Bagian 20. Kepergian Yang Tak Disangka

Start from the beginning
                                    

"Dia bilang 'Mio'?? Jangan - jangan dia teman Mio?!!" pikir Ikh.

Ikh melempar cepat jimat kertasnya ke atas Batie dan terciptalah perisai disana.

"Ikh??!" panggil Batie kaget.

"Aku akan melawannya...."

Ikh mengeluarkan kertas jimat pemberian Batie.

"Menyatulah dengan malam Wahai Penguasa Kegelapan...."

Kertas jimat itu menyala ungu diikuti aura hitam keluar dari sana sebelum cahaya ungu ikutan keluar. Sebuah busur hitam dengan motif emas sayap kelelawar dengan tali perunggu berada ditangan Ikh.

Pria itu bersiul. "Ternyata kau dapat menggunakan Senjata Kuno?! Pantas saja Mio kalah..." ucapnya tersenyum.

Tatapan merendahkan dari pria itu hilang digantikan tatapan penuh ketertarikan.

"Aswald Ren..."

"Hah?"

"Itu namaku!"






Ikh POV

Atap Bangunan. 23.07







Dia baru saja memberitahukan namanya kepadaku tapi untuk apa?

Sebelum itu juga dia menyebut nama 'Mio'. Mungkinkah dia temannya?

Ren mulai mengangkat pistolnya dan langsung menembakku. Aku langsung mati langkah karena belum siap. Beruntung tembakannya meleset.

"Kau ada pelindung ternyata. Bila begini peluru biasa tidak akan mempan..." ucapnya.

"Pelindung?"

Aku tatap busurku dan mendapati segelintir angin hitam yang berkeliling disana.

Apa ini milik Batie?

Dor... Trash...

Tembakan Ren terhalau perisai angin yang mengelilingiku.

Aku merasa tidak dapat berkutik.

Aku angkat busur hitamku lalu aku lepaskan satu anak panah ungu yang besar.

"Ini baru menarik..." bisiknya.

Ren mengeluarkan kertas jimat berwarna biru tua dengan gambar tiga bola disana.

Ignenium

Bwar!!!

Tembakan laser keluar dari pistol Ren.

"IKH!!"

DHUAR?!!





Author POV

Atap Bangunan. 23.10






Ikh terlempar jauh mendekat ke ujung atap akibat ledakan laser yang besar. Cahaya kuning yang ada ditempat Ren menghilang digantikan langkah kaki yang mendekat.

Pyar...

Perisai milik Ikh yang melindungi Batie hancur setelah terkena tembakan.

"Kyaaa!" teriak Batie.

Batie tersungkur di depan Ikh, di atasnya ada Ren yang menginjaknya dari atas.

"Berdiri atau siluman ini akan aku tembak..." ancam Ren.

Ren berekspresi marah tapi dia tetap menyeringai.

"Jauhkan.... kakimu dari Batie!" kata Ikh yang berusaha bangkit.

"Bicara saja susah apalagi bangkit..." Ren menertawakan lemahnya Ikh. "Baru satu tembakan saja sudah babak belur..." lanjutnya mengejek.

"Lepaskan Batie..." kata Ikh lemah.

"Ikh?!"

Setetes airmata jatuh dari kelopak mata dan membasahi wajah Batie.

"Batie?" Ikh memandang terkejut Batie.

Ren menyeringai tiba - tiba.

Ignenium

Laser emas tertembak dari mulut pistol Ren dan kembali meledak di depan Ikh.

Ikh terlempar dari atap tapi salah satu tangannya berhasil menggapai ujung semen atap.

"Aku akan menyelamatkan Batie..." ucap Ikh pelan.

"Ikh..." Batie menggigit bagian bawah bibirnya.

Ren mendengus geli lalu mengarahkan ujung moncong ke jantung Batie.

Batie mengangkat wajahnya dan tersenyum ke Ikh yang menatapnya terkejut.

"Batie?"

"Tak apa, Ikh. Kau sudah berusaha kuat. Aku senang.... Aku senang kau melakukan semua ini untukku. Aku.... "

DOR!!!


Aku sangat bahagia, Ikh.

[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Terkutuk[END]Where stories live. Discover now