gak usah sedih ya gua yakin lu bisa jadi diri lu sendiri kok nanti disana"
tanpa dijelaskan mereka tau bahwa rara seorang yang tidak bisa sekolah di kota asalnya karena mengikuti perintah ayahnya, rara akan sekolah di daerah sunda yang asing baginya, padahal rara sudah bilang kalo dia sudah daftar di SMA negri bersama dengan teman-temannya. 

" apa gua bisa dapetin teman kaya kalian lagi?" tanyanya hampir meloloskan cairan bening dimatanya yang ia tahan sedari tadi

"gua yakin lu bisa dapetin temen asik kaya kita atau bahkan lebih azik" yakinnya rizki tidak membuat hati rara tenang, yang lainya hanya memperhatikan mereka saja. 

"udah sedihnya nanti aja mending kita makan dulu mempung makanannya udah datang semua" lanjut rizki sambil menengok kearah kanan pundaknya yang terdapat dua orang laki-laki dan dua orang perumpuan

"makanan datang nyonya tuan" kata mereka berbarengan yang dihadiahkan tawa renyah oleh semuanya, banyak perbincangan antara mereka semua, dari flashback awal mos, dihukum satu kelas gegara berisik, telat satu telat semua, makan bareng jalan bareng dan masih banyak lainya hingga sampai pada akhirnya mereka berfoto besama terakhir memakai seragam putih biru. 

sebagian orang banyak yang iri dengan kelas mereka tapi itu tidak luput membuat mereka tersinggung atau berbesar hati bagaimanapun suasana kelas akan menjadi lebih hangat dan kompak ketika orang-orangnya bersatu dan saling melengkapi satu sama lain. 

Selesai sudah agenda makan bersama dan sekarang mereka bergegas untuk pulang kerumah masing-masing, dari tadi rara memikirkan satu orang yang amat sangat ia suka dari masuk sekolah tapi orang itu hanya menganggap rara sebagai sahabatnya dan teman curhatnya,

fahri cowo hitam manis anak basket inilah yang banyak memicu kaum hawa di smp globa internasionl ini, yang membuat teman kelas mereka kalang kabut di serbu fansnya dan membuat rara kesusahan tapi tak masalahh karena ia tau posisinya sekarang dan syukurnya dia teguh dalam pendiarannya, kali ini rara diantar oleh fahri kerumahnya jangan Tanya teman-teman mereka sudah bosan meledeki mereka berdua tapi dasarnya pada gengsi jadi udahlah cape mereka, seperti sekarang ini


"yuk naik, pakai helm nya" kata fahri sambil memasangkan helm kepada rara sontak membuat seluruh pasang mata di lapang menoleh dengan tatapan sulit diartikan. 

"gua udah bilang biasa aja gak usah macam ni" tegas rara sambil mecubit pingga fahri, yang membuat fahri mengaduh kesakitan. 

"gua yakin mereka akan saling membutuhkan satu sama lain emang dasar merekanya aja yang gengsi" kata yuni sahabatnya rara

Banyak bisikan iri dan tidak suka tapi tidak diidahkan oleh mereka berdua

" kita duluan ya gaes, see in party" kata fahri sambil berlalu meninggalkan lapangan parkir

"dah gaess" sebelum motor fahri menghilang

" heran gua sama mereka apa sih susahnya bilang sayang satu sama lain" kata rizki "Memang ya cinta sulit untuk diungkapkan tapi sakit untuk di pendam" lanjut rizki sambil menoleh kepada yuni

a Love story in silence (REVISI)Where stories live. Discover now