Chapter 16

1.6K 82 4
                                    

Setelah kejadian itu ali dan yg lain makin fokus pada pencarian adik dari meira. Setelah 2 hari mereka menemukan bukti bahwa adik meira masih hidup. Dan mereka sedang duduk di cafe.
Prilly: eh gimana kondisi lia ya disana (sambik mengaduk aduk minumannya)
Ali: coba deh lo telpon aj kirun (sambil meminum minumannya)
Ricu: eh makin kesini kok makin banyak kejadian aneh di markas deh) (sambik menyuapkan makanan ke dalam mulutnya)
Prilly: iya juga sih apa kata lo cu
Kevin: eh bentar deh lo sadar gk sih kalau kelakuan meira makin hari makin aneh tahu
Icca: iya juga, eh bentar ya ada telpon dari hiro nihh (sambil beranjak pergi dari mereka untuk mengangkat telpon dari hiro)
Icca: ada hiro?
....... : ..........
Icca: kok bisa sih, yaudah gw sama yg lain otw kesana
Icca pun mematikan teleponnya dam kembali ke meja dimana kevin, prilly, ali dan ricu duduk.
Prilly: ada apa ca?
Icca: gawat, markas kita diacak acak prill, yuk buruan kesana
Ali: whaatt, yuk kesana, ayo cu
Ricu: iya iya (sambil meminum minumannya)
Ali pun meninggalkan 2 lembar uang seratus ribuan diatas meja . Dan mulai pergi menuju markas bersama yg lain. Didalam mobil ali menyetir dengan kecepatan tinggi.
Prilly: lo hubungin james untuk cari tahu siapa yg acak acak markas kita cu?
Ricu: oke (sambil mendial nomer James)
Prilly pun dengan cepat mendial nomer papanya.
Prilly: papa prilly mau minta tolong sama papa?
Papa: minta tolong apa sayang
Prilly: pa prilly minta tolong sama papa untuk kirimin anak buah papa dong
Papa: yaudah nanti papa kirimin anak buah papa, kirimin alamatnya ke papa
Prilly: oke pa
Prilly pun memutuskan sambungan telepon dari papanya.
Mereka pun sampai di markas.markas tampak berantakan.
Ali: siapa yg lakuin ini semua (dengan nada marah)
Ricu: yaudah yuk masuk dulu

mystery rumah dijalan melati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang