"Kau mau makan apa?" Mirul tanya bila kami dua-dua sudah keluar dari kereta.
Saya tengok tu barisan kedai makan. Dia tanya saya mau makan apa?
"Saya mau makan di tempat yang mahal" sambil saya peluk tubuh. Dia juga yang tanya kan.
Saya pura-pura kasih buruk tu muka tanda tidak selesa sama ni tempat. Saja mau test dia. Mirul buka balik kereta dia.
"Bah mari lah." Dia tengok saya.
Saya tidak tau pula dia serius mau bawa makan mahal-mahal. Berdegup-degup jantung saya tiba-tiba dia cakap macam tu.
"Saya main-main saja. Saya tidak kisah makan di mana pun."
Berabis saya kasih ketawa dia. Saya tidak sedar yang saya tengah pegang tangan dia sambil berjalan sebab terlampau ketawa.
Sampai di dalam kedai makan, si mirul berabis mau kasih lepas tangan dia tapi makin saya genggam. Rasa syok pula mau sekat dia. Muka dan telinga dia merah sudah.
Lepas saja kami siap makan, saya request si Mirul mau pergi tanjung aru. Saja mau ambil angin sebab lama sudah betul saya tidak keluar jalan-jalan.
Sedang kami duduk-duduk di rumput, boleh pula saya teringat kisah silam dengan ex saya. Saya memang benci dengan tempat ni sebab boleh buat saya teringat balik dengan ex yang paling saya benci tu. Tapi siapa boleh tolak pemandangan laut kan.
Tempat ni memang gelap-gelap sedikit sebab bukan area kedai-kedai tu. Tapi dalam gelap-gelap macam ni pun boleh-boleh juga saya nampak si ex. Hairan saya.
Sebab dia lah juga saya belajar merokok. Sampai saya kawin sama si mirul pun saya masih merokok. Tu pun merokok tapuk-tapuk. Ex saya ni si calvin. Samseng sikit orang dia. Cepat-cepat saya tarik tangan si mirul mau jalan pi kereta. Bingung si mirul tapi mengikut juga.
"Kenapa?" Mirul tanya.
"Balik." Saya jawab ringkas.
Saya cepat-cepat ikut mirul dari belakan. Tapi menyempat juga si calvin pergi tegur kami.
"Sombong kau kan" calvin mendekat sama kami.
Dia cuba-cuba mau pegang tangan aaya tapi cepat-cepat saya kasih di belakang mau elak.
"Apa kau mau?" Saya tidak tengok muka dia.
"Mau kau"
Puihhh dalam hati saya. Saya tidak balas.
Calvin tarik tangan saya sebelum sempat saya buka tu pintu kereta. Mirul? Mau harap dia? Hahaha. Dia jadi penonton saja. Kalau dia masuk campur silap sikit saya yang terpaksa kasih selamat dia.
"Jangan marah bah mia. Saya rindu kau."
Saya menjeling.
"Lawak. Tapi saya tiada perasaan sama kau."
Tiba-tiba si calvin senyum sinis sama saya. Saya faham tu perangai dia kalau dia sudah senyum sinis. Kalau jahat memang jahat lah kan. Cepat betul tu tangan dia mau memegang tangan orang.
"Enough la calvin."
Saya tarik saja tangan saya dari genggaman dia. Mau saja saya tumbuk muka dia. Calvin tengok si mirul. Mirul terus tunduk yang tiada perasaan. Seriously?
Saya tidak peduli si calvin. Saya terus masuk dalam kereta. Lock.
Dalam kereta sampai masuk di rumah kami diam-diam saja. Pasal si calvin, saya pun ikut hilang mood. suka-suka kah mau get back? Kalau pun saya belum kawin time tu, tidak juga saya terhegeh-hegeh mau balik sama dia. Jahat betul bah dia sama saya. kaki perempuan.
YOU ARE READING
Mr. Nerd is My husband 💕(COMPLETE)
General Fiction[IN PROCESS OF REWRITING] [COMPLETED] Sabahan slang
part 3 💕
Start from the beginning
