Let You Go

47 6 0
                                        

"Biarkan seperti ini."

Hangat, nyaman, dan begitu sayang jika dilepas. Definisi yang tepat ketika merasakan pelukan eratnya pada tubuhku. Aroma mintnya yang menenangkan. Suara berat yang membuatku hampir mati menahan rindu. Serta sorot mata yang dapat meneduhkan hati siapapun.

"Aku merindukanmu." Aku juga! Bahkan mungkin rasa rinduku lebih besar berkali-kali lipat darimu.

"Aku tidak bisa melakukanya, ini menyiksaku." Aku hampir gila karena mati-matian menghindarimu. Aku kesulitan bernafas karena ketidakhadiranmu disini. Bahkan jantungku seakan berhenti berdetak ketika sadar akan kenyataan pahit yang harus kutelan bulat-bulat.

"Aku mencintaimu, aku tidak bisa melupakan semua yang terjadi diantara kita-"

"Kau bisa! Aku yakin. Percayalah, kita memang tidak diberi takdir oleh Tuhan untuk bersama." Pelukan yang menjadi candu bagiku, terlepas secara sepihak. Aku menatapnya dengan penuh keyakinan. Berharap ia bisa segera enyah dari hadapanku didetik ini juga.

"Berhenti bersikap keras kepala! Dengarkan suara hatimu Rae." Aku juga sangat mencintaimu Kim Taehyung! Batinku berteriak. Namun sekali lagi, logika benar-benar memenuhi pikiranku. Seolah tidak memberi celah untukku mendengar suara hati.

"Pergi dari sini. Jangan temui aku lagi!" Maafkan aku Kim.

"Tidak."

"Brengsek! Kubilang pergi!" Kumohon jangan siksa aku lebih dalam.

"Aku lebih memilih menjadi pria brengsek ketimbang mengangkat kaki dari sini."

"Ya! Kau brengsek! Brengsek... hiks... Aku membencimu!" Isakan kecil dari mulutku berhasil membuatnya terdiam. Ia menatapku dengan waktu yang cukup lama. Membiarkan air mataku yang tertahan kini mengalir dengan deras.

Aku menangis. Menumpahkan semua beban pikiran yang terpendam selama ini dihadapanya.

"Jika aku adalah pria brengsek, lalu bagaimana denganmu Rae?" Tangisanku semakin menjadi ketika sadar maksud dari ucapanya.

"Menyuruhku menikahi sahabatmu, melupakan segala janji dan impian tentang masa depan yang akan kita hadapi bersama. Kau pikir tindakanmu benar? Kau pikir dunia ini berada dalam genggamanmu sepenuhnya?"

Tubuhku menggigil. Jantungku bergetar hebat tatkala kata-kata Taehyung masuk ke dalam gendang telinga, hingga membuatnya berdengung hebat. Seluruh sistem sel syarafku mendadak berhenti bekerja. Tubuhku limbung, dan akan jatuh jika saja Taehyung tidak menahanya.

"You hurt me babe." Kedua bola matanya menatapku sendu. Terdapat rasa lelah dan kesakitan yang teramat di dalam sana.

"I am sorry Kim." Hanya itu kalimat terakhir yang kuucap sebelum bibirnya bertautan denganku. Begitu lembut, manis, dan memabukkan seperti biasa. Bibir yang dulunya milikku, kini akan menjadi milik orang lain. Begitu pula dengan cintanya.

Cepat atau lambat, perlahan dengan penuh kepastian, Taehyung akan pergi. Menemui kehidupan yang akan menantinya. Menutup lembaran lama, kemudian menggantinya dengan yang baru. Pada akhirnya aku hanya akan menjadi masa lalu. Yang hanya bisa dikenang, tanpa ada niatan untuk kembali.

"Jadikan dia yang terakhir untukmu. Bahagiakan dia dengan sepenuh jiwamu. Beri dia cinta seperti yang kau lakukan padaku dulu." Sebuah senyum tulus mengembang dibibirku. Hatiku terasa lebih ringan, merasa ikhlas menerima suratan takdir dari Tuhan.

"Hiduplah dengan baik. Diluar sana akan banyak pria yang menantimu. Kau cantik, hatimu juga bersih. Dalam waktu singkat kau akan menemukan pengganti yang lebih baik."

Tuhan. Beginikah akhirnya? Rasanya baru kemarin aku menjadi gadis paling beruntung di dunia ketika ia menyatakan perasaanya padaku. Rasanya baru kemarin kami menikmati waktu indah berdua. Menyusun rencana masa depan, membicarakan pernikahan, bahkan menyiapkan nama untuk calon bayi kami kelak.

"Aku melepasmu Kim."

"Tidak. Akulah yang telah melepasmu, Im Raena."

-TBC-

Makasih udah baca! Ditunggu nextnya ya?

Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang