.

5 menit

.

Tak ada suara. Sunggyu bingung, apa Woohyun sudah pergi?

Sunggyu bergerak, mencari-cari sang empu. Ternyata benar sudah pergi. Ia pun bernafas lega.

"Syukurlah", ujarnya.

Seseorang memeluknya dari belakang, badan Sunggyu menegang. Ia berusaha melepaskan diri.

"Jangan berbalik dan dengarkan aku", ujar Sunggyu dengan sedikit penekanan. Dan Sunggyu segera menurut setelah mendengar suara itu.

"...", Sunggyu menunggu orang itu berbicara.

"Hyun, bisakah kau melepasku?", pinta Sunggyu

"Tidak, kau akan berbalik jika aku melepasmu".

"Kau tahu, aku sudah tak sanggup melihatmu. Jadi lepaskanlah", ujar Sunggyu. Dengan nada yang dingin.

'Baiklah Sunggyu, sudah cukup kau menangisi orang yang menyia-nyiakanmu.', Sunggyu memantapkan hati.

Dengan ragu, pelukan itu terlepas perlahan.

"Aku tahu sikapku berlebihan. Bagimu aku masih orang asing yang tidak bisa masuk ke dalam duniamu. Dan sebelum aku bertemu denganmu, sebenarnya kau sudah masuk ke dalam duniaku."

"Aku minta maaf", ujar Woohyun.

"Tidak, kau tak bersalah. Ucapanmu benar. Bagaimana bisa aku masuk ke dalam sebuah kehidupan keluarga yang sempurna. ", Sunggyu tertawa kecil, mengejek kehidupannya sendiri.

"Ji Ae pasti mencarimu, ayo pulang", ajak Woohyun lembut. Sebenarnya ia tak seberapa mengerti dengan ucapan Sunggyu, tapi sepertinya itu sangat memenuhi pikiran namja manis itu. Oleh karena itu, ia mengalihkan pembicaraan dan membujuk Sunggyu untuk pulang.

"Mencariku? Memangnya aku siapanya? Eommanya? Bukankah Key adalah eommanya?", sindir Sunggyu.

"...", Pemuda itu tampak berpikir keras. Mencari jalan keluar agar lelaki manis itu kembali ke rumahnya.

"Sekarang kita akan menjalani kehidupan masing-masing, aku tidak akan mengganggumu lagi, Hyun. Ini keinginanmu, kan? Kau pasti senang",

"Tidak... aku..."

"Kau tahu, kalau saja perasaan ini tidak ada mungkin tidak mungkin hal ini terjadi. Perasaan ini salah. Aku yang salah karena terlalu mencintai Peri Biru yang ada pada dirimu. Kau bukan Peri biru-ku".

Sunggyu melangkah pergi meninggalkan pria itu, namun sebuah tangan menahannya.

"Hentikan!!"

Sunggyu berteriak, mendorong tubuh pria itu sampai terjatuh di tanah. Kini tatapan mereka bertemu.

"Ada apa itu?"

"Pencabulan?"

Orang-orang sekita berpikir yang tidak-tidak setelah Sunggyu berteriak kencang.

Saat keadaan menegang itulah, Sunggyu segera berlari. Berlari kemanapun dimana langkah kaki mengajaknya.

#PRINCE VENUS#

"Aku pulaaaang~", Suara nyaring Ji Ae mengusik ketenangan di rumah itu.

Myungsoo menyusul masuk setelah Ji Ae. Gadis kecil itu tampak berlari-lari ke lantai dua dengan wajah ceria, meski sebenarnya ia tampak cukup lelah karena sehabis sekolah.

"Hyung, aku tidak menemukan Sunggyu", ujar Myungsoo.

"Bukan urusanku", ujar pria itu datar. Dirinya hanya diam terduduk di meja jahit. Seperti patung, ia tidak bergerak, tatapan matanya tampak kosong.

Prince VenusWhere stories live. Discover now