Euiwoong ikut melihat ke arah luar jendela.
"Nunna itu cantik ya"
"Iya", jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari mereka.
"Sepertinya hyung sangat menyukai nunna itu",
"Kenapa kamu bisa berkata seperti itu?"
"Terlihat seperti itu. Jika kita melihat kepribadian hyung, seperti nya akan sulit bagi nunna itu untuk menyadari perasaan hyung."
"Kenapa kita membicarakan orang lain, sudah ah kita tidur saja," ajakku menyudahi pembicaraan ini.
Sepanjang malam aku tak bisa tidur, perkataan Euiwoong tergiang-giang di kepalaku.
Jadi dia lebih tua dari pada aku ya, tapi wajahnya begitu imut. Aku kira dia seumuran denganku. Tapi benarkah hyung menyukainya. Apa nunna akan menerima jika hyung menyatakan perasaannya? Argghhhh apa yang aku pikirkan !!
Aku membolak-balikkan badan dengan gelisah. Lalu aku memutuskan untuk mencari udara segar diluar.
******
Ketika kembali akan ke asrama, aku menabraknya.
Bruakkk
Sungguh kebetulan sekali. Saat memikirkannya, aku malah bertemu dengannya.
Dan dia ternyata mengingatku. Setelah beberapa saat berbicara denganna. Tanpa bisa ku tahan, aku berkata, "Tidak papa, bisakah kita berteman?" seraya mengulurkan tanganku.
Dia mengangguk dan menjabat tanganku. Menyuruhku untuk tidak memanggilnya nunna. Lalu menawari omelet yang dibuatnya sendiri.
Omo enak sekali. Dia pintar memasak. Ahhh aku jadi iri dengan Yongguk hyung.
Sebagai ucapan terimakasih, aku pun menawarkan diri untuk mengantarkan makanan ini kepada hyung. Dia menerima tawaranku dengan penuh rasa syukur.
******
Usai berpamitan dengannya, aku kembali ke asrama untuk memberikan ini pada hyung. Aku melangkah kekamarnya dan menjulurkan badan.
"Annyeong", sapaku riang.
"Annyeong", jawab mereka.
Aku melihat Yongguk hyung sedang berada di atas tempat tidur dan memeluk guling.
"Aku hanya ingin mengantarkan titipan ini untuk Yongguk hyung", kataku seraya menghampirinya.
"Dari siapa?", tanyanya heran.
"Dari Yuri, eh maksudku nunna", kataku seraya memberikan kotak makanan itu padanya.
"Hah?" Yongguk bengong.
"Siapa Yuri?"
"Kru baru itu"
"Oh gadis yang kamu peluk tadi pagi?"
"Ohh arayo yang cantik itu kan?"
"Baiklah aku kembali kekamarku", kataku memotong celetukan mereka.
"Komawoyo (terimakasih) Hyeongseob", kata Yongguk hyung.
Aku mengangguk dan keluar, kemudian kembali ke kamarku.
******
Tengah malam aku terbangun lagi dan tidak bisa tidur setelah itu. Aku pun berniat untuk latihan saja. Kemudian aku ke gedung latihan. Saat masuk, semua ruangan gelap. Tetapi di lantai dua, ada ruangan yang menyala.
Siapa malam-malam begini latihan? Bukan hantu kan?
Dengan hati-hati aku melangkahkan kakiku. dan pelan-pelan mengintip ruangan yang dilapisi kaca, sehingga memungkinkan bisa melihat dari luar.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
If It Was You (Kim Yongguk)
ФанфикшнSesakit dan sesulit inikah mencintai, merindukan dan menginginkan seseorang? Ketika cinta kembali bersemi disaat tempat dan waktu yang berbeda.Bahkan mungkin tidak tepat. Bagaimana bisa cinta itu menatap orang lain, bahkan ketika kita berada disampi...
Part 3 Hyeongseop
Начните с самого начала
