1 "Bravery" (Keberanian)

Start from the beginning
                                    

"apakah itu alasan sebenarnya?" Lizt

"tentu, anakku" ibu

"benarkah? lalu kenapa ibu selalu mengajakku pindah, setelah ibu keluar dari rumah, seberanya siapa dan apa yang ibu temui diluar sana?" Lizt

"tak ada yang ibu temui dan tak ada yang terjadi, hanya karena ibu memikirkan mu dan ingin kamu memiliki tempat yang lebih baik" Ibu

"benarkah?" Lizt

"lalu kenapa aku tak boleh melepas maskerku ini? aku bahkan kini telah lupa dengan wajahku sendiri, karena ibu selalu memintaku memakai masker di wajah ku!" Lizt

"itu karena ibu tidak suka jika ada orang lain yang melihat wajahmu, karena wajahmu sangat berharga bagi ibu" ibu

"benarkah masker ini untuk melindungi ku atau untuk menyembunyikanku? dan kita pergi dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mengejar pelajaran hidup atau untuk lari dari kehidupan ku yang sebenarnya?" Lizt #sambil menunjukkan secarik kertas yang berisi surat dan foto itu.

Aku melihat wajah ibuku yang terkejut dan tak mampu berkata apa-apa, kakinya lemas dia terduduk, tangannya gemetar dan mulutnya yang hendak berkata namun terbata-bata, terlihat jelas bahwa isi surat itu adalah kebenaran yang merobohkan keberanian dan ketenangan yang ibu ku miliki, perlahan dia mulai membuka kebenaran di balik semua kebohongan manis yang hampir tak terlihat, masker yang selalu terpakai bahkan di saat aku tidur dan aku yang tidak diijinkan untuk bercermin agar aku tidak mengingat wajahku dan tak mengingat wajah kecilku, agar diriku asing bagiku dan untuk melindungiku dari mereka yang mencari ku dan alasan ibuku meminta ku untuk berpindah tempat adalah agar kami dapat menjauh dari mereka yang tak bisa di bedakan dari mereka yang mencari kami untuk memberi kami hidup dan ada pula yang membawa kami untuk menutup hidup kami. Beberapa tahun kini telah berlalu, aku hidup dengan kebenaran yang telah terungkap itu, kami menyimpan semua hidup kami di dalam album foto namun wajahku selalu terbungkus oleh masker. Aku kini semakin tumbuh dewasa namun kini ibuku semakin tua dan lemah Dia juga sudah tidak bisa lagi bekerja, keberanian ku kini semakin besar dan aku kini selalu memberanikan diri mengungkapkan apa yang aku ingin katakan dan meminta untuk tidak memakai masker itu lagi, karena saatnya aku yang melindungi ibuku.

"ibu, aku ingin melepaskan masker ini dan aku yang akan melindungi ibu" Lizt

"bagamana bisa kamu melepas itu? ibu tidak ingin mereka melukai mu!" ibu

"mereka tidak pernah melihat wajah ku dan mengenalku bagaimana bisa melukai ku? aku bahkan sebelumnya tidak tahu sperti apa wajah ku bagaimana bisa mereka mengenali ku?" Lizt

"tapi?" ibu

"Apakah kita harus terus berlari dari mereka? sampai kapan ibu? pelarian tidak akan membuat hidup kita bahagia aku akan menghadapi mereka ibu, dan aku pasti akan melindungi ibu" Lizt

"tapiii" ibu

"aku tak ingin ibu menderita dengan semua pekerjaan itu lagi, aku akan melakukan semuanya untuk melindungi ibu dan aku berjanji takkan membuatku terluka oleh mereka, ya ibu?" Lizt

"apakah kamu benar-benar bisa melakukannya?" ibu

"Aku bisa, bagaimana kalau kita kembali ke negara kita dan menghadapi mereka!" Lizt #aku berlutut dan memegang kakinya

"hmm, baiklah" ibu

"sekarang ibu yang harus memakai masker ini karena mereka mengenal ibu, aku pasti akan melindungi ibu!" Lizt

"Di dalam hidupku, guruku adalah pengalaman hidup, dengan melihat pengalaman hidup dari orang yang ada di sekeliling ku. Sekolah ku adalah kota dan negara yang kami singgahi meskipun sejenak. Waktu belajarku adalah saat melihat ibu bekerja dan saat bersama temanku, dan ujian ku adalah saat ini, karena aku harus menjaga ibuku yang kini tak bisa menjaga kulagi." Lizt #berkata di dalam hati

"Forbidden City" Fourth Novel by Titi_Last 11Where stories live. Discover now