6

574 103 8
                                    

Ditulis Oleh: IreneFaye

***


"Pengembara waktu?" Nicole merenungkan kata-kata itu sejenak. Kyrill jelas sedang mengerjainya. Pria itu memiliki selera humor yang aneh, tapi ia tak pernah menyangka kalau Kyrill akan menyatakan dirinya sebagai pengembara waktu. Lebih dari itu, ia juga tak dapat menebak alasan kenapa Kyrill mengatakan hal seperti itu padanya. Terutama di tengah-tengah pembicaraan yang dapat dikatakan cukup serius seperti saat ini.

"Time traveler,"ulang Kyrill lagi seolah untuk menegaskan keputusannya terhadap candaan tak lucu itu. Nicole tak tahu apa ia harus marah atau tertawa mendengarnya.

"Kenapa pengembara waktu?" tanya gadis itu akhirnya. Berusaha mengimbangi Kyrill dalam usahanya untuk melucu. Nicole tak dapat menemukan alasan rasional yang dapat menjelaskan kata-kata Kyrill padanya, jadi ia memilih untuk mengimbangi permainan pria itu.

Kyrill sekalipun begitu, hanya menatapnya dalam diam. Ekspresi pria itu dipenuhi tanda tanya. Kyrill menghentikan laju mobilnya dan memarkirkannya di pinggir jalan sebelum kemudian menatap Nicole dalam-dalam.

"Dari ratusan dan bahkan ribuan manusia yang kutemui, kau adalah orang pertama yang menanyakan hal itu padaku," ucap pria itu setengah takjub. Nicole sementara itu justru mengerutkan dahinya. Kyrill menyebut kata 'manusia' seolah dirinya bukan mahluk yang sama. Tapi hal itu sama sekali tak masuk akal. Kyrill Horatio adalah sosok yang cukup terkenal di dunia ekonomi dan transportasi dunia. Orang dengan nama setenar itu tidak mungkin bukan manusia, kan?

"Maksudku, kenapa tidak vampir atau alien? Kenapa harus pengembara waktu?" tanya Nicole berusaha menyampaikan lebih jelas maksud pertanyaannya. Kepalanya bekerja keras mencari penjelasan rasional atas kata-kata Kyrill, tapi ia sama sekali tak dapat menemukannya. "Salah satu teman satu kosanku, yang anak kedokteran, percaya kalau dirinya adalah seorang vampir. Dia harus bangun di malam hari untuk belajar, hampir tidak pernah bertemu matahari karena ia harus mendekam terus di dalam gedung, dan pekerjaannya terkadang membuatnya harus mengambil darah orang lain. Apa alasanmu? Kenapa kau menyebut dirimu seorang pengembara waktu?" tanya gadis itu lagi. Tetap berusaha untuk mendapatkan penjelasan yang dicarinya.

Kyrill seketika terbahak. "Bagaimana kalau aku menyebut diriku pengembara waktu, karena aku benar-benar bisa berjalan ke masa depan dan masa lalu?" tanya pria itu setelah puas tertawa.

Nicole hanya dapat menatapnya dengan tatapan tak percaya. "Ok, ini sama sekali tidak lucu," geram gadis itu kesal. "Pertama-tama, jika kau ingin mengatakan kalau kau bisa berjalan ke masa depan dan masa lalu, apa buktinya? Dan kenapa kau memberi tahuku hal ini?" tanya Nicole cepat yang langsung disambut Kyrill dengan senyuman.

"Ulurkan tanganmu!" perintah pria itu yang kembali membuat Nicole mengerutkan dahinya, tapi tetap menurut.

Kyrill meletakkan sesuatu di atas tangannya sebelum kemudian menyalakan lampu dalam mobil. "Itu adalah foto saat Bundamu di rumah sakit beberapa minggu sebelum kelahiranmu."

Foto yang berada di tangan Nicole menunjukkan sosok Ayahnya yang duduk mendampingi seorang wanita dengan wajah yang sangat menyerupai wajahnya. Nicole dapat melihat perbedaan hanya di bentuk hidung dan tulang pipinya yang lebih lebar, tapi terlepas dari itu semua, wanita itu sangat mirip dengan dirinya. Sosok Bundanya yang tak tertutup dandanan tebal. Wanita di foto itu bahkan tak mengenakan dandanan sama sekali. Wajah wanita di foto itu hanya dihiasi kebahagiaan. Matanya memancarkan cinta mendalam pada sosok Ayah Nicole, dan tangannya tampak memeluk perut besarnya dengan kasih.

"Bagaimana kau dapat memiliki foto ini?" tanya Nicole dengan suara tercekat.

Kyrill hanya tersenyum, dan menunjuk sebuah detail kecil di foto yang berada di tangan Nicole. Sebuah cermin yang berada di belakang kepala ayah dan ibunya. Setengah tak percaya Nicole menatap sosok Kyrill yang terpantul di cermin itu. Dengan pakaian yang benar-benar sama persis dengan pakaian yang dikenakannya sekarang, memegang sebuah kamera di tangannya, dan tersenyum ke arahnya. Seolah foto itu diambil lebih untuk menunjukkan keberadaannya di foto itu, ketimbang foto kedua orang tuanya.

"Jika bukti itu tidak cukup kuat, aku bisa mengingatkan lagi momen pertama saat kau pertama kali bertemu denganku di depan gedung baru kantor cabangku seminggu lalu. Kau mengatakan padaku kalau kau terlambat, dan aku mengatakan kalau tidak ada yang terlambat di kantorku. Kau ingat itu?" tanya Kyrill yang seketika membuat Nicole menarik napas tertahan.

Nicole tak bisa tidak mengingat pengalaman deja vu aneh yang dialaminya saat ia bertemu Kyrill untuk pertama kalinya, minggu lalu. Kali pertama, ia sangat yakin kalau Kyrill melewatinya, tapi kemudian Kyrill kembali muncul di depannya, menabrak, dan kemudian menangkap tubuhnya. Bagaimana ia yang seharusnya sampai terlambat di kantor justru tiba lebih cepat dari dugaannya.

"Kau melakukan semua itu? Kau bisa memutar balik waktu dan—"

Nicole menghentikan kata-katanya. Ia seketika mengingat detail ganjil lain yang dialaminya di hari pertama pertemuannya dengan Kyrill. Bagaimana di sore hari setelah ia pulang dari kantor, hari itu, ia melihat Kyrill di seberang kafe mahal yang dikunjunginya.

"Karena aku pasti punya alasan yang bagus untuk menabrak seseorang sebelum pertemuan pertama kami terjadi ...." Nicole mengulangi kata-kata Kyrill yang didengarnya saat pria itu mengajaknya sebagai pendamping di pesta satu minggu lalu.

"Membuktikan kalau aku adalah seorang pengembara waktu padamu. Bukan alasan yang buruk kan?" Kyrill tertawa kecil seraya mematikan lampu dan menyalakan lagi mesin mobilnya.

Nicole merasa dunianya seolah berputar. Ia sama sekali tak ingin mempercayai kata-kata Kyrill, tapi ia juga tak dapat menyangkal bahwa penjelasan pria itu terasa masuk akal. Ia merasa mual. Nicole selalu merasa kalau dirinya adalah seseorang yang cukup rasional, tapi apa yang didengarnya saat ini jelas sedikit lebih dari apa yang sanggup diterimanya. Ia tak dapat sepenuhnya mencerna penjelasan yang diberikan oleh Kyrill.

"Kita sampai!" seru Kyrill yang seketika menyentakkan gadis itu dari lamunannya. Tanpa disadarinya mobil Kyrill kini telah memasukin jalan yang sangat akrab di mata Nicole, dan kemudian berhenti di depan gedung kosnya.

"Aku tahu kata-kataku terdengar terlalu tidak masuk akal untukmu," ucap Kyrill pelan seraya membukakan pintu untuk Nicole, "tapi aku sudah mengambil keputusan untuk mengenalmu lebih dekat, Nicole." Kyrill merapikan sedikit helaian rambut Nicole ke belakang telinganya.

"Apapun keputusanmu, sebagai teman, atau kekasih, atau sebagai apapun, setidaknya aku tidak ingin memulai hubungan kita dalam kebohongan." Pria itu menuntun Nicole turun dari mobilnya dan mengantar gadis itu sampai ke depan pintu kamar kosannya.

"Aku akan menjemput dan mengantarmu ke makam ibumu besok. Setelah itu, jika kau memiliki pertanyaan untukku, aku akan menjawabnya," ucap Kyrill lagi sambil tersenyum. "Istirahatlah, Nicole! Sampai jumpa besok!"

Kyrill meraih salah satu tangan gadis itu sebelum kemudian mengecupnya, dan kemudian berjalan kembali ke mobilnya. Meninggalkan Nicole yang kini hanya menatap kepergiannya dalam ketidakpercayaan. Mempertanyakan kesadaran dan kewarasannya saat ia melangkah masuk ke dalam kamar kosnya yang dipenuhi kesunyian. Menggenggam erat foto kedua orang tuanya yang kini menjadi bukti kata-kata Kyrill padanya. Bukti bahwa Tuan Hortio adalah seorang pengembara waktu.

Mr. H's TimeWhere stories live. Discover now