"Cukup tau tanam dalam diri.
Tak usah ku dekatimu lagi."

Pas dia nyanyi bait lirik itu, entah kenapa sorot matanya itu natap gue dalem banget. Hmz.

Kok gue jadi berasa lagu itu dia nyanyiin buat gue yak?

Apa gue yang kepedean?

Bingung pevita.

❣️❣️❣️

Setelah selesai nyanyi tadi, kita langsung balik ke bus masing-masing. Jadi malem ini kita bermalem di bus dulu. Berangkatnya besok pagi, soalnya cuma dua jam doang. Gue cus ke bus tiga dong.

Pas sampe di dalem bus, langsung dicegat sama Kyuhyun yang mukanya ga nyante. "Yoon, personil bus kita kurang satu nih. Yang duduk paling belakang bareng lo tadi. Dia belum masuk bus."

"Sehun? Aduh, itu anak kemana sih? Udah jam 2 pagi padahal." Gue ikutan ga nyante.

"Ayok buruan cari, Yoon. Bus 3 tanggungjawab kita."

Padahal gue udah ngantuk. Syit. Yaudin lah daripada anak orang ilang kan gaswat yak.

"Yaudah ayok dah." Gue mutusin untuk nyari Sehun. Kyuhyun ke arah timur sedangkan gue ke arah Barat. Jujur sebenernya gue takut. Tapi gue udah bawa senter kok sebagai penunjuk arah.

"Sehun! Sehun lo dimana? Sehun!"

"Kak?" Tiba-tiba ada orang yang nepuk bahu gue dari belakang.

"LO KEMANA AJA SIH ANYING?!" Bentak gue tepat di depan mukanya.

"Nyari angin, kak."

"Bilang dulu kek ke gue. Pake ngilang gajelas kan kita khawatir."

"Hehe, maap." Sehun nyengir doang. Terus mendadak narik tangan gue.

"Eh, eh! Mau kemana nih?!"

Dia ngajakin gue duduk bareng di rerumputan. Terusnya dia menengadah ke langit, otomatis gue juga ikut dong.

"Bintangnya banyak kalo jam segini, kak."

"Lah iya keren." Gue terpesona liatin bintang. Banyak banget gilak.

"Kak."

Disaat gue lagi asik ngitungin bintang, Sehun mendadak manggil gue.

"Paan?"

"Yang tadi beneran ya?"

"Maksud?"

"Yang lo bilang mustahil kalo gebetan lo brondong."

"Lah napa emangnya?"

Dia diem bentar.

"Kalo misalkan ada junior yang suka sama lo, berarti lo udah pasti nolak gitu?"

"Ya... iya lah." Gue agak ragu jawabnya njir. Ini gue kenapa coba? Padahal dalam kamus hidup gue emang 'say no to brondong' sih.

"Berarti gue percuma dong suka sama lo kak? Udah pasti di tolak."

WHATTTTTTTTTTT

SEHUN BILANG APA BARUSAN????????

SUKAAAAAA?????????

SAMA SIAPA???????????????????? Gue.

GUE?!?!?!?!?!?!

"Lo ngomong apa barusan?"

Sehun menghela nafas panjang sebelum ngomong. Matanya natap gue penuh arti. Gue yakin dia mau ngomong serius sekarang.

"Jujur, pertama kali gue liat lo, gue jatuh cinta pada pandangan pertama kak. Dan gue rasa, rasa suka ini semakin dalam setiap detiknya. Gue tau ini mungkin terlalu cepat bagi lo. Tapi, gue cuma mau jujur aja. Dan, kalo boleh, gue mau rubah pemikiran lo itu."

Fak.

Apa ini yatuhan.

"Se-sehun...."

"Gue bakal buat lo narik ucapan lo itu, kalo lo gabakal pacarin brondong."

Gila dalem bener bahasanya.

"Ohya? Emang lo bisa? Gimana caranya?" Tantang gue.

"Salah satunya mungkin ini..."

Mendadak tangan kanan Sehun narik tengkuk gue mendekat ke arahnya. Hingga jarak wajah kita cuma beberapa senti aja.

"Gue suka sama lo, kak."

Cup.

[author pov]

Ciuman singkat baru aja didaratkan Sehun tepat di bibir mungil Yoona. Membuat pemilik bibir spontan melotot kaget. Tanpa izin darinya, Sehun gitu aja nyium dia.

"Lo...."

"Bangsat banget ya lo! Berani-beraninya lo nyium gue!" Yoona langsung bangkit dari duduknya. Dengan airmata yang mendadak mengalir begitu saja.

Mengapa? Ciuman pertamanya telah direnggut. Dan itu dilakukan oleh seorang brondong. Astaga.

Sehun ikut bangkit. Jujur dia ga sadar pas nyium Yoona. Pertama, dia kebawa suasana. Kedua, dia ngantuk. Jadi gabisa berpikiran jernih.

"Kak, gue gak–"

PLAKK

Setelah memberikan Sehun sebuah tamparan di pipi, Yoona langsung berlari pergi menjauh. Dia berlari ke arah bus sekencang mungkin.

TBC

''brondong bangsattt.'-ya

'gue salah ya?'-sh

Brondong | yoonhunजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें