Bagian 2

13.4K 1.1K 134
                                    

Warning  : Udah saya post di FFN. Garing, Gaje, AU, OC, OOC, GS, FemNaru, dan typo tak tertahankan. anjayy...

Disclaimer   : Masashi K.

Genre  : Humor, Family, Romance

Happy Reading~

..

" Hai, Son, kau ganteng sekali hari ini."

Menma mendelik. Menatap kesal pada perempuan berambut pirang yang sejak tiga hari lalu selalu seenaknya masuk ke dalam rumah dan berkeliaran bebas di kediamannya.

' Ini semua gara- gara Daddy!' batinnya. Sang daddy bahkan terlihat tidak keberatan ketika si pirang tinggi kerempeng ini memasak di dapur mereka. Dan dia sendiri beberapa kali memergoki laki- laki yang sudah tega menghamili ibunya itu memaksa Naruto untuk mampir atau mengunjungi apartemen mereka sesering mungkin dengan dalih minta tolong ini dan itu.

Menma juga masih tidak mengerti kenapa daddynya jadi sering tersenyum bahkan tertawa sejak kedatangan gadis yang menjadi tetangga barunya itu. Teman lama, begitu kata Naruto saat dirinya bertanya mereka ada hubungan apa. Tapi daddynya bilang, mereka adalah 'mantan', dan selalu di akhiri lemparan bantal sofa atau buah jeruk yang selalu bisa ditangkap sang daddy seraya tergelak, memangnya mantan itu apa?

" Bocah, kau kenapa?" Naruto berjongkok di depan Menma. Bocah 5 tahun itu mendengus.

" Kau itu sebenarnya siapa?" tanyanya kesal. Pipi gembilnya bergerak lucu saat ia berbicara. Diam- diam Naruto berencana menggigitnya suatu saat nanti.

" Aku? Aku Naruto," balas si pirang, menatap tertarik pada si bocah yang kini memutar bola mata bosan.

" Dari kemarin juga aku tahu kalau namamu Naruto atau Dobe, apalah," tukasnya.

Naruto tergelak. Mengusak gemas kepala Menma yang semakin merengut. Menma begitu lucu dan menggemaskan. Dia bocah yang kelewat cerdas di usianya yang baru menginjak 5 tahun. Karena itu Naruto langsung jatuh cinta pada bocah judes putra semata wayang Sasuke ini sejak pertemuan pertama mereka tiga hari lalu.

Perempuan manis itu beranjak, meraih tangan Menma untuk mengajaknya duduk di ruang makan.

" Jangan pegang- pegang," cepat, Menma menepis kasar tangan Naruto. Si perempuan mencebik.

" Ya ampun, galaknya. Aku kan cuma mau mengajakmu sarapan, aku sudah buatkan omelet dan susu cokelat untukmu, ayahmu sedang keluar membeli keran air baru di toko depan," terangnya disertai dengusan kesal. Memutuskan untuk melangkah lebih dulu memasuki ruang makan.

Menma menghela nafas kasar, bisa- bisanya sang ayah meninggalkannya dengan orang asing. Bagaimana kalau perempuan ini ternyata adalah seorang penjahat yang berniat menculik dan menjualnya di internet?

Bagaimana kalau ternyata perempuan ini pencuri yang berniat mengambil tomat- tomatnya di dalam kulkas?

Bagaimana kalau yang diculik itu ternyata malah daddy nya? Soalnya kata ibu- ibu yang jadi tetangga mereka, daddy Sasuke itu gantengnya plus plus bikin panas dingin- uhm, memang apanya yang panas dingin?

Menma sungguh tidak mengerti percakapan orang- orang dewasa.

" Hei, kau sembelit atau bagaimana? Kenapa dari tadi diam saja di sana? Cepat ke sini dan habiskan sarapanmu!" seru Naruto dari ruang makan.

Menma mendongak lalu mendengus. Bibirnya mengerucut lucu. Mau menolak tapi perutnya lapar. Lagipula 'kan sayang kalau makanan yang sudah dimasak malah dibuang- buang.

Naruto melirik geli melihat Menma yang dengan malas berjalan menghampiri salah satu kursi dan memanjat naik untuk bisa duduk di atasnya. Bocah 5 tahun itu sudah mengenakan seragam sekolah dan tas besar berbentuk kodok berwarna orange menggantung manis di punggungnya.

Mom for My Little MenmaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin