Chapt 2

244 32 35
                                        

Awas typo







Hari ini adalah hari pertama kali Marc akan bekerja.

Dengan santainya ia menyiapkan kebutuhan kerjanya sendiri. Bahkan Marc menyiapkannya dengan menelepon Roser.

"Maafkan aku... aku sangat kelelahan kemarin." Marc mengapit ponselnya  antara telinga dan bahunya. Ia sedang mamakai jam tangannya.

"Itu sudah menjadi kebiasaanmu. Aku dan Julia tidak bisa tidur karena kau tidak memberikan kabar. Kau selalu meremehkan."

Marc tersenyum saat mendengarkan nada tinggi dari ibunya. "Maafkan... aku..." Marc rindu sekali.

Roser tidak menjawab. Ia diam sejenak untuk memberikan jeda. "Apa yang kau butuhkan?" Roser mencari topik lain.

Marc sudah tidak mengapit ponselnya. Marc menegak. Ia sudah rapi sekarang. "Aku hanya butuh mobil..." Marc memutar tubuhnya sehingga menghadap ke arah kaca.

"Baiklah... Julia akan mengirimkanmu uang besok atau lusa. Kau tidak masalah?"

"Tidak..." Marc tersenyum. Ia membayangkan wajah Ibunya sekarang. Marc merindukan keduanya.

"Baiklah. Jaga dirimu."

"Sampaikan salamku pada Julia." Marc tersenyum. Ia yakin sebentar lagi ibunya akan meneriakinya. "Marc Marquez Alenta!"

Marc benar. Bahkan itu tidak seperti biasanya yang hanya memanggil nama panggilnya saja.

Marc menahan kekehannya.

"I love you..."

"I lo--"

Ingat, Marc itu anak yang kurang ajar. Ia langsung menutup teleponnya  sebelum Roser menyelesaikan ucapannya. Dan yang jelas, itu akan membuat Roser geram.

Marc menghadap kaca. Ia merapikan kerah kemeja birunya. "Not bad..."

Marc memutar tumitnya. Ia berjalan menyambar tas kotak hitam yang berada di atas ranjang besarnya. Kemudian ia berjalan ke arah pintu.






Marc sudah berada di dalam lift.

Ting...

Marc keluar begitu liftnya berdenting.

"Selamat pagi, Tuan."

Sapaan pagi pertama ia masuk kerja.

Marc tersenyum. "Kita seumuran. Jangan memanggilku seperti itu, Sam."

Sam tersenyum. Ia lupa akan hal itu. "Maafkan aku. Ini pertama kali kau kerja, hah?"

"Yeah..." Marc mengangkat tangan kirinya. Ia melihat sekarang sudah pukul setengah sembilan. "Aku harus pergi."

"Kau bekerja di mana?"

"Christian Brother's Academy."

"Itu dekat. Kau hanya menyeberangi jalan saja."

"Terima kasih. I gotta go..."

"Ya..."

Marc tersenyum sebelum ia memutar tubuhnya. Lalu ia berjalan melewati pintu ganda apartemen.





*****
"Mr. Marquez... Selamat datang..." Sapa kepala sekolah begitu Marc memasuki ruangannya.

"Terima kasih..."

"Silahkan duduk."

Marc menjatuhkan bokongnya ketika kepala sekolah mempersilahkan duduk. Kini mereka hanya terhalang meja.

Follow YouWhere stories live. Discover now