Chapter 9

863 115 15
                                    

.
.

.
.

Disebuah warung pinggir jalan dekat kantor polisi , terlihat 3 lelaki baru datang setelah pulang dari tugasnya.

"Permisi ahjusi kami pesan 3 porsi cekar ayam dan 2 botol soju" ucap kukuk . kemudian mereka mencari tempat duduk yang kosong.

"Aigoo aigoo.. Hari ini benar-benar sangat melelahkan" gumam iyung pelan. Tidak lama memesan, akhirnya pesanan mereka diantarkan dan dengan lahap mereka menyantapnya sambil sering-sering meneguk soju dengan bergantian.

"Bagaimana hasil pencarianmu tentang penjahat itu" tanya jijin tiba-tiba kepada iyung
"Penjahat yang mana?"
"Tentu saja yang telah membunuh orang tua mu!"
"Oh.. Entahlah aku mendapat kan informasi kalau sekarang ia berada dikota ini." jawab iyung
"Benarkah? Berarti kita ada kesempatan untuk menangkap dia. Ayo semangat!" sahut kukuk

Dor

Ahhh

Terdengar tembakan dan teriakan dari arah luar seberang jalan. Membuat kukuk jijin iyung langsung beranjak dari tempatnya dan menghampiri seseorang yang sudah tergeletak mengeluarkan darah akibat terkena tembakan. Kukuk yang melihat seseorang yang lain berlari menjauh, membuat dirinya yakin jika itulah pelakunya . Dan tidak pikir panjang lagi ia langsung berlari dan mengejar orang itu.

"Hallo ada kecelakaan disini , tolong kirimkan ambulance!" ucap iyung ditelepon meminta bantuan.

"Aku akan membantu kukuk!" kata jijin juga berlari dan menaiki sepeda motor yang terparkir disana.

"Tuan bertahanlah." lirih Iyung sambil menutupi luka yang terus mengeluarkan darah, dengan telapak tangannya ia menekan luka itu supaya menyumbat pendarahan.
"Tolong sela..mat..kan anak..ku" ucap pria itu terbatah dan langsung menghembuskan nafas terakhirnya.

.

Kukuk terus berlari mengejar pria yang berada didepannya masuk kedalam gang sempit hingga melompati tembok ia tidak mau menyerah dan terus mengikuti pria itu.
Hingga akhirnya mereka berada di jalan buntu

Dor
Sebuah tembakan diarahkan ke kukuk, tetapi dengan sigap dia bisa menghindarinya.
Dor dor  dor
Berkali-kali sebuah peluru diluncur kan oleh pria iu, hingga membuat kukuk bersembunyi dibalik tong sampah yang berada disana.

"Kau jangan ikut campur bocah!" pekik sang pria
"Sebaiknya anda menyerahkan diri tuan" jawab kukuk tetap bersembunyi.
"Ck, jika kau tak ingin mati, pergilah!" ancam penjahat itu , sebuah peluru terus ditembakan kearah kukuk  hingga akhirnya salah satu peluru berhasil mengenai pundak kanannya
"Ahhh" ringis kukuk kesakitan.
Merasa tembakan itu berhasil mengenai kukuk, penjahat itu langsung berlari menjauh kearah sebalikanya.

"Berhenti kau!" teriak jijin yang baru tiba disana, tetapi ia mengurungkan niatnya untuk mengejar si penjahat, karena dilihat sesosok temannya sedang terluka bersandar ditembok sambil memegangi pundaknya.

"Jangan kesini.. Cepat kejar penjahat itu " pekik kukuk sebelum akhirnya tak sadarkan diri karena banyaknya darah yang keluar dari dua luka tembakan dipundaknya.

.
.
.
.

2 jam kemudian...

"Bagaimana hasilnya? Apa kau sudah memeriksa cctv yang berada disana" tanya ketua soo yang mendapatkan kabar tentang baku tembak yang terjadi sebelumnya
"Sudah ketua. Aku juga berhasil mendapat kan profil pribadi tentangnya" jawab jijin tetap sibuk mengotak-atik komputer didepannya.

"Baiklah, kita akan mencarinya!" suruh myungsoo

.
.
.

Rumah sakit
"Ketua zy?"panggil iyung ketika melihat suzy kebingungan
"Dimana kukuk?" tanya suzy
"Ikutlah denganku ketua"
Ajak iyung menaiki lift menuju kamar kukuk dimana dilihatnya lelaki itu terbaring lemah karena sebuah tembakan melukai pundaknya dan luka dipundaknya banyak sekali mengeluarkan darah ditempat kejadian. Membuatnya jatuh pingsan tidak sadarkan diri, untung ada jijin yang mengikutinya sehingga ia langsung digotong dan dibawa kerumah sakit terdekat.

Crazy Detective ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang