14 // I Hate You

300K 17.6K 658
                                    

Masih di hari yang sama,namun hanya berbeda pada tempat dan waktu.Sekarang sudah pukul 22.00 WIB.

Saat ini,mereka sedang termenung di dalam kamar masing-masing.Salah satunya sedang memikirkan perasaan-nya yang selalu di pihak yang tersakiti.

Ia selalu berpikir,apakah ia harus mundur secara perlahan?Tapi,disaat ia ingin mundur,ada saja sekelibat memori yang terus berputar.Entah itu,tentang dirinya dan orang itu yang sedang bercanda tawa ataupun hal-hal yang membuat pipinya merona.

Tak tau ingin berbuat apa lagi,Abel hanya ingin pasrah.Namun,ia selalu merasa kan suatu hal yang sangat mengganjal dirinya.

Pasrah,tapi tak rela.

Tak rela karena ia tidak mau terhanyut di dalam sungai yang penuh dengan aura keputus asa-an.Abel tidak mau dirinya hanyut begitu saja dengan putus asa.

Setelah membuat tekad yang bulat,ia sudah berjanji pada dirinya,kalau ia tidak mau hanya bergantung pada sikap 'pasrah'.Karna,jika ia terus berpasrah saja,pasti dia lama kelamaan akan hanyut dalam keputus asaan.Itu sama saja membunuh perasaan pada dirinya sendiri.

Dan,Abel tidak mau kalau hal itu sampai terjadi.

Lain lagi dengan atmosfer yang berbeda di kamar sahabatnya,dan juga merangkap menjadi 'gebetan' ini.Sekarang,David tengah uring-uringan karena ia baru saja mendapatkan pin Lunetta.Ya,walaupun pin tersebut diberi oleh Abel.

Oh,bahkan mereka sudah memulai percakapan melalui bbm.Sebenarnya,yang memulai duluan itu David.Dan juga,Lunetta pun tidak mau diajak chat karena ia mengetahui kalau Abel menyukai David.

Tapi,apa boleh buat?Tidak mungkin kan,kalau Lunetta menolaknya untuk diajak chat.Terkadang,Lunetta memberikan kode tentang Abel yang menyukai David.Maksudnya baik,hanya ingin membuat David membuka matanya lebih lebar saja untuk di sekitarnya.

David.L : Maksud lo ga peka apa?

Dia menanyakan pertanyaan itu karena tiba-tiba Lunetta mengatai-nya ga peka secara frontal dan juga melenceng dari topik yang tadi sedang mereka bicarakan.

Lunetta : Gue udah tau semuanya.Dan gue bingung,kenapa lo orang terdekatnya dia ga bisa menangkap apa yang dia rasakan.Bahkan,gue tau.Gue bukan menyombongkan diri.

Pernyataan ini jelas sangat membuat David pusing tujuh keliling.

'Maksud nya dia apaan sih?'tanya David dalam hati.

David.L : Lun,gue ga ngerti apa yang lo omongin.

Lunetta hanya mendecak ketika mendapat balasannya.Kesal.

Lunetta : Terkadang,lo harus sensitif sedikit dengan sekitar lo.Liat cara pandangnya yang berbeda ke elo.Jangan sia-sia-in dia.Dan gue harap,lo ngerti dengan siapa yang gue maksud dengan kata 'dia'.

Bahkan,David tercengang dengan kata-kata Lunetta.Dan siapa yang dimaksud dengan 'dia'?

***

Pagi ini,gue udah siap-siap dengan seragam gue yang rapi.Setelah keluar dari kamar,gue pun melihat Abel yang udah nonton dengan tablo nya sambil makan sereal.

Pengen gue cubit pipinya.

"Aw!Sakit,ih!"ringisnya setelah gue menjalankan aksi gue.Apalagi kalau bukan cubit pipinya.

"Lagian,pipi lo mancing gue buat nyubit sih"alasan gue.Jujur deh.

"Kalo pipi gue melar gimana?!"

"Ga peduliii~"

"Nyebelin lo!"

"Jangan marah dong,cantik.Nanti gaada yang demen loh,"goda gue.Sebenernya kata-kata itu emang pantes sama abang-abang yang jual baso.

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang