6 : don't call me "Adek"

86 13 0
                                    

Enam : Don't call me "Adek"

"Ada yang perlu saya bantu bu dosen?"

Mahasiswa gue yang cogan itu tersenyum manis ke gue dan mengedipkan matanya menggoda. Tapi gue gak tergoda, gue masih ada di lingkungan kampus dan gue gak akan berubah menjadi Alya yang pecicilan.

Gue kan udah bilang gue harus bisa nempatin diri disetiap situasi :)

"Kenapa? Kamu gagal menjawab kuis dengan benar jadi berusaha untuk membantu saya?" ujar gue mencoba jutek dan menatapnya datar.

Setelahnya gue mendengar dia ketawa terbahak dan semakin membuat gue menahan nafas dengan amat sangat. Dia yang ketawa malah buat gue hampir ngeruntuhin pertahanan dengan muka datar gue,

Gimana gak baper kalo dia senyum gini :')

"Saya tidak akan menggunakan ketampanan saya untuk melancarkan urusan kuliah saya, tapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya tidak akan menggunakan ketampanan saya untuk melancarkan urusan kuliah saya, tapi..."

Dia ngegantung kalimatnya sambil tersenyum manis dan menggoda kegue. Setelahnya ucapan dia fix ngebuat gue lemas seketika.

"Saya akan menggunakan ketampanan saya untuk melancarkan urusan cinta saya."

"Kamu curhat?"

"Nggak kok Ms, saya gak curhat."

"Trus itu apa namanya kalau gak curhat?" tanya gue mencoba menghilangkan kadar kebaperan gue.

"Itu namanya pengakuan didepan orang yang membuat saya tertarik Ms."

Gue?

Gue?

Gue?

Ya dong, siapa lagi orang didepan dia kalau bukan gue?

Ya Allah, kenapa gue gampang baper sih, sama bocah lagi :')

"Jangan macam-macam atau nilai kamu gak aman disemester ini sama saya!"

"Asal saya aman dihati Ms itu semua gak masalah."

Panggilin dokter dong, gue rasa gue sakit jantung ni sekarang :')

---

Karena gue ngajar dua hari di Jakarta, gue jadi lebih sering ngabisin waktu bareng Aidan. Entah kami jalan jalan, entah itu Aidan yang pura pura nanyain tugas sama gue yang gue tau itu Cuma modus dia doang :)

Kayak sekarang, gue sama dia lagi makan malem barang diwarung pecel pinggir jalan. Gue yang milih tempatnya karena menurut gue disini lebih enak dan juga lele merupakan makanan favorit gue.

Awalnya Aidan nolak karena katanya berabe kalau sampai ada yang ngeliat dia makan dipinggir jalan dan ngenalin dia. Bukan bukan Aidan gengsi karena makan dipinggir jalan, dia cuma takut acara makan malanya terganggu karena fans yang mungkin akan ngerubungin dia.

Udah macam artis kamu dek dek :-)

Tapi dengan segala macam bujuk rayu gue, dia akhirnya mau nerima ajakan gue dan kami makan diwarung pecel lele pinggir jalan. Aidan makan persis kayak buronan yang takut ketahuan dan ditangkap, dia sesekali ngelirik kiri kanan dengan perasaan was was dan itu menurut gue lucu.

Iya, wajah paniknya lucu sehingga tanpa sadar gue ngambil fotonya dan masukin foto itu ke IG gue, gue berani karena hasil fotonya burem :)


❤ 123 Likes, 23 comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

123 Likes, 23 comment

CalyaAfsheen Lo bukan buronan dek, lo juga bukan artis, berhenti ngumpet deh berasa jalan sama orang jahat gue ><

IrmaAryani Mantap jiwa, brondong baru ya Cal? @CalyaAfsheen

RioAndrio Cal lo doyan berondong sekarang? Pedofil lo @CalyaAfsheen

IrmaAryani Cal lo doyan berondong sekarang? Pedofil lo (2) @CalyaAfsheen

RheaIndriyani Cal lo doyan berondong sekarang? Pedofil lo (3) @CalyaAfsheen

KemalIndriyani Cal lo doyan berondong sekarang? Pedofil lo (3) @CalyaAfsheen

MariaTri Cal lo doyan berondong sekarang? Pedofil lo (4) @CalyaAfsheen

CalyaAfsheen Mulut lo semua minta disumpelin bahan kuliah akuntansi gue ya? :) @IrmaAryani @RheaIndriyani @RioAndrio @KemalIndriyani @MariaTri


Itu semua temen gue kok, temen ya gitu -_-

"Kok lo senyum senyum sih dek? Lo abis baca apaan?"

Perhatian gue teralihkan dengan suara yang barusan manggil gue. Adek? Gue fikir dua hari ini kita telah mencapai kesepakatan dan dia harus manggil gue Ms atau setidaknya kakak diluar kelas, tapi ini?

"Lo manggil gue apa?"

"Adek, kenapa?" tanya dia dengan watados dan tersenyum polos.

"Gue dosen lo berarti gue lebih tua dari lo! Setidaknya lo manggil gue kakak begok!"

Aidan menggelengkan kepalanya kegue.

"Gue gak tau kenapa lo bisa jadi dosen gue diumur yang lebih muda dari gue, tapi diluar kampus lo tetep harus manggil gue abang, dan gak usah ngaku ngaku lebih tua dari gue lah, basi tau!"

Ini anak minta diracun ya? Ga percayaan banget kalau gue lebih tua dari dia!

Gue akhirnya ngambil dompet gue dari dalam tas dan ngeluarin kartu identitas gue dan nunjukkin kedia persis seperti yang gue lakuin kesatpam dihotel dulu, dan hasilnya dia natap gue gak percaya.

"Kok lo bisa lebih tua dari gue sih? Dua tahun lebih tua lagi!" teriaknya tertahan dengan muka frustasi.

"Lo itu seumuran adek gue! Gue tau karena gue hafal semua tentang lo, lo nya aja yang gak percaya dan gak denger omongan gue untuk manggil gue kakak!"

"Lo hafal semua tentang gue? Lo suka sama gue ya?" Aidan menghiraukan penjelasan gue dan menekankan kalimat gue yang bilang hafal semua tentang dia dengan senyum penuh kemenangan.

Mampus gue!

--

Gue rasa cerita ini agak garing, ya gak? tapi gue janji akan lebih baik kedepannya :)

Fangirl and Badminton LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang