Day 7

1.1K 77 3
                                    

Hari ini adalah hari dimana rapat para senator akan dilaksanakan. Nathan sudah pergi lebih dulu meninggalkan Grey dan Troel yang masih tertidur pulas.

"Hoy... bangun, Troel? Hoyyyy...."

Grey membangunkan Troel yang daritadi tak bangun-bangun. Bahkan disiram dengan air pun, ia takkan bangun. Lalu Grey mendapat sebuah ide. Dibukanya rekaman suara Nathan yang dia ambil untuk keperluan lain seperti membangunkan para pengawal. Karena kalau Nathan sudah mengeluarkan suara, mereka akan langsung bertindak sesuai permintaan Nathan. Dan beginilah reaksi Troel seketika rekaman itu diletakkan di samping telinganya.

[Prajurit, bangun atau kuusirkan kalian dari rumahku.]

"SAYA SUDAH BANGUN, TUAN NATHAN!!!" ujar Troel meloncat kaget.

"Pfffttt," Grey terkikik.

Troel akhirnya sadar melihat Grey tertawa. Dengan muka cemberut dan rambut yang berantakan, Troel menegur Grey.

"Hey! Kau...sengaja?!,"

"Habis daritadi kau tidak bangun-bangun. Aku menyirammu saja kau tidak sadar,"

"Menyiram?" Troel melihat bajunya yang basah kuyup. "GREYYYY!!! Apa yang kau lakukan?!"

Troel segara pergi ke kamar mandi dengan kesalnya meninggalkan Grey yang tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Troel. Selagi menunggu Troel untuk bersiap-siap, Grey pergi menuju ruang sudut dimana Ruby dikurung.

"Pagi-pagi sudah ramai saja," canda Ruby.

"Heh, kau juga, bersiap-siaplah. Kau juga anggota komunitas pemburu kan? Walaupun identitas umum mu kau adalah seorang sejarahwan,"

"Jangan samakan aku dengan leluhurku,"

"Aku tak peduli. Kalau kau memiliki darahnya, berarti kau juga seorang pemburu,"

Ruby cemberut mendengar itu.

"Mana bajunya?" ujar Ruby ketus seraya melihat sekitarnya.

Grey melemparkan baju dan membiarkan Ruby berganti. Sekeluarnya dari ruang sudut, Ruby terlihat anggun namun tanpa make up, serasa masih belum lengkap. Dengan sihir, Grey mengubah wajah Ruby yang awalnya kusam tak berdandan, menjadi wajah layaknya seorang putri.

"Bagaimana?" Tanya Grey sambal menyodorkan cermin.

"Wahhh, kau ahli sekali," kagum Ruby. Grey hanya mengabaikan kesan baik yang dilontarkan Ruby. Tiba-tiba, sesampai di lobby, Grey mendengar suara Troel berteriak memanggilnya.

"Greyyyyy!!! Kau dimana????" Troel memanggil Grey seperti saat bermain petak umpet.

"Kau ini, untung tuan Nathan tidak ada, kalau sampai ada, mungkin sekarang kau sudah ditegurnya,"

"Apa katamu? Tuan Nathan tidak ada?"

"Dia sudah berangkat, sendirian,"

"WHAT?!" seru Troel.

Dengan wajah sedikit terganggu, Ruby pun angkat bicara.

"Memangnya sekarang kita mau kemana?"

Grey dan Troel menatap satu sama lain. Mereka pikir Ruby sudah tahu pertemuan apa yang akan mereka datangi.

"Tentu saja pertemuan para senator,"

"Kenapa aku harus ikut kalau itu pertemuan para senator kalian? Tidak ada hubungannya denganku,"

"Of course ada. Pemimpin komunitas pemburu vampire juga akan datang,"

"Apa? Paman Michael juga datang?"

Midnight RomanceWhere stories live. Discover now