Chapter 6

391 42 8
                                    

Hanlim Multi Arts High School,
Pukul 10.00  KST

Setelah jam olahraga selesai, semua murid kembali ke kelas masing-masing dan bersiap berganti pakaian dengan seragam sekolah untuk mengikuti pelajaran berikutnya. Saat-saat seperti ini, ruang kelas biasanya menjadi rebutan antara murid pria dan wanita sebagai ruang ganti, dan sudah bisa ditebak para murid pria yang selalu mengalah sehingga mereka harus ganti baju di toilet.

Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran bahasa. Semua muridpun menunggu guru mereka. Seohyun yang duduk dideret ke dua dari belakang memperhatikan sekeliling. Teman-temannya ada yang mulai mengeluarkan buku pelajaran bahasa dari tasnya masing-masing, beberapa asyik mengobrol sambil menunggu guru dan obrolan mereka masih sama yaitu membicarakan murid baru Park Chanyeol. Penasaran dengan Park Chanyeol, Seohyun merogoh handphone miliknya dari dalam tasnya dan mulai membuka google lalu mengetikkan kata "Park Chanyeol" .

Seohyun memandang layar ponselnya, sekilas matanya membaca sejumlah berita dan artikel yang beredar di internet. Tak lama kemudian kedua jempolnya sudah berketak-ketik dengan lincah di papan ponsel. Seohyun nyaris tidak melewatkan informasi penting yang beredar di internet tentang Park Chanyeol.

"Woahh, daebakk! Dia benar-benar seorang idol!" Seohyun bagaikan terkena petir membaca identitas dan berita tentang Park Chanyeol yang kini sedang hangat-hangatnya menjadi perbincangan netizen.

"Wajahnya memang tampan, tapi dia sangat menyebalkan. Bisa saja dia sama persis dengan kelakuan si Lay devil dan teman-teman basketnya itu!" Gerutu Seohyun dengan wajah kesal.

Tak lama kemudian, Guru mereka pun datang memasuki kelas. Namun ternyata bukan guru bahasa yang datang melainkan wali kelas mereka. Seohyun yang tadinya sibuk memperhatikan handphonenya kini mengalihkan pandangannya fokus ke depan kelas mendengarkan arahan wali kelasnya begitupun dengan teman-temannya yang lain.

"Selamat siang semuanya!"

"Selamat siang, bu!" Jawab serentak semua murid.

"Siang hari ini saya akan mengambil alih jam pelajaran bahasa karena akan menyampaikan pengumuman bahwa sebentar lagi akan diadakan festival musik tahunan di sekolah!" Ujar Seongsangnim saat berada di depan kelas.

"Kalian pasti sudah akrab dengan festival musik tahunan sekolah kita bukan? Festival itu akan diadakan 3 minggu dari sekarang. Dan festival kali ini salah satu jurinya merupakan juri dari agency musik terkenal di Seoul!" Lanjut Seongsangnim menjelaskan dengan senyuman.
"Hah... Jinjaaa????" Terdengar suara riuh dan argumen dari para siswa. Serempak namun tidak jelas. Seongsangnim tidak menanggapi suara gemuruh siswanya dan terus melanjutkan penyampaian.
"Festival tahun ini sama sepeti tahun-tahun kemarin, Setiap kelas akan diminta menampilkan persembahan. Ibu berharap penampilan tahun ini berbeda dengan tahun lalu"

"Benar harus berbeda, tahun lalu Jungshin ngedance dan tidak mendapatkan juara. Dia malu-maluin di atas panggung!" Celetuk seorang murid pria.
Semua kelaspun sontak tertawa mengingat kejadian tahun lalu.
"Iya, kalau bisa kita dapat juara tahun ini!" Ujar siswa lainnya.

"Kalau begitu, kira-kira apa yang akan kalian tampilkan tahun ini?" Tanya seongsangnim.
"Bagaimna kalau menyanyi saja?"Celetuk seorang siswi perempuan.

Semua kelas terdiam sejenak untuk berfikir.

"Iya setujuuu... Kemarin yang menang juara 1sampai 3 semuanya dari group vocal. Mungkin saja juri tertarik dengan vocal" Sahut salah satu siswa lainnya

Tell Me What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang