Destiny

9.2K 563 23
                                    

Aku akan memperjuangkanmu walaupun dunia menentang hubungan kita - Mixander Jornat Varheo

◆◆◆

"Apakah dia sudah sadar?"

"Belum Luna Rika. Keadaannya sudah pulih, hanya saja Alpha belum sadarkan diri"

Rika menatap sendu kearah ranjang, tempat Xander yang berbaring dengan menutup mata. Luka-luka yang ada di tubuh Xander sudah menutup terkecuali bagian dadanya. Luka tusuk itu belum menutup seutuhnya. Perban menutup sebagin dada Xander, sehingga luka itu tak tampak.

Sudah 4 jam Xander tak sadarkan diri sejak kejadian tadi. Rika, ibu Xander, mearasa sangat cemas. Ia langsung pergi ke mansion Xander bersama Jack, ayah Xander, saat mendengar bahwa anaknya terluka.

Dan sudah berkali kali ia menanyakan keadaan putranya kepada John, beta Xander. Namun jawaban yang ia dapatkan selalu sama, bahwa putranya belum sadarkan diri.

"Cepatlah sadar Xander, mom cemas sekali" lirih Rika sambil menatap putranya.

Jack yang sendari tadi berdiri di belakang Rika menggela nafasnya lelah. Hatinya cemas dan pikirannya kacau, namun ia mencoba untuk tetap tenang.

John berdiri tak jauh dari orang tua Alphanya, perasaan bersalah terus menghantui hatinya. Dalam pikirannya ia terus menyalahkan dirinya yang tidak berguna sehingga Alphanya terluka seperti ini. Ia mengerasakan rahangnya dan kedua tangannya terkepal disisi tubuhnya.

Mereka terpaku pada pikiran masing-masing hingga tidak menyadari bahwa mata itu mulai terbuka dan bergerak menelusuri setiap inci ruangan.

Suara erangan sakit Xander menyadarkan tiga orang yang terpaku pada pikiran mereka. Dengan serempak mereka menoleh kearah Xander yang sedang duduk dengan memegang dadanya.

"Xander! Kau baik-baik saja?" Tanya cemas Rika "Mom dimana Ryris?" Tanya Xander tanpa menjawab pertanyaan ibunya.

Rika terdiam, ia bingung untuk menjawab pertanyaan putranya.

"Dia ada di penjara" ucap Jack dengan tenang, berbeda dengan Xander yang terbelalak kaget mendengarnya.

"Apa.. maksud ayah?"

"Dia ada di penjara. Lebih tepatnya penjara hitam. Ayah yang memasukkannya kesana" terang Jack sangat tenang.

Amarah langsung saja menguasai Xander. Dengan cepat ia turun dari ranjang dan berlari keluar, mengabaikan rasa sakit yang melanda dadanya dan panggilan dari ibunya.

Kakinya berjalan dengan cepat menelusuri mansion menuju ruang bawah tanah. Para warrior dan omega yang sedang bekerja menunduk hormat saat Xander melewati mereka.

Saat sampai di depan pintu besar ruang bawah tanah, dua tombak menyilang, menghalangi jalannya.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Xander dengan geram.

Dua warrior itu merasa takut bahkan tubuh mereka bergetar, namun tidak membuat mereka menurunkan tombaknya.

"Minggir!" Bentak Xander sambil mendorong tombak hingga tidak lagi menghalang jalannya.

Namun dua tombak itu kembali menghalang jalannya, membuat geraman kesal keluar dari mulut Xander.

"Minggir!" Teriaknya keras.

She is Soulmate the AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang