My First and Last

Start from the beginning
                                        

"Aku kira.. kau sudah menemukan pengganti 'dia' selama 'dia' menghilang agar kembali bisa melihatmu bermain di lapangan." Mark berujar, perlahan mengangkat wajahnya dan netranya memerangkap wajah Jaehyun yang ekspresinya tak terbaca saat ini.

"Apa yang membuatmu berpikir demikian?" tanya Jaehyun. Nada bicaranya sangat datar dan normal. Mark sedikit terkejut melihatnya namun berusaha bersikap tenang dan menenangkan degupan jantungnya.

Ia baru akan membuka mulutnya, tetapi Jaehyun langsung meneruskan ucapannya.

"Kalau mengenai wanita itu," Jaehyun terdiam sebentar. "itu ulah ayahku."

"Seminggu sebelum kau kembali, dia sudah datang dan mengganggu hidupku. Aku sengaja membiarkannya karena aku pikir gadis itu tidak akan melakukan apapun diluar batas wajar. Tapi apa yang dilakukannya 2 minggu yang lalu benar-benar diluar kendaliku dan aku juga tak tahu mesti bereaksi seperti apa."

Jaehyun tersenyum, "Aku bersyukur saat itu kau langsung pergi, meski aku tau kecil kemungkinan untuk menemukanmu lagi dan kebencianmu padaku akan sangat besar aku terima. Tapi disisi lain, kepergianmu menahan amarahku yang mungkin bisa saja melukai gadis itu baik secara fisik maupun batin, walaupun aku tidak menyukainya tetap saja aku tak boleh melukai wanita, ia bersalah tapi kesalahannya akan menghilang jika aku melukainya sedikit saja dan aku tak akan pernah lagi bisa mencarimu kalau harga diriku sudah dihancurkan terlebih dahulu." jelas Jaehyun panjang lebar.

Jaehyun memajukan tubuhnya, mendekati Mark lalu meraih kedua pergelangan tangan Mark. Kemudian ia berlutut dan itu sukses membuat Mark terkejut bukan main.

Jaehyun memejamkan matanya sebentar, ia harus mengatakan perasaannya sebelum namja manis yang sudah mencuri hatinya ini pergi dan tak akan pernah ia raih lagi.

Mark yang diperlakukan tiba-tiba seperti itu menjadi gelagapan, ia berusaha menarik tangan Jaehyun agar kembali berdiri,namun Jaehyun tetap tak bergeming.

Jaehyun membuka matanya dan kepalanya mendongak, menatap dalam sepasang netra yang berkilau milik Mark yang juga menatapnya balik.

Ya Tuhan, Jaehyun benar-benar ingin meleleh sekarang.

"Aku.."

Astaga, kemana larinya rasa percaya dirinya barusan?

Jaehyun menghela nafasnya sekali lagi, menenangkan debaran jantungnya. Tangannya menggenggam erat tangan kecil milik Mark.

"Mark, mungkin aku sudah menyakitimu bahkan sebelum aku sempat berbicara seperti ini denganmu. Kita juga dipertemukan karena kau menolong adikku, dan aku yakin jika ini adalah takdir. Selama ini aku belum pernah merasakan bagaimana jatuh cinta dan aku rasa begitu halnya denganmu. Maka dari itu.."

"Mark, would u be my first and last?"

.

.

.o.JaeMark.o.

.

.

"Mark, would u be my first and last?"

Mark membeku ditempatnya, kedua iris beningnya melebar mendengar ucapan sunbae yang sangat dikaguminya--dan dicintainya-- tak menyangka jika Jaehyun akan to the point dan mengatakan langsung dipertemuan pertama mereka yang sangat mendadak--dan tidak elit--ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 03, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My First and Last [JaeMark] [END]Where stories live. Discover now