Hari Ibu | Selvy Pongajouw

177 14 10
                                    

Mulai dari pagi hingga malam. Menjaga aku terlelap, mulai dari mendebatkan sesuatu yang menurut ibuku sepele. Dari baju, makanan, tas, peralatan sekolah, membersihkan rumah, tidak mementingkan penampilan dan lain-lainnya.

Yang aku tahu, aku hanya menyusahkannya sebagai anak. Aku tersadar cinta ibu yang amat besar. Tapi, kesadaran aku akan kasih sayang ibu kian memudar karena rasa kesalku.

"Ish, mama gimana sih? Baju aku kan jadi kotor mah. Ini besok aku mau pakai ke Prom Night." Rasa kesalku memuncak kian lagi lagi dan lagi. Karena mama tidak sengaja menumpahkan kecap diatas baju untuk Prom Night besok.

"Mama. Minta maaf sayang, nanti mama cucikan ya." Dengan senyuman ciri khas mama menjawab dengan lembut. Sambil mengelus pipi ku.

"Gak usah ma, nanti kalau dicuci mama cuci. Malah sobek." Aku menjawab dengan raut muka yang sangat sebal.

"Aku mau laundry aja, minta uang." Raut muka ku berubah dan seperti anak songong yang tidak tahu terima kasih.

"Mama, anterin ya sayang." Tetaplah begitu suara lembut menyapu telinga aku. Tapi, tetap tidak meluluhkan hatiku

"Gak perlu, ma. Aku bisa sendiri." Aku menggambil kunci diatas meja segera tanpa melihat ke arah ibuku yang terus menyahutiku agar aku pergi bersama dia.

Di perjalanan aku mengumpat tak batas. Saking kesalnya aku dengan ibu. Memutar lagu keras keras hingga tidak tahu ada yang melakson. Aku telalu asik didalam mobil.

POV/IBU

PRANG....

Terdengar suara pecahan dari kamar aku saat aku melihat foto Shey. Anak semata wayangku
Pecahan kaca membuat hati aku sedikit berdesir saat melihat foto Shey pecah.

●●●

Waktu seaakan berhenti. Semuanya terasa asing. Tiba-tiba gelap menghantui aku dengan sangat cepat. Aku tidak sadarkan diri hanya warna hitam yang menemani.
Kecelakaan yang membuat aku harus berbaring dirumah sakit selama 4 hari

"Akh. Aku dimana?" Tanya aku sambil memegang kepala pening.

"Shey? Kamu sudah bangun? Yaampun nak." Suara lembut ibu tersapu kembali ke pendengaran ku.

Hari hari terus berlanjut ibu tetap mengurusku seperti biasa. Dengan kasih sayangnya. Mengelus rambutku.

22 Desember

Tepat hari ibu, aku menyadari bahwa ibu sayang kepadaku aku menyesal karena membentak ibu.
Hari ini ini hari ibu

"Ma." Tegur aku sedikit menunduk

"Apa sayang?" Tetap menjawab dengan senyum lembutnya.
Segera aku turun dari tempat tidur dan memeluknya.

"Selamat hari Ibu, ma."

Anak Ayam Salah GaulWhere stories live. Discover now