Elegi Senja

5.3K 224 8
                                    

Angin mengusik sepi
Suara yang biasanya bergemirisik senyap, berubah menjadi gemerusuh resah.

Dingin membekap suara hati
Membelit diri dengan gigil tak bertepi
Tangan dan kaki membeku sulit sekedar memeluk tubuh sendiri.

Senja berubah pias
Jingga menghilangkan ke elokannya
Kelepak sayap burung bersuara miris
Beradu dengan suara angin yang resah.

Aku menggigil sendiri
Mulut membeku, celotehan tersekat di ujung lidah
Hati berteriak pilu
Seolah terluka karena mulut tidak mampu bersuara.

Kaki yang membeku memilih hengkang, menjauh, lenyap
Seperti senja yang tenggelam
Membiarkan langit kelam malam menampakan diri
Agar rembulan yang kau sukai bersinar disana.

Sedangkan aku berjalan mundur dengan kaki yang beku dan hati berteriak pilu.

#Fhateiliya

Subang, 31 Januari 2017.

Aksara ImajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang