Don't leave me:'( *22

Start from the beginning
                                    

"Plak"

"Apa katamu hah? Kau menyesal? Dengar aku tak percaya Kiera melakukan itu, aku kenal dia lebih dari kau! Dengar kalau Kau menyesal menikah denganku, ceraikan saja! Pergilah pergi bersama Christ yang selalu bersamamu itu!" Teriak Jason kemudian pergi

"Jason jangan pergi, jangan tinggalkan aku Jason" teriakku.

Aku menangis sejadi-jadinya saat mengejar mobil dia yang pergi..

"Jasssssoooooon" aku masih terus berteriak

Sampai asisten rumah tangga ku datang dan memapah tubuhku masuk kerumah karna aku terjatuh dilantai.

Aku tak habis pikir Jason tepat tidak percaya dengan semua yang ku katakan, aku istrinya tapi kenapa dia lebih percaya pada Kiera?? Hatiku hancur perutku sakit mungkin karna terlalu lelah.

"Jangan menyiksa dirimu seperti ini nyonya," sahut asisten ku yang masih memijat kaki ku.

Tiba tiba bel rumah berbunyi..

"Rosieee... Kau kenapa sayang" sahut Jenni yang berlari ke arahku

"Jenniiii... Jason pergi Jason meninggalkan ku" tangis ku semakin pecah saat Jenni memelukku

"Apa ini karna ulah Kiera lagi hm??" Ucapnya

"Jenni, bagaimana kalo nanti Jason benar benar tak kembali, benar benar menceraikanku" ucapku

"Tidak akan, tidak akan ku biarkan Jason menceraikanmu" sahut Jenni

"Kenapa kau tiba tiba datang?" Ucapku

"Ta-tadi sebenarnya Jason menghubungi ku, dia mengatakan kalian sedang berkelahi Jason menyuruhku untuk menjagamu Rosie" sahut Jenni

"Jason mencintaimu Rosie, percayalah semuanya pasti akan baik baik saja" ucap Jenni

"Aku akan menginap ya, aku tak mau kau kenapa kenapa" sahut Jenni

Akupun mengangguk. Bahagia rasanya masih ada yg peduli padaku.

Malam telah larut, Jenni sudah tertidur tapi mataku belum mau terpejam sedari tadi.

Aku sudah menghubungi Jason berapa kali tapi tak ada jawaban, ku kirim pesan tapi sama sekali tak ada balasan juga. Dan tiba tiba

"Kalian berkelahi? Hahaha rasanya bahagia melihatmu dicampakkan seperti itu! Teruslah menangis!!! Aku mau bersenang senang!!!"

"Kieraaaaaaa" gumamku

***

Ku ambil kunci mobilku dan pergi menuju orang yang harus kutemui, yang harus ku minta penjelasan darinya.

Ini masih jam 6 pagi tapi jalanan sudah sangat macet.
"Shit" umpatku membanting stir saat mobilku tak bisa jalan karna terhalang macet.

Saat ini pasti Jenni susah bangun dan bingung mencari ku karna aku tak ada, ya aku sengaja tak memberitahu nya.

Setelah satu jam menempuh perjalanan akhirnya Akupun sampai didepan rumah orang yang kutuju.

Kulangkahkan kaki menuju rumah tersebut.

Kubunyikan bel tapi tak ada yang membuka pintu.

"Apa tak ada orang?" Gumamku

"Christ..." Teriakku sambil masih terus membunyikan bel

Tiba tiba seorang wanita tua membuka kan pintu..

"Maaf Bu, apa Christ ada dirumah?" Ucapku

Dan tiba tiba Amora berlari..

"Tante Rosie.." ucapnya kegirangan

"Nenek ini Tante Rosie" ucap Amora pada wanita tua itu.

"Masuklah nak" ucap wanita itu dan sekarang aku yakin pasti dia ibunya Christ

"Amora pergilah sana habiskan makananmu" ucap ibu Christ

Amora pun kemudian pergi meninggalkan aku dan ibu Christ.

"Bu, apa Christ ada? Saya ada perlu dengannya" ucapku

"Ternyata kau sangat cantik nak"ucapnya

Aku hanya terdiam..

"Christ sering membicarakan mu dari awal kalian bagaimana bertemu dan sampai sekarang dia masih membicarakan tentangmu" ucapnya

Aku hanya tersenyum, "benarkah Christ selalu menceritakan tentangku pada ibunya?" Gumamku

"Tapi Christ dimana ya Bu?" Tanyaku lagi karna Christ tak kunjung ada.

"Christ.., hmm dia,..

"Ada apa Bu? Dia dimana?" Sahutku.

Tapi sepertinya ada sesuatu yg tak beres, perasaan ku mulai bercampur aduk..

"Christ dirumah sakit" sahut ibu itu.

"Dirumah sakit? Sedang apa? Apa dia mengambil hasil cek up ibu lagi?" Ucapku

Tapi ibu Christ terdiam dan kemudian menangis..

"Christ sedang sakit nak" ucap ibu Christ sambil terisak

"Sakit? Kemarin dia baik baik saja? Sakit apa ucapku" aku kebingungan tapi disisi lain aku khawatir dan jantungku berdegup kencang.

Ibu Christ masih saja terisak.

"Christ terkena tumor otak nak"

Aku terkejut mendengar perkataan ibu Christ

"Sudah 3 tahun nak, 3 tahun dia menderita menahan penyakit yang di deritanya. Kami sudah melakukan pengobatan kemana mana tapi hasilnya nihil, tumornya makin membesar dan sekarang sudah stadium akhir" ucap ibu Christ yang meneteskan air matanya

Aku terhenyuk, rasa sedih meliputi ku sesaat baru kemarin kami bersama tertawa bahagia dan sekarang?

"Oh God, berarti yang diucapkan Christ tentang aku akan merindukannya ini?" Gunamku

"Saat kau bertemu dirumah sakit dengannya, sebenarnya dia sedang chek up, kemudian dia melihatmu. Dia tak berani mengatakannya padamu nak"

"Nak Rosie Christ sangat mencintai mu, saat dia tahu kau menikah dengan nak Jason, hatinya sangat terpukul, dia rapuh nak, beruntung ada Amora yang selalu membuatnya tertawa" ucap ibu Christ

Aku menangis, ya airmataku menetes begitu derasnya mendengar perkataan ibu Christ.

"Bu, Christ akan sembuh kan" ucap ku terisak

"Kata dokter hidupnya tak lama lagi nak" ucap ibu Christ

Aku menangis, menangis kenapa semua ini terjadi. Disaat suamiku pergi dan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan Christ yang sedang sakit.

"Bu, aku ingin bertemu dengannya tolong antar aku" ucapku






***
Hari ini aku ulangtahun loh;) hehe

Sedih ya Christ sakit parah gitu:'(

Jason jahat, tega banget sama Rosie😭

HappyReading guy❤

I Love You "OM".  #ENDWhere stories live. Discover now