Bab 2

42.5K 2.5K 123
                                    

Adrian menatapku dengan emosi. Tiba tiba dia melemparkan gelas yang tadi ada di tanganya ke kepala max. Aku terkejut. Sontak aku berteriak.

Max sudah pingsan. Aku berusaha membangunkan max. Tiba tiba adrian menarik tanganku dengan kasar ke samping tubuhnya.

"Kau akan lihat bagaimana orang kau cintai mati di depan matamu

*************
Typo bertebaran

Bab 2 (kekejaman adrian)

Aku menahan nafasku ketika aku melihat adrian mematikan cctv di ruangan ini dengan handphonenya. Dengan gesit dia menyayat tangan max.

"Adrian...cu..kup" aku sangat takut ketika mengucapakan kata kata itu. Dia menatapku sebentar lalu dia sibuk dengan pekerjaannya sekarang. Aku menarik tangannya.

Dia menatapku dengan amarah yang makin bertambah. Dia menghentakkan kepalaku ke dinding. Sakit sekali rasanya.

Semua menjadi gelap....

************

Aku terbangun dengan tanganku terikat dan kaki dikat di pingir ranjang. Aku seperti mengenali kamar ini. Setelah berpikir lama, kamar ADRIAN.

Aku berusaha untuk melepaskan ikatan di tanganku. Aku terkejut karena dengan tiba tiba  adrian masuk ke dalam kamarnya.

"Adrian apa yang kau lakukan, lepaskan aku" teriakku, dia menatapku dengan senyum meremeh di pipinya.

Dia menarik rambutku, sakit di kepalaku semakin parah. Kemudian mengatakan"mine" whats?

"Selama ini aku sudah berusaha untuk melupakan perasaan ini, tapi aku sudah tak tahan lagi untuk menahannya, aku mencintaimu adriana. Ya walaupun kita adalah saudara. Tapi aku tak peduli dengan itu semua.  Kau tak mencintaiku?" Apaan apaan dia. Aku adiknya. Dengan marah ku ludahkan wajahnya itu.

Dia menatapku dengan amarah. Lalu dia menamparku.

"Setalah kau berselingkuh sekarang kau ludahi aku?" Katanya dingin, aku jadi takut. Keberanianku hilang seketika. Tapi aku tak boleh lemah. Ini tak boleh terjadi. Dia saudaraku.

"Cih, kau kira aku sudi denganmu. Selingkuh? Sejak kapan aku menjadi kekasihmu ha?" Teriakku di depan wajahnya. Dia menamparku sekali,lagi.

"Aku sudah berkali kali mengatakan JANGAN PERNAH DEKATI LELAKI LAIN, KARENA MEREKA SEMUA BAJINGAN, TAPI KAU TAK  MENDENGARKAN AKU, LIHAT AKU ADRIANAA" teriaknya mengelegar di kamar ini. Aku hanya diam. Jantungku berdetak dengan kencang.

Dia memegang pipiku sambil mengelus lembut. "Kurasa kau harus punya penganan sekarang" katanya. Dia mengambil jarum suntik dari jeketnya. Apa itu?

"Apa yang kau lakukan adrian? Aku ini adikmu" kataku sambil menangis. Dia tersenyum lalu berkata.

"Aku sudah tak kuat menahan perasaan ini, aku sangat mencintaimu adriana" ucapnya sambil mengecup mataku. Lalu menyuntik ke lenganku.

Kepalaku sangat pening. Apa itu? Aku tak pernah merasa seperti ini. Ku dengar suara tawa adrian. Lalu gelap.

*************

Aku terbangun dengan tangan adrian di pinggangku. Badanku rasanya sakit semua dan lemas. Aku payah mengerakan bibirku dan bagian bagian lainnya. Karena merasa aku terbangun adrian terbangun dan melihatku.

"Kau ingin minum?" Tanyanya, aku hanya diam. Tanpa mendengarkan jawabanku dia mengambil air putih di nakas dan menyodorkan ke diriku.

Aku mencoba mengerakkan bibirku tapi rasanya kaku tak bisa gerak. Adrian menatapku dengan senyum mengembang di pipinya.

Dia menaikkan tengkukku lalu meminumkan air itu ke mulutku. Tanpa sadar air matak sudah berlinang di pelupuk mataku.

"Kamu kok nangis ?" Tanyanya tanpa menghilangkan senyum di pipinya. Mengapa dia terlihat mengerikan.

""""""""""
Haloo temen temen! Makasih buat votenya ya wkwkwkwk.

Salam cantik

Juligig (medan/28jun)

The pshyopath brotherWhere stories live. Discover now