01

9.1K 452 18
                                    

Udara sejuk tengah malam menerpa wajah seorang pria bertopeng misterius diatas gedung tua pinggiran kota. Pandangannya terfokus pada gudang lusuh disebrang gedung tempatnya berada.

"Semuanya sudah siap" Sesosok pria berpakaian serba hitam muncul dalam kegelapan.

Pria bertopeng berbalik memandang pria serba hitam berjalan menghampirinya.

Berdiri berdampingan mereka memandang kearah yang dipandangi pria bertopeng sendari tadi. Gudang lusuh didepan mereka.

"Sudah waktunya" Pria itu menepuk pelan bahu pria bertopeng disampingnya.

Pria berpakaian serba hitam mengalihkan wajahnya kesamping mengamati pria disampingnya menggangguk kecil. Tak lama pria bertopeng menghilang bersama dengan hembusan angin malam menyisakan teriakan kesakitan menjadi bukti melodi kematian yang indah dimalam itu.

*
*
*
*
*

Cahaya matahari pagi menyelusup dari celah tirai kamar membuat sosok dibalik selimut mengerang tak suka.

Tok tok tok

"Kaichou-sama ada tamu yang mencari anda" Suara halus nan lembut terdengar dari balik pintu.

Sosok dibalik selimut mulai menampakkan dirinya. Seorang pria dengan rambut pirang berkulit tan bertelanjang dada memperlihatkan badan kekar dan perut sixpacknya duduk ditengah tempat tidur.

"Aku akan turun" Suara serak dan berat mengalun dari bibir seksinya.

Pria itu, Namikaze Naruto mengumpat dalam hati memaki siapa yang bertamu pagi pagi buta dirumahnya mengabaikan jam dinding yang telah menunjukkan angka pukul 10 pagi.

Penasaran siapa yang berani menganggu tidurnya naruto segera melangkah kekamar mandi melakukan ritual mandi paginya.

Naruto duduk berhadapan dengan tamu tak diundang yang mengganggu tidurnya. Saat keluar kamar naruto melihat sahabat ayahnya Uchiha Fugaku sedang duduk diruang tamu. Penasaran apa yang membawa pria tua itu kemari naruto segera turun kebawah untuk mengetahui dan disinilah dia duduk berhadapan dengan Uchiha Fugaku yang menatapnya intens.

"Apa yang membawa paman kemari?" Suara berat naruto memecah keheningan.

"Kau terlihat berbeda bocah" Fugaku tersenyum melihat naruto bocah yang dulu kecil dan manja berubah menjadi sosok pria yang sangat sempurna.

Naruto tersenyum simpul menanggapi perkataan Fugaku yang sudah ia anggap ayah sendiri. Dulu semasa kecil naruto sangat dekat dengan orang yang ada didepannya sekarang sampai sampai membuat sang ayah Namikaze Minato menangis karena ulah naruto yang begitu manja pada sahabatnya dibanding dirinya.

"Aku datang kemari ingin meminta pertolongan darimu" Fugaku melirik sekilas pada seorang wanita yang meletakkan kopi dan beberapa cemilan dimeja.

"Pertolongan apa paman?" Naruto mengambil kopi miliknya menyesapnya perlahan.

"Masuk kesekolah milikku dan tinggal bersamaku" Ucap Fugaku santai ikut menikmati kopi yang dihidangkan.

"Maksud paman?" Naruto mandang Fugaku dengan sebelah alis terangkat.

"Aku ingin kau bersekolah disekolahku untuk menjaga anakku Uchiha Sasuke dan tinggal dirumah kami berjaga jaga akan terjadi sesuatu saat aku dan Itachi tidak ada dirumah" Fugaku menghela nafas.

"Semakin sukses seseorang semakin banyak saingan yang akan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan orang tersebut" Lanjut Fugaku memandang naruto penuh harap.

Fugaku tau bocah didepannya bukan seperti bocah biasa diluar sana yang menghabiskan waktu mereka dengan bermain seharian melainkan bocah yang amat sangat sibuk bahkan untuk mendapatkan tidur nyenyak pun sulit dan Fugaku sadar dengan kedatangannya sekarang sudah mengganggu jam tidur yang sangat sulit untuk didapat bocah pirang didepannya.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang