KTB - 25

1K 117 18
                                    

Flashback On



"Nal...Nal ada anak baru" Jeje yang duduk di sebelah Kinal menyenggol lengan temannya yang sedang mencatat itu. Kinal yang disenggol pun melihat ke arah yang dimaksud oleh Jeje

Saat itu lah pulpen yang masih berdiri tegak di tangan Kinal terjatuh ke bawah, membuat Kinal yang masih fokus ke arah anak baru itu terbuyarkan.

"Duh Nal yang satunya lucu yang satunya lagi jutek amat" kata Jeje yang melihat kedua anak baru itu masih berdiri di depan kelas

tak berbeda jauh dengan Jeje, Kinal sendiri masih melihat ke arah anak baru tersebut. tapi hanya salah satu dari anak baru itu yang dilihat oleh Kinal.

"Hai namaku Viviyona Apriani, kalian bisa panggil aku Yona. aku pindahan dari Bandung, salam kenal semuanya" seorang murid baru bernama Yona telah selesai memperkenalkan diri

kini ganti satu murid baru lagi yang belum memperkenalkan diri, murid baru itu yang sedari tadi membuat Kinal menatapnya.

Murid itu maju selangkah dari Yona yang berdiri di sampingnya.

"Hai semuanya namaku Sinka Juliani, kalian bisa panggil aku Sinka. aku pindahan dari Jepang, mohon bantuannya" kata Sinka yang memperkenalkan diri ke semua yang ada di dalam kelas tersebut


Flashback Off


"Aaarrggggg!!!" Kinal mengerang sambil meremas kuat seprei tempat tidurnya saat kembali mengingat kejadian pagi itu

Kinal menatap lurus ke depan dengan tatapan tajamnya.

"kenapa dia bisa satu kampus bahkan satu kelas sama gue sih! Aarrg sial!" umpatnya

kini Kinal bergegas keluar kamar dengan membawa jaket kulit hitamnya.

"mau kemana Kinal?" tanya Shania saat melihat Kinal ingin keluar rumah

Kinal menghentikan langkahnya dan berbalik arah melihat wanita yang kini dipanggilnya mama.

"ke rumah Jeje sebentar ma" jawabnya

Shania menghampiri Kinal "nanti aja ya sayang, sebentar lagi kan papa pulang dari kantor dan kita makan malam dulu baru kamu boleh pergi deh"

Kinal menatap pasrah wanita yang ada di hadapannya saat ini.

"hft.. iya ma" jawabnya sambil mengangguk lalu mengikuti langkah Shania ke arah dapur

Sesampainya di dapur, Kinal duduk di tempat seperti biasanya di dekat kursi tempat biasa Vernando duduk dan yang berhadapan dengan Shania.

"mama tumben masak sebanyak ini?" tanya Kinal saat melihat banyaknya makanan di atas meja makan

"malam ini kita akan kedatangan tamu special sayang" jawab Shania yang terlihat ceria

Kinal menyerngitkan dahinya "makan malam special? emang siapa ma tamunya?" tanya Kinal

"ada deh rahasia, pokoknya kamu tau kok orangnya" jawab Shania

perasaan Kinal mendadak aneh ketika mendengar jawaban Shania.

gue tau orangnya?. batin Kinal yang masih bertanya-tanya akan tamu yang datang ke rumahnya untuk makan malam nanti

tak lama Kinal yang menunggu kedatangan Vernando bersama Shania di dapur, orang yang mereka tunggu pun akhirnya datang.

"papa gak mandi dulu?" tanya Kinal saat Vernando menghampirinya dan mencium puncak kepala Kinal

Vernando duduk di tempatnya "nanti aja, papa udah gak sabar mau makan masakan mama yang enak ini" jawab Vernando diiringi senyumannya

"kalo gitu nih papa minum dulu" Kinal memberikan segelas air putih kepada Vernando lalu diambilnya gelas tersebut dari tangan Kinal dan diteguknya air itu oleh Vernando sampai habis

"haus banget ya pa" kata Kinal yang tersenyum ke arah Vernando

Vernando mengangguk "banget"

keadaan pun hening sampai akhirnya....

Tok .. tok .. tok

"biar Kinal aja yang buka, mungkin itu tamunya" kata Kinal yang beranjak dari duduknya lalu berjalan ke arah luar untuk membuka pintu

tok .. tok .. tok

pintu masih terus di ketuk dari luar.

"iya sebentar" teriak Kinal dari dalam

Cklekk!!

"Silahkan masu-k"

suara Kinal yang semula mengeras tiba-tiba saja menjadi pelan, bahkan mematung saat melihat siapa yang datang.

Jadi mereka tamu yang dimaksud sama mama. ucap Kinal dalam hati

"Kinal cucu opah yang katanya keren ini kenapa melamun?" rangkulan di pundak Kinal dari opah Tanu menyadarkannya dari lamunan

Kinal tersenyum

"gapapa opah, ayo silahkan masuk" Kinal memerintahkan semua tamunya itu untuk masuk ke dalam meskipun Kinal sendiri sebenarnya enggan untuk menyuruh mereka masuk atau bahkan melihat mereka semua

Kini mereka semua mengikuti Kinal menuju ruang makan yang tergabung dengan dapur. sesampainya di dapur mereka duduk di tempat masing-masing.

"apa kabar Ver?" tanya tuan Tanu kepada anak laki-laki kembarnya itu

"Ver baik pa" jawab Vernando

tak lama Shania yang sedang sibuk di dapur kini bergabung bersama mereka semua.

"Nah Kinal mereka ini tamu special kita" seru Shania yang datang dari dapur

Kinal menatap datar tamu-tamunya itu.

"ma, Kinal udah laper jadi kita mulai aja makan malamnya" kata Kinal yang lainnya pun mengangguk setuju

Acara makan malam pun dimulai, Shania begitu perhatiannya kepada Kinal. sampai-sampai Shania mengambilkan Kinal makan dan membuat Naomi yang melihatnya begitu iri dengan semua perhatian Shania kepada Kinal.

"Kinal kamu itu kebiasaan deh makannya berantakan" Vernando mengambil nasi yang berserakan di sekitar piring Kinal

Kinal menyengir "hehe maaf pa"

"kamu sekarang jadi tau sedikit demi sedikit kebiasaan Kinal ya Ver" seru tuan Tanu yang membuat Vernando tersenyum dan sedikit melirik ke arah Naomi

"iya dong pa, kan Kinal udah tiga tahun lebih sama aku dan aku gak mungkin gak tau kebiasaan dia sekarang. bahkan sekarang aku tau kebiasaan baru Kinal" dengan bangganya Vernando menceritakan kebiasaan Kinal kepada tuan Tanu yang membuat hati dan pendengaran Naomi begitu panas mendendengarnya

tuan Tanu tersenyum ke arah Kinal dan Vernando "memangnya apa kebiasaan baru Kinal yang kamu tau?" tanya tuan Tanu

sebelum menjawab pertanyaan tuan Tanu, Vernando melirik ke arah Kinal yang tengah menggeleng-gelengkan kepala, memohon kepada pria yang dipanggilnya papa itu untuk tidak mengatakannya.

"kebiasaan Kinal itu....."

tok .. tok .. tok

ucapan Vernando terhenti saat pintu rumahnya ada yang mengetuk dari luar.

"biar Kinal aja yang buka pintunya" kata Kinal yang menawarkan diri untuk membuka pintu dan kini beranjak dari duduknya

Kinal berjalan sedikit tergesa-gesa ke arah pintu depan.

Cklekk!

"Hay Kinal"

Deg!

"kamu!"

Kembar Tapi BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang