PART 9

1.5K 138 0
                                    

Shani POV

Hai.....ketemu lagi nih. Kalian pasti udah tau kan soal hubunganku dan Viny. Ya....kita berdua udah resmi pacaran. Mungkin kalian bertanya kok aku nekat banget minta dia buat jadi pacar aku. Huft.....jadi gini waktu aku berantem sama papa soal Viny aku ga sengaja liat wajah dia yang kayak nya nunjukin rasa kecewa dan sedih.

Flashback on

Aku menaiki tangga rumah ku untuk ke kamar. Tanpa sengaja aku melihat ke arah Viny. Terlihat jelas dari sorot matanya menunjukkan jika ia sedang kecewa. Tidak mahubmengambil pusing aku meneruskan langkah ku menaiki tangga dan masuk ke kamarku. Di dalam sana aku berbaring di atas kasur menatap langit-langit kamarku.

"Kebaikan dan keselamatan? Emang papa percaya sama bodyguard ini....orang yang bahkan kita ga tau asal usul nya"

"Kenapa? Benar kan? Kita bahkan ga tau asal usul dia. Bisa aja kan orang yang selama ini papa anggap musuh adalah sahabat dan orang yang papa anggap anak papa sendiri adalah musuh papa"

"Benar kan? Kita ga tau siapa dia sebenar nya dan untuk pengetahuan papa dia bukan ahli keluarga kita. Dia hanya orang asing dalam keluarga Natio. Orang asing yang mungkin aja ingin mengambil harta papa. Orang asing yang ga tau diri. Udah lah orang asing tapi berani bentak aku. Seharus nya ia keluar aja dari rumah ini"

Semua percakapan ku dan papa soal Viny kembali bermain di pikiran ku. Tamparan papa juga masih aku rasakan saat ini. Apa aku terlalu kasar? Huft......

Aku memtuskan untuk membersihkan diri dan pikiran ku dulu.

Malam nya setelah makan malam.....aku ke halaman belakang rumah ku. Halaman ini dipenuhi bunga bunga yang dijaga oleh mama. Mama begitu menyukai bunga.

Aku memejamkan mataku berusaha merasai ketenangan yang disampaikan lewat angin yang begitu sejuk. Tapi aku tetap berdiri di tempat ku tidak mempedulikan badan ju yang mulai menggigil. Hingga aku merasakan seseorang meletakkan sesuatu di badan ku yang mampu membuatku merasa hangat.

"Selamat malam nona" ucap seseorang yang suara nya sangat aku kenali. Aku masih betah dengan keadaan ku yang seperti ini. Aku sama sekali tidak membuka mataku apalagi melihat ke arah dirinya.

"Maafin saya....Gara gara saya nona ditampar sama tuan." katanya.

"Nona benar kok. Saya hanya orang asing dalam hidup nona. Saya bukan salah satu dari keluarga Natio. Tapi ga salah kan kalau saya ingin merasakan kehangatan sebuah keluarga di sini? Ga salah kan kalau saya ingin merasakan perasaan sayang dari papa dan mama nona? Saya tau sampai kapanpun saya hanya orang asing di sini. Dan saya ga akan pernah jadi salah satu dari keluarga Natio. Sekali lagi maafin saya....." lirih nya. Entah mengapa aku merasa sesak saat mendengar ucapan nya. Apalagi dengan suara lirih nya itu.

Setelah mengucapkan itu aku bisa mendengar suara langkah kaki yang mulai menjauh. Aku membuka mata ku dan menoleh ke belakang. Aku bisa melihat ia yang berjalan dengan langkah pelan nya. Kepala nya ia tundukkan melihat ke bawah.

"Maafin aku Vin....."

Beberapa hari setelah kejadian itu. Aku mulai menjauhi nya. Bukan karna aku membenci atau marah dengannya tapi aku ingin meyakini hati ku. Ingin meyakini keputusan ku.

Aku menjauhi nya karna ingin memastikan apa aku benar-benar masih mencintai nya. Aku ga mau mengambil keputusan yang akan membuat ku mentesal nanti nya. Dan setelah seminggu menjauhi nya aku yakin jika aku masih sangat mencintai nya. Aku juga yakin sama keputusanku untuk menjadikan ia pacar ku. Semoga ini berhasil......

Flashback off

Kelanjutannya pasti kalian tau. Apa yang terjadi di cafe waktu itu. Hahaha....jika mengingat lagi wajah nya mampu membuatku tertawa keras. Gimana tidak. Dia yaang selalu menunjukkan wajah datar dan dingin nya tapi ketakutan setelah menyatakan perasaan nya untukku. Wajah nya juga sangat lucu.

Soal sikap playgirl ku....aku kini telah berubah. Ya karna dia.....

Flashback on

"Vin....aku cinta.....banget sama kamu. Hanya kamu yang aku cinta dan hanya kamu yang ada di hati aku" ucap ku kepada nya. Ia tersenyum.

"Yakin cinta sama aku doang?" tanya nya membuat ku mengerutkan kening ku tidak mengerti.

"Maksudnya?" tanyaku.

"Ya....gimana sama pacar-pacar kamu yang lain itu? Mike,Deva,Vino,Marcel,Adith, Gracio,Boby.....Banyak deh pokok nya. Kalau aku senarain seminggu aja belum tentu kelar" kata nya.

"Ih engga.....aku sama mereka main main doang. Ga ada yang benar-benar serius kok" kataku meyakininya

"Yakin?" Tanya nya

"Yakin!!!" jawabku semangat.

"Kalau benar berarti mau dong tinggalin dunia kamu itu buat aku?" tanya nya lagi membuat ku bingung.

"Huft.... berarti kamu mau dong putusin semua pacar kamu dan setia sama aku doang?" katanya menjelaskan arti omongan nya. Aku terdiam memikirkan ucapan nya.

"Tapi kalau kamu ga mau juga gapapa kok. Aku ngerti" ucap nya. Aku menoleh ke arah nya. Terlihat dari sorot matanya menunjukkan jika ia kecewa dengan sikap ku. Aku menghela napas ku.

"Aku janji bakalan berusaha buat berubah demi kamu. Aku bakalan mutusin semua pacar-pacar aku untuk kamu." kataku tersenyum ke arah nya. Ia menoleh.

"Kamu yakin? Kalau ga mau juga gapapa. Aku ngerti" ucap nya lagi. Aku mengangkat tangan ku dan diletakkan di atas tangannya. Aku menggenggam tangan nya.

"Aku yakin. Cukup kamu ada di samping aku. Aku udah ga butuh yang lain. Tapi kamu harus janji buat ga akan pernah ninggalin aku" kata ku kepadanya.

"Iya aku janji ga bakalan ninggalin kamu. Makasih ya udah mau mutusin mereka buat aku" katanya dengan senyum manis nya.

"Apapun itu asal bisa bikin kamu seneng pasti bakalan aku lakuin" ucap ku kepadanya.

"Makasih ya Shan. Dan maaf jika aku terkesan ngekang kamu. Aku hanya ga suka liat kamu mesra sama sama yang lain" ucap nya. Aku tersenyum mendengar ucapan nya.

"Oh....jadi cemburu nih?" tanya ku mencoba menggoda nya.

"Iya....aku cemburu....." jawab nya. Aku tidak menyangka ia akan sejujur ini. Aku pikir ia gengsi untuk mengakui nya. Tapi nyata nya....

"Ga usah cemburu. Hanya ingat satu hal kalau aku hanya cinta sama kamu. Dan hati aku hanya untuk kamu....Ngerti?"

Ia mengangguk tanda ia mengerti.

Flashback off

Aku tersenyum mengingat sikap nya yang selalu jujur. Kadang aku suka berpura pura mesra sama yang lain karna ingin melihat rasa cemburu nya. Aku sangat suka melihat wajah cemburu nya. Ia sangat lucu dan menggemaskan....

"Ngapain senyum senyum?" ucap seseorang yang sangat aku kenali. Aku menoleh ke arah nya.

"Hanya keinget waktu kamu cemburu ngeliat aku sama Dyo waktu itu" jawab ku

"Siapa juga yang cemburu....Ga ada" jawab nya. Muka nya memerah.

"Yakin?" tanyaku kepada nya.

"Huft.....iya iya aku cemburu" jawab nya.

Hahaha. See!!!! Wajah nya sangat menggemaskan. Aku ga nyangka seorang Viny yang selalu nunjukin wajah datar dan dinginnya ternyata bisa sangat menggemaskan. Hahahhaa

TBC

Hai maaf karna telat update nya. Lagi banyak tugas jadi ga bisa nulis cerita nih. Tapi sebagai permintaan maaf nya di story one shoot aku udah ada os nya Vinshan. Dibaca ya....

MY BELOVED BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang