Ku duduk termenung menatap kosong rintik air hujan yang jatuh menghantam bumi. Meratapi nasibku yang terlambat meskipun hanya untuk menyesali semuanya. Tanpa ku sadari, air yang keluar dari mataku jatuh begitu saja semakin deras dan sulit ku bendung .tak dapat kupungkiri ,hatiku terasa sangat sesak dan perih mengingat DIA yang telah pergi meninggalkan ku.
Samar samar kudengar derap kaki yang semakin dekat diikuti decitan pintu. Tak berselang lama aku merasakan ada yang duduk di sebelah ku, namun tak dapat mengalihkan perhatian ku barang sedikit saja seakan akan hujan lebih menarik dan menjadi titik pandangku.
" fikha,"panggil lirih seorang wanita parubaya orang yang paling ku cintai. Felin ,dia adalah ibuku yang mengulurkan tanganya untuk memegang bundakku dan mengelusnya pelan mencoba memberikan ketenangan kepadaku.
Tanpa sepatah kata yang keluar dari mulutku yang seakan kelu. Ku tengokkan wajahku melihat kearahnya, sambil menguasap air mataku kasar . tak ingin melihatnya ikut sedih.Hingga tak ku sangka.
"Hiks...hiks..."suara itu keluar begitu saja yang sudah ku tahan mati matian, kuberikan senyuman dengan susah payah ,meski ku tau senyumku terlihat jelas bahwa aku terpaksa. Tatapanku jatuh tepat di manik mata yang meneduhkan itu. Aku melihat jelas ada rasa iba dan khawatir di matanya kualihkan dengan cepat pandangan ku darinya menatap kedepan untuk kesekian kalinya.
" ini sudah malam princess,
kamu dari pagi belum makan sama sekali. Mama khawatir sama kamu kalo sakit gimana coba." kata mama ku, yang ku angguki tanpa sepatah kata.
" yaudah mama tunggu di bawah ya princess." ucap mama sambil beranjak dari balkon kamarku. Yuppp, sekarang aku sedang duduk di balkon sambil memeluk boneka pemberian dari DIA orang yang selama ini memberi warna dalam hidupku sebelum dia pergi tentunya.
Sebelum aku beranjak kupejamkan mataku, kurasakan udara malam yang menerpa wajahku dan aroma hujan yang paling ku suka.terpuruk mungkin kata itu yang menggambarkan ku saat itu.
" aku pasti bisa. " gumamku menyemangati diri sendiri sabil memghembuskan nafas kasar yang entah untuk kesekian kalinya .kulangkahkan kakiku meninggalkan balkon dan menuruni anak tangga dengan boneka yang masih kupeluk dengan erat .
To be continue
*****
Karya pertama , jadi ya begitulah.typo bertebaran + ceritanya gaje .maapin aku ya..
Jangan lupa vote and comment okey aku tunggu 💕
YOU ARE READING
TRY TO FORGET ( Slow Update )
Teen FictionKetika sang petang menyapa berselimutkan luka. Terkuak semua rahasia yang disembunyikan rapat -rapat. Penyesalan menghampiri Fikha . Rasa itu tak mau beranjak darinya, membuat perubahan drastis pada sifat Fikha yang Sebenarnya.Hingga seorang cowok b...
