Nyamuk

741 79 4
                                    

Akhir-akhir ini entah kenapa di dorm jadi banyak nyamuk.

Kim Mingyu si ibu rumah tanga terpaksa memasukan obat nyamuk ke daftar belanjaanya. Mulai dari obat nyamuk bakar yang asap nya kemana-mana sampai obat nyamuk elektrik yang semalam cuma 200 perak.

Raket listrik pembasmi nyamuk juga sudah di stock setiap kamar.

Seungkwan, Vernon, Soonyoung, Jun dan Jihoon adalah korban keganasan nyamuk-nyamuk tak bertanggungjawab.

Yang lebih parah itu Jihoon, kaki dan tangannya jadi luka-luka merah karena ketidaksadarannya menggaruk keras dengan kuku panjangnya.

---

Hari itu para member tidak ada jadwal pagi, jadi mereka masih leha-leha di kasur dan sebagian nonton tv.

Jihoon yang biasanya lebih memilih tidur pagi ini sudah mandi mengenakan baju dan celana pendek sehingga luka gatalnya terpampang dengan jelas di kulit putih nya.

Jeonghan langsung heboh dan mencari salep untuk mengobati luka gatal. Jihoon sih diam saja dia malah asyik mencomoti sarapan milik Seungcheol.

"Jadi korban nya nambah lagi ? Lebih parah malah."

Minghao berkomentar sembari menunjuk kaki Jihoon dengan tatapan matanya.

"Seungkwan, Vernon, Soonyoung hyung dan Jun Ge cuma merah-merah gatal. Jihoon hyung kok sampai luka begitu ?." Minghao kembali bertanya.

Jihoon menatap Jun yang tengah tengkurap dan melihat lengannya yang merah-merah.

"Aku tidak sadar garuk-garuk." Jihoon membalas pertanyaan Minghao.

"Coba lihat kuku kamu Ji." Seungcheol mengintruksi.

Jihoon nurut saja, ia memperlihatkan ke sepuluh jari lentiknya, kukunya memang agak panjang dan harusnya sudah di potong. Pantas saja kaki dan tangannya jadi luka begitu.

Seungcheol berdiri dan memberikan sarapannya pada Jihoon. Si mungil lagi-lagi cuma diam, makan dan nonton tv.

Jeonghan si ibu peri duduk di sampingnya dan membuka salep. Jihoon menggeleng dengan mulut penuh makanan saat Jeonghan menarik tangannya untuk di olesi salep. Buru-buru dia mengunyah dan menarik lagi tangannya.

"Nanti hyung, aku lagi makan ihh." Jihoon protes.

Jeonghan tertawa dan mengangguk saja. Jihoon kan memang begitu kalo sedang melakukan aktivitas favoritnya. Tidur diganggu dia ngamuk, makan diganggu dia protes, dan bikin lagu diganggu dia marah.

Sengcheol keluar kamarnya dan membawa gunting kuku.

"Gunting kuku mu Ji. Liat kuku mu panjang begitu, pantas kaki tangan mu malah jadi luka. Kamu itu nggak sadar kalo tidur garuk-garuk."

Seungcheol mulai bersabda dan Jihoon hanya manyun memutar matanya. Dia malas kalo hyung nya sudah begitu karena nanti hyungnya akan terus mengingatkan dan jadi protektif.

"Kamu dengar ngga Ji apa yang aku bilang?."
Seungcheol mulai sedikit meninggikan nada suaranya dan ini adalah tanda peringatan kalau Seungcheol tidak mau diabaikan.

"Iya iya aku dengar tuan Choi Seungcheol yang tampan sealam semesta."

Jihoon menjawab dengan malas.

"Bagus." Seungcheol berucap dengan senyum lebar dan tangan yang menepuk-nepuk kepala Jihoon.

Jeonghan dan Minghao hanya tersenyum, lebih ke menahan tawa sih. Sementara itu di dapur Mingyu, Wonwoo dan Hoshi cekikikan melihat Jihoon kena ceramah.

"Ayo Ji beresin makannya. Biar nanti aku salepin luka nya."

Jihoon hanya pasrah dia menyimpan bekas makannya dan kembali duduk di samping Jeonghan yang sudah siap dengan krim salep ditangannya.

Saat Jeonghan menyalepi tangan dan kaki Jihoon, Mingyu dengan iseng memotretnya dan kemudian mengupload nya di group.

"Daripada pacar, Seungcheol hyung lebih mirip Appa nya Jihoon." Wonwoo berkomentar.

"Dan Jeonghan Eomma nya." Hoshi ikut berkomentar juga.

---

Malamnya Jihoon jadi anak penurut. Dia tidak mendekam di studio tapi langsung ikut pulang ke dorm saat latihan selesai. Mereka semua lelah.

Setelah memesan makanan dan mandi beegantian semuanya kembali ke kamar lengkap dengan alat tidur dan obat nyamuk.

Saat roomate nya tertidur Seungcheol masih terbangun. Ia memainkan ponselnya berkirim pesan dengan kakaknya meski sudah mau larut malam. Aktifitasnya terhenti saat mendengar suara rengekan terganggu dan tepukan kulit disamping tempat tidurnya.

Itu Jihoonnya sedang gelisah karena sepertinya si nyamuk sudah mulai beraksi. Seungcheol heran sudah pakai obat nyamuk tapi kenapa nyamuk ada terus.

Perlahan Seungcheol pindah posisi. Dia bersandar di ujung ranjang Jihoon dan membunuh setiap nyamuk yang lewat dan bersiap menyantap kulit mulus Jihoon.

Daripada itu sebenarnya Seungcheol tidak rela kalo aset berharga milik Jihoon -kaki mulus lembut tanpa luka- harus tercoreng gara-gara gigitan nyamuk. Lebih baik dia yang menggigitkan, jadi mahakarya luar biasa.

Tolong maafkan pikiran Seungcheol yang satu ini yah !

---

Jihoon yang luka gara-gara gatal itu asli sekali cerita sahabat ku yang kulitnya mulus tapi sensitif sekali kalo sudah masalah garuk-garuk. Dan Seungcheol yang mengomel itu mamah nya sekali, kalo Jeonghan itu kakaknya.
Aku sih jadi Wonwoo tim tukang komen dan tertawa haha

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang