PROLOG

407 36 7
                                    

Kisah ku dimulai disini. Di Hwang high school. Sekolah ternama, sekaligus sekolah terfavorite di kalangan murid lulusan junior high school.

Dengan membawa bakat apa adanya yang kupunya, serta dengan membawa keberanian yang ku miliki.

Dari depan gerbang sekolah ini, dengan menenteng tas serta koper isi semua perlengkapan untuk tinggal di sekolah yang memiliki asrama ini. Ku langkah kan kakiku untuk melihat seberapa luas dan seberapa indahnya sekolah impian semua orang ini.

Dengan senyum yang merekah dibibirku, aku mulai melakukan aksi ku.

"Welcome to Hwang high school, Bae Joohyun!!!"

++++

"Wah! Daebak! Apakah semua ini boleh dipakai?"

"Apa yang kau lakukan, hah?"

"Aniyo, aku hanya-"

"Kau murid barukan?"

"Ne,"

"Pergi ke Aula, untuk acara penyambutan kalian disana!"

"Ne? Penyambutan kami? Penyambutan ku?"

"Pergi atau ku tendang kau dari sini!"

"Ne! Aku akan pergi!"

$$$$

"Wah!" kalian tau? Aku baru memasuki Aula yang dimaksud senior galak tadi dan jika kalian menanyakan bagaimana pendapatku? Aku akan dengan senang hati mmberikan dua jempol tangan ku dan kedua jempol kaki ku kalau bisa. Aula ini neomu neomu daebak.

"Perhatian! Perhatian! Untuk para peserta didik baru mohon duduk dikursi masing masing! Yang telah disiapkan oleh panitia!"

"Kursi?" Ku ikuti orang orang yang kuyakini merupakan siswa baru juga sepertiku.

"Dimana aku duduk?"

"Bae joohyun!"

"Ne?"

"Apakah kau yang bernama Bae Joohyun?"

"Ya, itu aku."

"Silakan, kursimu ada disampingku!" Kursiku?

"Wah daebak! Mereka sudah memberi nama pada kursi kita masing masing?" Orang yang memanggilku tadi hanya mengganguk dan kembali fokus menatap panggung.

Aku duduk dan ikut fokus ke panggung.

Bosan.

Itu yang sekarang ku rasakan. Acara ini sangat membosankan. Dari awal hingga sekarang hanyalah kata sambutan dari berbagai pejabat pejabat tinggi serta kepala sekolah dan guru guru yang menurutku sangat tidak penting.

"Membosankan!"

"Benarkah?" Aku menoleh kesamping.

"Tentu, kau kira aku bercanda?"

Dia menggeleng.

"Kau tahu?"

"Apa?" tanyaku balik.

"Panitia panitia yang akan membimbing matrikulasi kita nanti laki lakinya tampan tampan lo!"

"Trus? Kenapa?"

"Ih, lupakan! Kenalin nama aku Seulgi, Kang Seulgi!" Aku nerima uluran tangan gadis bernama Seulgi ini.

LOVE U SUNBAE!!! *baekrene"Where stories live. Discover now