Chapter 2

28 5 1
                                    

"Ro... Alvino.. Bangun udh siang nak.. Kamu kan mau sekolah" tok.. Tok.. Tok.. Ketuk seorang perempuan dengan memegang piring di tangannya.

"iya ma.. Lima menit lagi" jawab laki laki dengan suara masih mengantuk.

"ya udh ya.. Buruan mama mau lanjut masak"

"iyaaa" jawab alvino

Setelah lima menit kemudian Alvino bangun dari tempat tidurnya yang berukuran king size itu menuju kamar mandi.

"pagi ma.. " ucap Alvino sambil mengecup pipi nadya.

"pagi juga sayang... Lama banget kamu nanti telat loh kesekolahnya.. Ya udh buruan makan sana" jawab nadya lembut.

"iyaa mama ku sayang " jawab Alvino sesambil tertawa kecil.

Alvino hanya tinggal berdua dengan mamanya karna papa nya sudah meninggal 2 tahun yang lalu dan kerjadian itu membuat Alvino dan Nadya sangat terpukul.

Semenjak kematian ayahnya, Nadya alias mamanya Alvino tidak banyak bicara dan tidak seceria dulu sebelum papanya meninggal karna kanker.

Tapi setelah 2 tahun itu Nadya mulai mau berbicara dan tersenyum kembali dan melupakan kejadian di masalalu, tetapi tetap saja ia masih terpukul akan kehilanggan suaminya.

"ma aku berangkat ya.. Mama hati hati di rumah" ucap Alvino sambil mengecup pipi Nadya.

"Iya sayang... Kamu juga hati hati ya bawa motornya jangan ngebut" ucap Nadya lembut.

"iya ma... Dah.." ucap laki laki yang sedang memengang kunci motornya.

Setlah kira kira 10 menit Alvino sampai di sekolah.

Jarak dari rumahnya dan sekolah memang tidak terlalu jauh.

Baru saja ia turun dari motornya ada yang berteriak namanya. "woi Alvaro! "
"apaan sih?! Pagi-pagi rusuh banget" jawab Alvaro pada Arka.

"sorry.. Sorry.. Hehe eh ro... Btw lo ganteng banget hari ini, cool pula" ucap Arka pada alvaro dengan nada yang cukup geli.

"lo kalo mau nyalin pr gue ngak ush muji-muji gue deh... Geli tau gak" jawab Alvino sinis.

"hehehe... Lo tau aja al.. Pinjem pr lo dong" ucap Arka sambil senyum-senyum.

"nihh.. " jawab Alvino sambil menyodorkan buku matematika miliknya.

"makasih al...lo tuh sahabat gue yang palinggg baik dan yang paling gue sayang" ucap Arka dengan nada agak geli dan memang geli.

" Geli loh.. Udh cepetan salin sana nanti keburu bel baru tau rasa lo" ucap Alvino.

"siao boss" Jawab Arka yang sedang berlari kecil menuju kelas.

Teng.. Teng.. Teng..
Bel berbunyi 3 kali yang menandakan siswa siswi SMA Mutiara akan masuk ke kelas mereka masing-masing.

"pagi anak-anak... " ucap seorang laki laki paruh baya yang memakai kemeja dan tidak berambut.

"Pagi pak" jawab seisi kelas.

Saat pak Joni tengah menjelas kan Alvino asik melihat keluar jendela.

Alvino memang seperti itu, tidak pernah mendengarkan penjelasan guru sedikit pun. Tapi hebatnya ia unggul dalam pelajaran rata-rata semua nilainya bagus dan tidak ada yang jelek satupun.

Teng... Teng...
Bel tanda istirahat berbunyi.

"Al... Ke kantin yok" ajak Dimas, Arka, dan Satria.

"yok" Jawab Alvino.

Setelah sampai di kantin mereka langsung memesan makanan masing masing.

Saat Alvino mambawa makananya yang berupa bakso dan es jeruk tiba tiba ada sesuatu yang ia tabrak.

Tiba-tiba bakso yang dan es jeruk yang ia pegang tumpah seketika.

Saat ia melihat siapa yang ia tabrak ia merasa kaget karna yang ia tabrak adalah perempuan yang dia tabrak juga kemarin.

" lo apaan sih! Gila yaa... Lo mau balas dendam ke gue gara-gara kemarin. Tanggung jawab gak lo... Baju gue jadi basah gini nih.. " bentak seorang gadis yang lain yang bukan adalah Citra, si Gadis kutu buku.

"Apaan sih lo.. Orang gue gak sengaja juga... Lagian ngapain juga lo ngalangin jalan gue, kan ketabrak." jawab Alvino ketus.

Tanpa mereka sadari seisi kantin melihat mereka.

Tak lama kemudia Arka,Dimas,Satria datang.

"lo ngak papa kan? " tanyak laki laki yang sedang mengambil tisu dari saku kanan celanannya. Dimas.

"iya ngak papa kak... Tapi baju gue jadi basah.. " jawab Citra sambil membersihkan baju nga yang terkena kuah baso.

"lo bawa baju ganti ngak? " tanya Satria.

"ngak ada kak" jawab citra.

"kali gue bawa baju ganti sih gue pinjemin ke lo... Tapi masalhnya gue lagi ngak bawa... Gimana ya.. " jawab Arka sambil menatap Citra.

"gue juga" jawab Dimas dan Satria berbarengan.

"oh iya al... Lo kan biasa bawa baju ganti... Pinjemin kek ke dia" ucap Satrua sambil menatap Alvino.

"Baju gue??? Idihh ngak ah.. Nanti baju gue kutuan lagi. Ngak ngak" jawab Alvino sinis.

"jahat banget sih lo al... Tanggung jawabkek udh nabrak orang tapi ngak tanggung jawab ngak gentle lo" ucap Dimas dengan senyum miring.

"ya udh dehhh.... " ucap Alvino sambil menarik tangan Citra.

"Apaan sih narik-narik! Lepasin gak"
Ucap citra sambil berusaha melepaskan tangan Alvino dari pergelangan tangannya.

"bawel deh lo.. Lo mau baju ganti gak? Atau lo mau tetep basah kayak gitu? "
Jawab Alvino masih menarih tangan perempuan itu sambil berjalan cepat.

"nihh.. " ucap Alvino sembari menyodorkan baju berwarna hitam.

"makasih" jawab citra dengan nada sinis.

"awas lo ya kalo lo ngak balikin" ucap Alvino sambil menyodorkan jadi nya di depan muka perempuan berkacamata itu.

"iyaaaa bakal gue bakikin kok... Ribet deh lo" jawab citra dengan memutarkan bola matanya. Dan sembari pergi meninggalkan Alvino.

Teng... Teng... Teng...
Bel berbunyi 3 kali bertanda waktunya pulang.

"guys... Gue duluan ya" ucap Alvini kepada ke 3 sahabtnya.

"oke" jawab mereka bersamaan.

"jangan kangen gue ya " ucap Dimas pada alvaro sambil tertawa kecil

"jijik tau ngak" Jawab Alvino sampi menjulurkan lidahnya.






My PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang