Pakaian itu ?

"Ya Tuhan, Raya !!!" Mondy bergegas menghampiri tubuh Raya yang tergeletak lemas di lantai.

Mondy menepuk pipi Raya pelan untuk membangunkan gadis itu, namun tetap tidak ada respon.

Mondy yang panik pun segera menggendong Raya dan membawanya ke mobil kemudian melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

*****

Mondy terlihat gelisah duduk di ruang tunggu rumah sakit.
Raya masih ditangani dokter.

Cklek....

Mondy refleks berdiri saat pintu ruangan pemeriksaan dibuka dan menampakkan seorang dokter paruh baya.

"Bagaimana keadaan Raya dok ?" tanya Mondy khawatir.

"Dia baik-baik saja, hanya demam mungkin kelelahan dan juga pasti ia tidak makan apapun yang menyebabkan maag nya kambuh" ucap dokter memberi penjelasan.

"Boleh saya menemuinya dok ?"

"Tentu saja, dia akan segera dipindahkan ke ruang perawatan. Ini resep obatnya jangan lupa di tebus" ucap dokter kemudian berjalan meninggalkan Mondy.

Mondy memasuki ruang perawatan Raya. Terlihat gadis itu tengah terbaring lemah dengan selang infus yang menancap di tangan kirinya.

Mondy menarik kursi di samping ranjang tidur Raya dan menggenggam tangan Raya. Gadis itu belum sadarkan diri.

"Kenapa kamu gak bilang kalau kamu sakit Ray ? Seharusnya kamu jangan bekerja hari ini" gumam Mondy lirih.

Sebelah tangan Mondy terulur mengusap kepala Raya pelan.
Entah dorongan dari mana Mondy menempelkan bibirnya pada kening Raya mengecupnya lembut.

"Kamu membuatku khawatir, aku mohon sadarlah Ray. Lebih baik kamu selalu kesal padaku daripada harus diam seperti ini" Mondy mengecup tangan Raya sekilas dan menumpukan kepalanya pada genggaman tangan Raya. Mondy tertidur dengan posisi tersebut.

******

Mondy tersadar dari tidurnya saat handphone di saku celananya bergetar. Diliriknya Raya yang masih tidak membuka matanya.

Tertera nama Rasya di layar handphonenya.
Segera Mondy mengangkat telpon dari sahabatnya itu.

"Hallo"

"Mon, lo bisa ke cafe sekarang gak ? Ada yang mau gue omongin" ucap Rasya dari seberang telpon.

"Gak bisa, gue lagi di rumah sakit" ucap Mondy datar.

"Siapa yang sakit ?" tanya Rasya kepo.

"Raya" jawab Mondy singkat.

"Apaaaa ?! Raya sakit ?" jerit Rasya membuat Ranty yang berada di sampingnya terkejut.
Ya sekarang Rasya berada di kasir bersama Ranty untuk mengambil laporan penjualan hari ini.

"WA gue rumah sakit mana, gue kesana sekarang !" ucap Rasya yang terlihat panik.

"Pak, Raya sakit ?" tanya Ranty.

"Iya Ran, kamu tolong urus laporan hari ini ya. Saya mau ke rumah sakit" jawab Rasya dan mulai melangkah meninggalkan Ranty yang memandangnya dengan tatapan nanar.

"Andai aku yang berada di posisi Raya, apa Pak Rasya akan sepanik dan sekhawatir ini ? Kamu beruntung Ray dicintai oleh Pak Rasya" Batin Ranty.

*******

Rasya berlarian di koridor rumah sakit Medica, setelah Mondy memberikan alamat rumah sakit serta ruang rawat Raya.

Kisah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang