3; cari kost

7.4K 97 36
                                    

calum's

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

calum's

++

gue bersiap-siap untuk mencari kost-an. gue ke jakarta itu merantau, karena gue sebenarnya asli jogja dan gue kesini dibawa teman untuk membantunya mengelola warung makan barunya.

"lo bener mau cari kost-an aja, lum?" tanya teman gue sembari memakan semangka.

"iya, gue gak mau lah ngerepotin ortu lo tinggal di sini terus," kata gue.

"yaudah deh, kalo itu mau lo. oh iya, nih alamat kost-annya. dia masih terhitung keluarga gue walaupun jauh." teman gue, michael menyerahkan secarik kertas bertuliskan alamat kost.

gue memasukkan kertas itu ke dalam saku kemeja. setelah semua siap, gue pun pamit kepada mamanya michael.

"salam buat om ya, tante." gue mencium tangan mamanya michael.

"iya, nanti pulang kantor langsung tante sampein."

setelah itu gue dianter michael dan mamanya sampai depan rumah. gue pun naik gojek yang sebelumnya sudah gue pesan.

"mas, ini tujuannya kemana?"

"ke hatimu, mas," celetuk gue. si mas gojek senyum-senyum malu dan mulai menjalankan motor matic-nya.

"aduh mas, saya lupa!" kata mas gojek tiba-tiba sambil menepuk helmnya.

"kenapa mas?"

"saya disuruh nganterin pesanan susu kotak ini, mas." mas gojek menunjuk plastik alfamart yang tergantung di motor.

"oh, yaudah anterin aja dulu," kata gue santai karena memang gue tidak terlalu terburu-buru dan hari ini warung buka jam satu siang.

"masnya alamatnya mana?"

gue mengambil secarik kertas berisi alamat yang michael berikan tadi. "jalan bagimu negeri blok B nomer 69 mas."

"wah, kalo gitu pas banget mas. susu kotak yang mau saya anterin di nomer 70."

"wah, yaudah kalo gitu mas," kata gue girang. ini namanya rejeki anak perantauan, selalu dimudahkan dalam segala urusan.

setelah jalan selama kurang lebih lima belas menit, akhirnya gue sampai di tempat tujuan yaitu pas di depan kost-an gue.

gue mengedarkan pandangan. gue kemarin sempet lewat sini karena nyasar sehabis jalan-jalan sore. gila, jauh juga nyasarnya ya?

setelah itu gue membuka pagar rumah yang dipasang papan bertuliskan 'kost putra' dan menyusuri pekarangan rumah kost yang luas. gue mengetuk pintu. keluarlah sosok cowok yang sepertinya sepantaran dengan gue, dengan rambut jabrik dan bermata biru terang. melihatnya, gue seakan merasa tenggelam di samudera pasifik yang luas.

"mau ngekost, mas?" tanyanya.

"iya nih."

"bentar saya panggil bu wati dulu." cowok berambut jabrik tadi kembali ke dalam untuk memanggil bu wati yang sepertinya adalah pemilik kost ini.

gue menolehkan kepala ke samping kanan, dimana mas gojek tadi sedang menyerahkan pesanannya ke seorang cewek― tunggu tunggu. itu bukannya cewek yang kemarin sore gue ketemu waktu susu kotaknya hampir jatuh ya? dan yang semalam makan di warung takis dan susu kotaknya ketinggalan.

si cewek jutek pecinta susu kotak.

tanpa sadar gue tersenyum membayangkan betapa lucunya ekpresi cewek itu saat sedang marah. ingin sekali gue menjelaskan ke dia kalau susu yang gue maksud itu adalah susu kotak yang diletakkan di jalan. bukan susu yang lain.

"mau ngekost mas?"

gue sedikit terkejut. pandangan gue segera beralih ke ibu-ibu gendut namun tetap cantik yang berdiri di depan gue.

"eee, iya bu. saya kesini rekomendasi dari michael, anaknya tante karen kelipet.

"oh, karen. yaudah, ayo masuk-masuk kita bicara di ruang tamu aja."

gue mengangguk dan sebelum masuk ke dalam, gue menyempatkan untuk melihat ke samping kanan. cewek jutek itu sudah tidak ada di luar yang artinya dia sudah masuk ke dalam rumah.

setelah berbincang-bincang sama bu wati dan menyetujui aturan kost dan membayar, gue pun diantar ke kamar gue bernomor 3. gue membuka pintu kamar dan melihat cowok berambut jabrik yang tadi membukakan pintu rumah, dan satu lagi cowok berambut keriting yang sedang memainkan stik drum.

"gimana?" tanya bu wati.

kalau gue bilang sih, lumayan. satu kamar diisi tiga orang. dan kamarnya juga sangat luas. terdapat satu tempat tidur di sisi kanan, dan tempat tidur tingkat di sisi kiri.

"oke kok bu."

"yaudah, kenalan sama temen-temen kamu. ibu mau ke atas."

"iya, bu."

"wah kita sekamar!" kata cowok berambut jabrik tadi dengan ceria. dia menghampiri gue dan mengajak bersalaman. "nama gue luke hermawan. lo siapa?"

"gue calum huda."

"kulum?" celetuk cowok jabrik ini yang gue ketahui bernama luke.

"calum, luke. c-a-l-u-m." si cowok berambut keriting menjawab saat gue baru membuka mulut. alhamdulillah, ada yang langsung paham sama nama gue.

"oh, calum," gumam luke sambil manggut-manggut.

"terus nama lo siapa bro?" tanya gue ke cowok berambut keriting tadi.

"gue ashton irwinsyah," jawabnya seraya tersenyum, menampilkan lesung pipinya.

"welcome, bradaaa!" seru luke merentangkan kedua tangan.

++

asiq setelah sekian abad g update masih ada yg baca g y?

susu ; hoodWhere stories live. Discover now