part 22

1.6K 93 11
                                    

Sementara Kinal yang mengikuti mobil Ghaida hanya bisa ngomong sendiri di motor.
Ghaida yang sudah aneh dengan gerak geriknya yang sudah mulai memegang tangan Veranda.

Ghaida: udah sampe puncak Ve, kita makan jagung bakar dulu yah..

Veranda hanya mengangguk dan Ghaida menggandeng tangan Veranda. Kinal yang melihat itu semakin sakit hatinya.

Kinal: Ve kenapa begitu sakit melihat kamu bersama Ghaida (gumam dalam hati)

Sementara Ghaida dan Veranda lagi memakan jagung bakar di kedai yang berada di puncak. Cuaca yang dingin membuat Veranda kedinginan dan Ghaida langsung memakaikan jaket yang ia pakai ke Veranda.

Ghaida: Ve kamu kedinginan?

Ve: iya Puncak dingin banget yah!

Ghaida: ini pake Ve jaket aku, biar kamu ngga kedinginan (sambil memakaikan jaket ke badan Ve)

Ve: makasih yah Ghai.

Tidak ada rasa nyaman pun bersama Ghaida, lain hal bersama Kinal yang pernah ke Pantai dan terlihat indah walaupun Kinal orangnya petakilan, tapi Veranda merasa nyaman bersama Kinal.

Naomi yang menelepon Ghaida dan ingin mengajaknya makan malam.

Naomi: Ghai dimana?

Ghaida: di puncak kenapa?

Naomi: sama siapa?

Ghaida: sama orang mi kenapa si?

Naomi: sama ka Veranda ya?

Ghiada: kalau iya kenapa? Gue ama Veranda

Veranda yang mendengar nama dia di sebut sebut hanya diam dan menjauhi Ghaida.

Ghaida: udah lah mi ngga usah hubungi gue lagi, disini gue lagi bahagia.

Naomi: ngga bisa, kamu hanya bahagia kalau bersama aku!!!

Ghaida: kamu sudah mulai gila yah mi???

Naomi: aku gila juga gara gara kamu Ghai! Kamu emang ga pernah mikir apa?

Ghaida: udah udah, kamu kan udah sama Kinal, jadi jangan hubungi aku lagi.

Naomi: aku udah putus sama Kinal dari kemaren.

Ghaida: yaudah terserah kamu!!!

Naomi yang tidak terima jika Ghaida bersama Ve akhirnya menelepon Kinal.

Naomi: hallo??

Kinal: iya mi kenapa?

Naomi: bisa anterin aku ke puncak?

Kinal: mau ngapain mi?

Naomi: Ghaida ada disana!

Kinal: udah mi, kamu di rumah aja, istirahat aja yah.

Naomi: tapi nal?

Telpon pun di matikan oleh Kinal, Kinal tidak mau kalau Naomi masih berharap sama Ghaida.

Malam yang begitu indah di hiasi bintang bintang. Berbalik dengan hati Kinal yang hancur lembur melihat orang yang dia sayang bersama orang yang dia benci.

Kinal: rasanya ingin gue tonjok itu si Ghaida (gerutu dalam hati)

Tiba tiba Ghaida mengajak Veranda ke sebuah tempat sepi dan gelap.

Jesica Veranda PenyemangatkuWhere stories live. Discover now