Dhanies dan Lion | Sheren Aliya Dewi

22 5 0
                                    

Dhanies mengarahkan kakinya ke hadapan Lion. Tangannya terkepal dalam dua genggamannya yang mendekat di bawah dagu. Seketika, Dhanies meleparkan serangan tinjuannya ke wajah Lion. Wajah Lion sekarang sudah bersimbah banyak darah. Mulut merah mudanya sekarang lebih putihpucat dan darah menguasainya pada ujung bibir. Lion tubuh Lion seketrika langsung terhempas di atas markas dengan layu.

“Dhanies, lho apa-apaan sih, udah kali, Lion udah lemah, masih ditonjoki aja. Mu lho apaan sih?” Tanya Firdo sambil mengarahkan jari tengah ke depan wajahnya. Ia kemudian mengangkat tubuh lemah milih Lion dan segera meninggalkannya.

“Apa lho bilang? Gue? Ini perlombaan kali,mikir dong, pake otak!” ucap Edhanies tidak terima. Seketika, Dhanies mulai melayangkan tinjuannya ke belakang punggung Firdo. Lion dan Firdo kini sama-sama lumpuh di atas tanah.
Dhanies kemudian mengusap bibirnya dengan jempol lalu menghampiri kekasihnya yang tengah menggeleng-ngelengkan kepala. Nama Jenny, paras cantiknya, membuat sosok jago bernama Dhanies telah lumpuh pada dirinya.

“Nies, please ya, lho minta maaf sekarang, lho emang udah berlebihan Nies,” ucap Jenny sambil mengulurkan handuk putih ke depan wajahnya. Dhanies hanya berdecak kesal dan meninggalkan Jenny yang tengah memberinya pengertian.

Malamnya, Dhanies membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ia membuka handphonenya dan mulai mengamati notifikasi. Dan Jenny mempunyai peringkat pertama dalam hal itu. Dia telah mengirim dua puluh pesan. Dhanies terengah. Dia kemudian membukannya sambil mengendikan bahu. Dia terdiam tanpa berkedip. Dilihatnya Jenny menerangkan banyak hal tentang perjuangan masa lampau, Dhanies di ceritakan seolah-olah dia adalah penjajah Belanda yang tetap tidak mau memberi ampun kepada Indonesia. Dhanies kemudian berhenti berpikir buruk tentang Lion.

Lusanya, Dhanies mendatangi Lion yang tengah terpuruk pada karirnya, karena kemarin diberitakan bahwa Lion berhenti untuk melanjutkan karirnya. “Maafin gue On,lho bangkit lagi ya, ngejar cita-cita lho,” Lion tersenyum, kini mereka mulai bersahabat dan meraih mimpi bersama-sama.

Anak Ayam Salah GaulWhere stories live. Discover now