"Mau pulang?"

"Mau ke tempat kerja lah kak" Kyung-soo mengangguk.

"Mau gw anterin?"

"Ga ah ngerepotin nanti"

"Gapapa sekalian biar gw tau tempat kerja lo dan gw juga mau makan siang"

"Wah kalau gitu gw ga bisa nolak hahahaha" Kyung-soo kembali mengacak-acak rambut samah gemas bersamaan dengan Sehun yang melihat keduanya.

Kyung-soo berjalan lebih dulu dan Samah mengekor pandanganya bertemu dengan mata Sehun langkah kakinya terhenti seakan terhipnotis oleh mata Sehun, Irene memegang kedua pipi Sehun supaya menatapnya, Samah mengehela nafas sadar bahwa posisinya tidak akan bisa melampaui Irene.

"Sa ayo" ajak Kyung-soo yang di jawab anggukan dan senyuman Kyung-soo merasa ada yang aneh dengan dirinya saat melihat Samah tersenyum.

"Lah loh bengong kak" Kyung-soo menggaruk tengkuknya lalu reflek menggandeng tangan Samah dan menariknya menuju parkiran, Samah Bingung namun sebisa mungkin bersikap santai, tidak mau menyimpulkan hal-hal yang akan membuatnya menjadi kegeeran.

👻👻👻

Jam sudah menunjukkan pukul 6 yang artinya pekerjaan Samah sudah selesai, sebelum pamit pada Suho dia terlebih dahulu makan malam.

"Lo kenapa sih gw liatin saat kerja banyak banget hela nafas, punya masalah apa?" Tanya Suho yang menemani samah makan, Samah tidak langsung menjawab dia mengunyah makanannya lebih dulu dan menatap Suho sambil menghela nafas kembali membuat Suho menyernyit heran.

"Mas bro, kayanya gw bakalan pulang ke Tangerang deh"

"Kangen orang tua lo?"

"Kalau itu sih ga di ragukan lagi, walaupun Mereke berdua selalu bikin gw kesel tapi gw tau mereka lakukan hanya sekedar untuk ngelindungin gw"

"Terus lo mau pulang ke Tangerang mau ada urusan apa? Mau nikah?"

"Nikahin aku dong mas bro" Ucap samah memegang tangan Suho yang di atas meja dan mengedipkan matanya berkali-kali.

"Cacingan? Coba jangan mengalihkan pembicaraan kali aja gw bisa bantu Masalah lo" Gantian Suho membalikkan tanganya dan menggenggam tangan Samah erat.

"Ambigu mas bro cerita gw"

"Gw akan coba mengerti kok" Samah tersenyum miring dan mulai menceritakan masalahnya dan Suho menjadi pendengar yang baik, namun dia juga sedikit bingung dan membenarkan yang Samah pikirkan, Suho juga akan risih pada Samah karena tidak mengenalnya tapi selalu bersikap seolah-olah dekat.

"Terus gw harus gimana mas?"

"Pulang ini udah hampir jam 7, kalau kemalaman nanti banyak setan yang muncul buat nakutin lo" Samah mendesah dan mengangguk pasrah.

"I cabut yah mas bro" Suho hanya mengangguk.

"Tapi sa" Suho menginterupsi langkah Samah dan berjalan mendekatinya.

"Lo harus berjuang ya, masa ya Beru mau perang udah nyerah sih, kalau lo benar-benar cinta sama dia lo harus perjuangin walaupun pada akhirnya lo ga bisa sama dia seenggaknya lo ga nyesel pernah berjuang bukan?" Ucapan Suho berhasil menjadi motivasi tersendiri untuk samah, yang langsung menghambur memeluk Suho dan tidak lupa mengucapkan banyak berterimakasih pada bosnya itu.

Devil Beside You • Osh [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang