Bagai teriknya matahari yang cerah dipagi hari seperti ini, seorang gadis yang takkan pernah lelah menggayuh sepedanya kemana pun ia pergi.
Saat ini ia berangkat menuju Sekolahnya yang terletak di kota seoul, yaitu sekolah Diamond high school. yah Ahn Hee Yeon gadis yang selalu bersemangat dan selalu tersenyum kepada siapa saja.
Hee yeon sesekali menghirup udara pagi hari setiap angin-angin menerpa mengenai rambutnya, dan wajahnya. Ia merasa hatinya sungguh tenang dan damai ketika angin tersebut mengenainya.
"Hm..sungguh nyaman".
Ia terus menggayuh sepedanya seperti biasanya sampai akhirnya ia harus mengerem berhenti sepeda yang ia naiki di tepi jalan saat ia ingin memasuki arah jalan menuju sekolahnya. Hee yeon sungguh kaget melihat kejadian yang ada didepan matanya, ia takut, panik, dan ingin menolong. Sebagai manusia normal pasti mengalaminya ia sungguh bingung, karna seseorang ahjussi meronta diculik oleh segerombolan orang tak dikenal menggunakan mobil berwarna silver.
"Apa yang harus ku lakukan".ucap hee yeon sambil menoleh kiri kanannya, siapa tau ia bisa meminta tolong, tapi tak ada satupun orang yang lewat. Kakinya ingin bergerak untuk segera berlari ataupun menggayuh sepedanya kembali tapi pikiran, dan hatinya sungguh berkata lain.
"astaga kenapa disaat seperti ini harus terjadi".
Hee yeon segera kembali meggayuh sepedanya mengejar mobil silfer tersebut, walaupun dirasa tidak mungkin akan dapat karna mobil itu sedikit melaju kencang. Tapi ia terus berusaha mengejar mobil tersebut, entah apa saat ini dipikirkannya hanya saja ia ingin menolong.
Sampai mobil itu membawa hee yeon pada tempat atau sebuah rumah tak layak huni, hee yeon memakirkan sepedanya disamping rumput liar juga Semak-semak, ia melirik mobil itu sekilas yang beberapa menit lalu membawa seseorang ahjussi. Lalu hee yeon memberanikan memasuki rumah itu padahal dirinya sungguh takut setengah mati, rumah itu sungguh bau yah bau-bau busuk kosong tanpa ada jiwa.
Hee yeon melajutkan langkahnya memasuki ruangan kosong, ruangan ini terlihat dulunya seperti kamar terlihat dari bekas tulang ranjang di sisi kirinya.
"Kumohon hentikan!!!!....uhuk..uhuk".
"Kenapa kau lakukan ini padaku!, jebal.. Hentikan ini aku akan mengatakan semuanya!"
Hee yeon menoleh ketika suara terdengar dari telinganya sehingga membuatnya menoleh ke samping, terdapat celah sedikit dari dinding tembok dimana asal suara tersebut. Ia mengernyitkan alisnya menatap celah sempit juga berlubang didinding, terdapat bekas retakkan, dan kayu kayu berserakkan dilantainya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ia memberanikan dirinya untuk berjalan mendekati dinding tersebut dengan ragu-ragu. Hee yeon terus mendengar suara ringisan, rintihan, dan juga bunyi dari benda tumpul.
"Apakah ia dipukuli beramai-ramai". Gumam hee yeon melihat celah didinding yang tembus ke ruangan sebelahnya.