My First and Last

Start from the beginning
                                        

Jaehyun mengeratkan pelukannya pada tubuh Mark, lalu menyandarkan punggungnya pada tembok dibelakang tubuhnya.

"Hari itu.." Jaehyun membuka suara perlahan, sekilas ia menatap Mark yang mengerjapkan matanya, mendengarkan Jaehyun.

"Hari itu memang sangat berat untukku. Pelatih dan ketua terus-terusan memarahiku selama latihan karena aku tak bisa bermain seperti biasa."

"Fikiranku sangat tidak fokus. Mungkin karena efek dari marahnya ayahku dimalam sebelumnya karena aku tak kunjung mempunyai kekasih untuk dijadikan calon. Dan aku menolak perjodohan malam sebelumnya lagi."

Jaehyun menjeda ceritanya, tangannya mengelus perlahan kepala Mark.

"Aku tak tau kenapa Ayah seperti itu, tidak biasanya beliau memaksaku untuk mencari kekasih. Dan karena itu aku banyak berfikir sampai keesokan harinya ketika bermain aku melakukan banyak kesalahan. Taeyong hyung dan Yuta hyung bahkan sudah lelah memperingatiku."

"Dan kemudian, aku memaku pandanganku pada seorang namja yang duduk dengan kawannya yang berambut merah. Aku sempat melihat jika namja manis itu melamun bahkan saat kawannya mencoba menyadarkan ia masih saja terpaku, ketika aku sadar jika namja itu tengah memperhatikanku, aku tersenyum tanpa sadar saat melihatnya."

"Namja itu terkejut dan wajahnya memerah membuat hatiku bergetar senang dengan sendirinya. Jantungku berdebar-debar kencang, bahkan seumur hidupku belum pernah kurasakan perutku berputar-putar seperti banyak kupu-kupu didalamnya." Jaehyun tertawa kecil mengingat bagaimana perasaannya saat itu.

Ia kemudian melanjutkan ceritanya.

"Setelah hari itu berlalu, aku mulai merasakan ada yang berubah didalam diriku. Aku yang biasanya akan mengeluh soal kelas akan dengan senang hati jika ada kelas setiap hari, aku yang biasanya sangat malas latihan akan melonjak kegirangan saat kapten atau kawan-kawanku mengajakku bermain dilapangan luar. Aku yang biasanya tak pernah mendekat dengan informan kelas tiba-tiba saja meminta bantuannya bahkan sampai memohon untuk mendapatkan informasi namja manis yang sudah membuatku jatuh hati saat pertama melihatnya."

Mark yang berada di pelukan Jaehyun hanya tersenyum mendengar ucapan Jaehyun.

Jaehyun memberanikan diri mengecup puncak kepala Mark pelan dan sukses membuat Mark melebarkan matanya kaget.

"Cukup lama aku baru mendapatkan semua hal tentang dirinya. Bahkan aku mendapatkan kejutan tak terduga didalam loker yang selalu kuabaikan. Secarik notes dengan warna biru yang cantik berisi bait-bait lagu yang aku yakini ditulisnya sendiri menarik perhatianku untuk menjadi lebih tau."

"Tapi.. aku melakukan kesalahan fatal karena tak kunjung mengajaknya berkenalan."

Mark menengadahkan kepalanya dan langsung menyesal saat tatapannya bertemu dengan Jaehyun yang tengah tersenyum lembut. Mark kembali menundukkan dan menyembunyikan wajahnya didada Jaehyun. Jantungnya berdebar-debar. Jaehyun tertawa kecil melihat sikap malu-malu Mark.

"Dan saat aku sudah siap dengan diriku, dia malah menghilang begitu saja."

Jaehyun tak melanjutkan kata-katanya. Matanya menerawang jauh, sementara tangannya tanpa sadar semakin erat memeluk Mark, takut jika Mark yang kini direngkuhnya hanya angan belaka.

Mark merasakan pelukan Jaehyun semakin mengerat dan membuatnya sedikit sesak. Ia memukul pelan dada Jaehyun hingga Jaehyun tersentak dan melepaskan pelukannya. Mark memundurkan tubuhnya beberapa langkah, membuat sedikit jarak dengan Jaehyun, wajahnya tetap menunduk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 03, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My First and Last [JaeMark] [END]Where stories live. Discover now