PART 8

1.5K 159 0
                                    

Author POV

Seminggu setelah kejadian di cafe waktu itu. Viny dan Shani terlihat makin dekat. Ga ada lagi yang namanya "5 meter dari gue". Dan ga ada lagi Shani yang suka membantah. Ia sentiasa mengikuti ucapan Viny. Ini tentu membuat siswa dan siswi di sekolah merasa aneh karna sebelum nya keduanya sering terlihat berantem apalagi Shani yang suka membantah. Tapi kali ini Shani hanya mengikuti apa yang dikatakan Viny.

Kini keduanya sedang berada di ruang keluarga dan keberuntungan bagi mereka adalah tiada siapa yang ada di rumah saat ini dan membuat mereka dapat dekat dan bermesraan tanpa perlu takut diliat yang lain.

"Vin....kamu seneng ga jadi pacar aku?" tanya Shani mendadak. Viny yang awalnya mengerutkan kening nya bingung mendengar pertanyaan Shani tapi akhirnya ia tersenyum dan menjawab pertanyaan Shani.

"Saya seneng....banget bisa jadi pacar nona. Buat saya ini adalah anugrah terindah buat saya" jawab Viny. Shani mendelik membuat Viny bingung.

"Kenapa? Saya salah ngomong ya?" tanya Viny saat melihat wajah kesel Shani.

"Berapa kali sih aku harus bilang kalau berdua doang ga usah panggil nona. Dan panggilan kamu juga. Kok 'saya' sih? Aku udah bilang buat ganti 'aku' kan?" tanya Shani membuat Viny mengerti apa yang membuat pacar nya yang satu ini kesel. Ia tersenyum menatap Shani. Ia mengenggam erat tangan kanan Shani dan mengusap nya.

"Maaf ya....Aku udah biasa dengan panggilan kayak gitu. Nanti aku coba biasain diri aku dulu. Maaf" jawab Viny. Shani menghela napas nya dan menatap Viny. Ia tersenyum lembut kepada Viny.

"Gapapa kok. Aku hanya ga suka karna itu bikin kita kayak jauh" ucap Shani. Viny tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Yaudah....nanti aku bakalan coba biasain diri aku. Maaf ya" ucap Viny. Shani hanya menanggukkan kepalanya.

"Sekarang balik lagi sa-.... aku yang nanya. No-..... kamu bahagia ga jadi pacar aku? Atau aku hanya bikin kamu kesel doang?" tanya Viny kepada Shani. Shani menatap mata Viny dalam dengan senyuman yang terukir di bibir nya.

"Aku bahagia bisa jadi pacar kamu. Walau kamu bikin kesel terus tapi aku seneng. Sekurang-kurang nya kita bisa deket. Ga kayak sebelum ini...." ucap Shani memelankan suara nya pada akhir ayat.

"Maaf ya gara gara aku kita harus jauhan. Andai aja waktu itu aku ga-" ucapan Viny terpotong saat Shani meletakkan telunjuk nya di bibir Viny.

"Udah lah ga usah diinget lagi. Yang penting saat ini kita udah deket lagi kan...." kata Shani dengan senyum nya membuat senyum itu menular kepada Viny.

"Makasih Shan....aku janji bakalan berusaha buat bahagian kamu terus" kata Viny menatap dalam mata Shani menujukkan jika ia benar benar serius sama omongannya.

.
.
.
.

"Kamu mau makan apa Shan?" tanya Viny kepada Shani saat keduanya sedang berada di kantin sekolah.

"Apa aja. Terserah kamu" jawab Shani. Viny hanya mengangguk dan mulai melangkah untuk membeli makanan nya dan Shani. Setelah selesai membeli ia kembali berjalan ke arah Shani.

"Nah....ini buat kamu....ini buat aku..." kata Viny. Ia duduk di hadapan Shani. Yup....keduanya sedang makan bersama. Hal ini sempat membuat siswa dan siswi di sana merasa aneh karna biasanya Shani akan selalu memarahi Viny jika berada di dekat nya. Tapi kali ini keduanya sedang makan bersama. Banyak yang bilang kalau keduanya mempunyai hubungan karna hubungan keduanya yang mendadak dekat tapi ada juga yang menganggap hubungan keduanya adalah perkara biasa karna Viny adalah bodyguard Shani dan wajar jika keduanya dekat.

Keduanya mulai memakan makanan di hadapan mereka dalam diam hingga seorang gadis berambut panjang duduk di samping Shani. Viny menghela napas nya saat melihat gadis tersebut sedangakan Shani tersenyum manis kepada gadis itu.

"Shan" panggil gadis itu

"Kenapa Gre....?" tanya Shani kelada gadis itu yang ternyata adalah Gracia.

"Kata teman teman yang lain lo udah mutusin semua pacar lo. Bener?" tanya Gre.

"Iya" jawab Shani singkat. Ia menoleh ke arah Viny sekilas. Ia menghela napas lega saat melihat wajah Viny yang tampak biasa saja.

"Kok bisa?" tanya Gre tidak percaya.

"Ya bisalah. Emang lo ga seneng kalau gue berubah gitu? " tanya Shani.

"Ga gitu....Maksud gur ya lo rau kan kalau lo itu terkenal dengan nama playgirl yang ga setiap saat pasti bakalan ada pacar terus. Kalau putus sama yang ini sebentar doang ga nyampe satu jam udah ada yang lain. Ya gue aneh aja tiba-tiba orang-orang pada bilang kalau lo udah jadi jomblo satu minggu ini" jelas Gre

"Gue bosen aja. Lagian semua cowok di sini udah gue pacarin deh kayak nya" kata Shani.

"Ya bagus sih kalau emang lo mau berubah gue takut apa yang dibilang yang lain itu bener aja" kata Gre sedikit takut.

"Emang mereka bilang apa?" tanya Shani.

"Mereka bilang kalau lo udah ga suka sama cowok. Lo sekarang lebih suka sama cewek. Makanya lo udah ga jadi playgirl lagi."

Uhuk...uhuk....

"Eh lo ga papa Shan? Makanya kalau makan hati hati dong" kata Gre yang tidak tau apa yang membuat Shani sepeti itu.

Shani melirik ke arah Viny yang masih terlihat santai.

"Apa ia tidak merasa takut sedikit pun?" Batin Shani.

"Jadi apa yang dibilang mereka ga bener kan Shan?" tanya Gre kepada Shani.

"Ya ga lah. Yang bener aja gue suka sama cewek. Kayak ga ada cowok lain aja" kata Shani sedikit ragu. Ia takut Viny akan marah karna omongannya.

"Ya bagus deh kalau gitu" ucap Gre. Shani hanya tersenyum tipis.

"Eh gue lupa dipanggil guru. Gue permisi ya" kata Gre yang hanya dibalas anggukan oleh Shani.

Setelah memastikan Gre benar-benar pergi, Shani menoleh ke arah Viny.

"Kamu ga marah kan?" tanya Shani kepada Viny. Viny mengangkat wajah nya untuk menatap Shani. Ia mengerutkan kening nya tidak mengerti arah pembicaraan Shani.

"Marah? Marah kenapa?" tanya Viny kepada Shani.

"Soal apa yang aku omongin ke Gre" jawab Shani.

"Yang mana?" tanya Viny lagi

"Soal aku yang ga mungkin suka sama cewek...." kata Shani pelan. Jujur ia takut kalau Viny akan memarahi nya dan kembali bersikap dingin kepada nya.

Viny tersenyum. Ia mengangkat tangannya dan diletakkan di atas tangan kanan Shani.

"Untuk apa aku marah? Aku tau alasan kamu. Kalau emang kamu belum siap yaudah ga usah dibilangin dulu. Aku gapapa kok. Aku ngerti" jawab Viny. Shani tersenyum mendengar jawaban Viny.

"Makasih udah mau ngertiin aku" kata Shani kepada Viny dengan senyumannya. Viny membalas senyum Shani tapi hanya seketika karna ia sedar di mana mereka berada sekarang.

TBC

MY BELOVED BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang