-Prologue (1)

5 0 0
                                    

Note. Ini novel pertama yang gue tulis, maaf kalo masih ada yang typo typo gt ya kaann :b Di reply aja bagian yang typo, nanti gue edit lagi, oke? Semoga suka ceritanya>< ~puuffix💜

"Woi!! Telat lo!" Seru Ezra saat 'sahabatnya' itu telat datang ke sekolah.

"Anjir iya nih, gue tadi bangun kesiangan, gapapa lah, daripada kesiangan trus gak mandi kayak lo," Ujar Satya,

"Asem lo, dasar Satwa," Ejek Ezra sambil cekikikan.

"Udah ah, gue males ngejek-ngejek. Mending ngaji,"

"Alaahh!! Sok alim lo!" Balas Ezra sambil menatap Satya dengan pandangan 'idih'.

"Wkwk udah ayo ah!" Ajak Satya sambil menarik sahabatnya.

Satya dan Ezra sudah bersahabat sejak kecil. Mereka sering saling mengejek satu sama lain tetapi keduanya tidak pernah marah saat diejek, mereka berpikir 'gak usah dibawa hati. Dia bercanda doang, gue yakin'. Menurut teman teman mereka di sekolah, Ezra adalah cowok the most wanted. Ezra sering mendapat ajakan dari cewek agar mereka berpacaran dengan Ezra, lah, ini lah, itu lah, mungkin jika dihitung berapa banyak cewek yang menembaknya, bakal ada 20 orang lebih. Setiap ada cewek yang menembaknya, Ezra selalu bergumam di dalam hati 'Ini cewek-cewek sama aja. Gaada yang punya harga diri. Masa ceweknya yang nembak? Seharusnya kan cowoknya. Lagian gaada cowok lain apa selain gue? Gak pada ngaca lagi. Masa mereka mau pacaran ama gue yang the most wanted ini di sekolah?' Ya, selalu begitu, dan selalu begitu. Memang diakui, Ezra sangat tampan. Nama lengkapnya adalah Ezra Aldaio Ghaffar. Sangat berwibawa, bukan?

—Saat di kelas..—

"Ejra! Lu duduk di samping gue aja biar cewek-cewek gak gangguin lu. Ya?" Ajak Satya.

"Ah ogah. Gue mau jalan jalan dulu ke koridor biar siapa tau ada cewek cantik gitu. Masa yang nembak gue mukanya kayak sedotan." Tolak Ezra.

"Halaahh, sok sok an lu. Udah sini. Nanti kalo gue punya temen cantik, gue kenalin deh ke lu." Saat di kalimat terakhir, Satya memutar bola matanya malas.

"Eh bener ya? Masa gue yang the most wanted ini belum ada pacar sih,"

Ezra berkata dengan gayanya dan sok sok merapikan jambulnya agar ada cewek yang memperhatikannya. Dan, benar saja, ada 2 cewek yang berteriak teriak seperti : 'aaahh, abang Ejra makin cakep euy.. Jadi pacarku aja deh!' atau 'Dd gakuad bang masyaallah' dan 'ihhh.. Ieu mah pangkasepna. Pacar gue itu!! Ganteng kan?' hhh.. Sebenernya masih banyak sih..

"Iya, iya, eh tapi kayaknya lu aja deh yang selalu nolak cewek mentah mentah. Lagian kan si Lala juga anaknya baik, cantik, alim, gak sok sok an lagi. Kok lu tolak jra?" Tanya Satya bingung.

"Soalnya gue gak bakal nerima cewek yang gak punya harga diri. Mereka yang nembak gue, seharusnya kan gue yang nembak. Cuma gue lagi bingung aja, gak yakin." Jawab Ezra.

"Lho? Bingung? Gak yakin? Maksudnya gimana, bro?" Tanya Satya, lagi.

"Gue gak yakin aja, Sat, takutnya kalo gue milih cewek jadi pacar, nanti ada yang lebih cantik lagi, nanti gue putusin si cewek itu, dia emosi. Makanya gue gak terlalu mau sih sebenernya hehehe" Ezra cengengesan.

"Yaelah. Yang penting lo harus yakin. Masa gak yakin sih? Menurut gue nih ya, 'yakini, sayangi, dan cintailah orang yang telah yakin, sayang, dan mencintaimu. Maka hubungan kalian akan selalu terjaga'. Yaa.. Yakini aja lah, lu jangan pernah mengkhianati dia, dan dia juga jangan mengkhianati lu. Kuncinya tuh satu. Itu doang jra," Saran Satya.

Ya, Satya sangat romantis. Tapi kebanyakan cewek yang tidak menyukai dia. Kenapa? Alasannya sebagian besar sama. Yaitu : 'Dia itu gak stylish. Liat deh, pake behel biru, sepatu kw, tasnya warna pink merah, ih gacocok deh sama gue.' Selalu seperti itu.

Ya! Segini dulu gaes.. Nanti kalo gue udah
balik dari kampung, baru gue lanjut ya.. C u! Vote dulu yaa!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My stylish boyfriendWhere stories live. Discover now