"Dek... ini baksonya."

"Gomawwo ka.."

"Ne... mianhae soal yang tadi.."

"Ne ka... btw ayo makan bersama.."

"Ne gomawwo... tapi aku ingin membeli pulpen dahulu"

"Ne... gomawwo ka..."

"Ne.."

baru tiga langkah ia maju. Bel masuk pun berbunyi.

"Ya! Mengapa bel cepat sekali!". Umpatnya

Ia pun tidak jadi membeli pulpen dan segera masuk kekelas.

Sampai dikelas, Ia langsung membanting buku yang ada di mejanya.

Plak 💥

Ia menjadi pusat perhatian teman-temannya termasuk Mojin yang dari tadi menbaca buku terganggu oleh Seo yang membanting buku.

"Seo ya! Wae?"

"Mengapa ulang tahunku menjadi hari yang tidak baik!"

"Sabar Seo... memang setiap ulang tahun beda2"

"Aku tadi baru saja ingin membeli pulpen tetapi bel menjadi penghalang"

"Ini aku pinjamkan pulpen untuk mu..". Ucap Jim temannya

"Gomawwo, jim"

"Ne.. gwenchana.."

Tak lama kemudian, guru park(guru fisika)masuk kekelas.

Beberapa menit pun berlalu, guru park memberikan soal dipapan tulis.

"Ada yang bisa menjawab?"

"Nah seo! Kamu dari tadi terlihat mengantuk. Silahkan maju untuk mengerjakan soal!"

Memang karna hari yang kacau baginya. Ia belajar pun sampai mengantuk. Saat dipanggil, Seo dengan pedenya maju untuk menjawab soalnya.

Tetapi salah

Ya pasti kalian tau kalau orang yang dengan pedenya menjawab soal dipapan tulis.

Disorakin? Yap benar sekali.

"Kamu tuh ya! Padahal soal segitu gampangnya kamu sampai tidak bisa jawabnya! Makanya kalau gak bisa jangan suka sok bisa!". Ucap guru park yang marah-marah.

Ia disorakin lagi sama teman-temannya.

"Mianhae guru park"

Ia pun duduk di kursinya.

Perasaannya sedang campur aduk macem es campur sekarang.

Antara malu, ingin menangis kencang, tapi ditahan-tahan. Itulah yang ia rasakan sekarang.

Beberapa jam pun berlalu, tiba saatnya untuk pulang.

Tetapi sebelum pulang. Ia harus membersihkan kelas. Bila tidak ia akan kena hukuman dari ketua kelasnya.

Ia pun mengepel dari ujung kelas. Tetapi diperhatikan oleh teman-temannya.

Descendants Of The Sun  [FF]Where stories live. Discover now