Pradipta Story

48.3K 1.6K 76
                                    

Suasana kejuaraan Taekwondo antar-Perguruan Tinggi berlangsung meriah. Delegasi dari 30 kampus Se-Indonesia yang hadir untuk mendukung timnya yang berlaga semakin menyemarakkan suasana Gedung Olah Raga.

Ratusan orang tengah menyaksikan pertandingan antara Pradipta dan Azka menatap dengan tatapan beragam. Yang perempuan menatap penuh kekagumam, sementara yang laki-laki memperhatikan gerakan Pradipta dan Azka.

Dimas sebagai pelatih Pradipta terlihat santai mengamati gerakan demi gerakan yang dilakukan Pradipta. Ia tak perlu khawatir karena Pradipta lebih banyak memancing emosi lawan. Matanya tak henti mengedarkan pandangan berganti arah dari Pradipta dan Azka.

"Haaaah" pekik Pradipta dibarengi dengan sebuah tendangan lagi, dan kali ini mengenai tepat di kepala Azka yang tentu saja mengenakan pelindung kepala.

Azka terjatuh dan meringis menahan sakit, ia memejamkan mata mencoba untuk tetap bertahan. Pradipta memang sudah beberapa kali menedang ke arah lambung lalu ke kepala.

Azka mencoba bangun dan merapat ke arah Pradipta, melayangkan tendangan membabi buta namun meleset. Dan tiba-tiba buuuug...

Semua menarik nafas panjang. Azka jatuh terkapar di tengah matras, mencoba bangun. Dan tiba-tiba bunyi lonceng berbunyi menghentikan pertandingan.

"Dan pemenang kelas Bantam Putra di sudut merah, Pradipta Putra Mahesa dari Universitas Indonesia." Terdengar suara announcer mengumumkan pemenang.

Suara suit-suit dan jeritan histeris terdengar. Pradipta hanya tersenyum dan memberikan hormat kepada dewan juri, lawannya bertanding lalu ke arah pelatihnya yang juga sepupunya sendiri Dimas.

"Sabeum," Kata Pradipta pada Dimas.

Dimas tertawa kecil lalu memeluk Pradipta dengan hangat.

"Selamat ya, satu medali emas lagi untuk lo," Kata Dimas sambil menenteng ember kecil berisi botol air minum dan handuk. Dimas memakai topi hitam yang dibalikkan ke belakang juga jaket warna biru dan celana putih. Rambutnya sedikit gondrong hingga mengenai ujung kerah jaketnya.

Dimas merangkul pundak Pradipta lalu berjalan keluar dari area pertandingan.

"Thanks Sabeum," Kata Pradipta sambil tertawa kecil.

Dimas tertawa. "Fans lo dari tadi pada histeris tuh ngeliat lo," Kata Dimas.

Pradipta tersenyum tipis, tidak ada reaksi yang berlebihan darinya.

"Bang Dipta, selamat ya..." Beberapa orang mahasiswi menghampiri Pradipta dan memberikan ucapan selamat.

"Terima kasih ya, " Jawab Pradipta ramah. Laki-laki itu lalu sibuk menerima ucapan dan uluran tangan dari teman-temannya.

Dimas menggeleng-gelengkan kepalanya. Mungkin posisi Pradipta juga sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa membuat banyak orang mengenal wajah dan aktivitasnya sehingga ia begitu populer.

-----------

Pradipta sedang berada di Sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo. Ia baru saja selesai mandi dan berganti pakaian. Pradipta menghapus sisa-sisa air di wajahnya dengan handuk saat ia mendengar pintu UKM terbuka.

"Dip, "

Pradipta mengangkat wajahnya dan menatap ke arah pintu sekretariat, dimana sahabatnya Rendra berdiri.

"Kenapa, Ren?" Tanya Pradipta.

"Ada yang nyariin lo," Kata Rendra sambil menghampiri Pradipta lalu duduk di sofa.

"Siapa?"

"Lia,"

Mata Pradipta membulat saat mendengar nama Lia disebut oleh Rendra.

Love After LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang