CHAPTER 4 - SIMULASI CINTA

48 0 0
                                    

PART 1

"Benar, kita buat kari malam ini. Aku tiba-tiba ingin makan kari yang ada banyak keju manisnya. Yang dibuat sebelumnya di Institusi Nanohana. Sudah diputuskan!"

"Kari, ya...Aku sudah sering membuatnya sebelumnya. Akan tetapi, itu tidak akan begitu baik dengan bento besok."

"Bukankah tidak apa-apa kalau kau membuat bento kari? Pakai saja Sihir untuk memanaskannya. Ini perintah tuan! Kentang~, Wortel~, Bawang~♪"

Mio mengumamkan nyanyian pendek selagi dia menempatkan sayuran ke keranjang belanja.

Saat Kazuki pergi untuk membeli bahan-bahan untuk makan malam, Mio ikut dengan bersenang hati.

Setelah istirahat makan siang, sikap berdebatnya muncul kembali dan dia juga sedang good mood.

Di dalam kampus besar Akademi Kesatria, ada toko yang menjual bahan-bahan untuk para siswa yang ingin membuat makanan mereka sendiri.

"Lumut[1] ♪. Kalau daging, Kalau begitu jelas ayam, kan!?" Dia memegang sebuah kotak dan tertawa.

"Saya akan memenuhi perintahmu, tuan."

Setelah membawa barang-barang pilihan ke kasir, Kazuki menggunakan <Anggaran Pangan> Presiden Dewan Siswa untuk membayar tagihannya.

"Aku akan berikan ini padamu, ini kau, yang seorang budak, seharusnya bertanggungjawab!"

Mio dengan cekatan menempatkan barng-barang ke kantung plastik, kemudian mendorongkannya ke tangan Kazuki.

"Apa~, apa kau punya pendapat?"

"Aku tidak bilang bahwa itu buruk. Dan dari awal, aku tidak berencana membiarkan seorang gadis membawa barang-barang."

"Apa itu berat? Karena banyak sayuran dimasukkan, jadi itu pasti berat, kan~?"

"Level berat seperti ini bukan apa-apa, Aku selalu berlatih, jadi itu bukan masalah."

"Kau terlalu memaksakan dirimu sendiri! Mau bagaimana lagi~! Sebagai tuanmu, Aku tetap harus membantumu."

Mio menggenggam satu pegangan dari kantung plastik di tangan kiri Kazuki, jadi itu menjadi situasi dimana dua orang mengangkat satu kantung...Seperti mereka berjalan sambil berpegangan tangan.

Menyampaikan fakta bahwa dia tidak bernar-benar memperlakukan Kazuki sebagai seorang budak padanya.

Akan tetapi, bagi dirinya, yang masih menunjukkan posisi keras kepala dari <Tidak memaafkan Kazuki>, mempertahankan hubungan tuan dan budak adalah cara paling natural untuk akrab.

Melalui grafik——level positifitas Mio menunjukkan 67.

Dalam perjalanan kembali ke Rumah Penyihir, mereka tidak sengaja bertemu dengan teman sekelas mereka.

"Amasaki-san dan dia...Sudah kuduga, hubungan mereka sangatlah baik. Seperti pasangan atau mungkin pasangan menikah."

"T, Tunggu sebentar! Itu semua salahmu karena kau memperlihatkan ekspresi nyaman saat kau bersama denganku, yang membuatku disalahpahami! Kau seharusnya paing tidak menggoyangkan ekormu kepada tuanmu!"

Mio buru-buru berdebat dengan Kazuki.

"Tunggu, dari awal, bukankah kau yang menunjukkan ekspresi gembira?"

"Kapan aku lakukan!? Ini ekspresi sangat normal! Aku selalu setenang dan secantik ini!"

"Kau menyanyikan lagu sebelumnya. Kalau itu bukan bergembira, lalu harus kusebut apa?"

Magika no Kenshi to BasileusWhere stories live. Discover now